JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Februari 12, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in ,
Posted by Tips Hoki on Februari 12, 2019 with No comments | Categories: ,
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

JBMSEX

Cerita Sex Dukun Cabul Ngentot Pasien di Depan Anaknya

JBMSEX - Din, setelah 2 orang ibu-anak itu, aku mau istirahat.” ujar Mbah Bejo dari dalam kamar prakteknya setelah memberikan susuk pada seorang pasien. Nurdin bergegas keluar menghampiri dua pasien berikutnya dan mempersilahkan masuk ke ruang praktek Mbah Bejo. Mbah Bejo adalah seorang dukun kondang di daerah Jatim.

 Keahliannya sangat tersohor, dari pelet sampai santet. Dari pengelaris sampai jabatan, dia tiada bandingannya. Ruang prakteknya yang dipenuhi oleh benda-benda pusaka, dan segenap wewangian kemenyan serta sesaji bagi iblis sesembahannya menambah keangkeran dukun berusia 60 tahun dengan jambang lebat memenuhi wajahnya. Pasien berikutnya adalah Nyonya Fatimah dan diantar oleh puterinya Mila.

Nyonya Fatimah adalah wanita berusia 45 tahun yang sangat anggun. Dia sengaja datang ke Jawa Timur selain untuk menghadiri resepsi karibnya kemarin, juga mengunjungi Sang Dukun yang sakti mandraguna ini. Sengaja dia minta antar puterinya, karena kesibukan suaminya sebagai pengusaha yang mengharuskan melakukan perjalanan bisnis ke Eropa.

Jilbab kuning yang membungkus kepalanya menambah kanggunan wanita berparas cantik ini. Di sampingnya adalah puteri sulungnya Mila yang tercatat sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Menurun dari ibunya, Mila yang masih 18 tahun ini juga memiliki kecantikan yang tidak kalah dengan Sang Ibu. Gadis ini tampil santai dengan kaos merek Zara yang ketat lengkap dengan jeans hitam yang lekat dengan pahanya yang ramping.

“Silahkan duduk Nyonya Fatimah dan Dik Mila….” ujar Mbah Bejo mempersilahkan kedua pasien terakhirnya ini untuk duduk di karpet tepat di depan meja praktiknya.

Baca Juga : Cerita Sex Dokter Dapat Perawan Setelah Pasien Sange


Mata sang dukun yang tadinya lelah sontak kembali berbinar. Amboi, cantik benar 2 makhluk ini. Mulus, berdada montok, dan ah….ternyata tidak cuma mata sang dukun yang berbinar, penis Mbah Bejo pun ikut memberikan sinyal soal santapan malam yang indah dari dua wanita cantik ini. Belum sempat dua pasiennya menyembunyikan kekagetan dengan kemampuan Sang Dukun menebak nama-nama mereka.

Mbah Bejo kembali berujar,

“Nyonya Fatimah tidak usah kuatir. Nyonya pasti bisa jadi anggota dewan tahun ini….Bukankah begitu yang nyonya inginkan?”
“Be..benar…Mbah Dukun. Gimana Mbah bisa tahu maksud saya?” tanya Nyonya Fatimah makin kaget sekaligus makin percaya pada kesaktian sang dukun.

Nyonya Fatimah memang salah satu caleg dari parpol pada pemilu tahun ini. Dan di saat peraturan bukan lagi pada nomor urut, melainkan suara terbanyak, membuat sang nyonya menjadi ketar-ketir.

“Hahahaha…iblis, setan dan jin mengetahui semua maksud di hati.” ujar Mbah Bejo bangga.
“Tapi, ini tidak gampang, Nyonya….” ujarnya lagi.
“Maksud Mbah Dukun? Bagaimana caranya? Apa saja akan saya lakukan untuk itu Mbah.” ujar Nyonya Fatimah tidak sabar.

“Aura kharisma Nyonya tertutupi oleh tabir gelap sehingga tidak keluar. Harus ada banyak pengorbanan, dan sesembahan agar itu semua keluar. Tapi itu ada ritualnya, bisa diakali, Nyonya tidak perlu kuatir.” Kali ini Mbah Bejo mulai ngawur.

Semua kalimatnya sengaja dirancang untuk mendapatkan keuntungan dari dua wanita cantik ini. “Kamu dan puterimu harus total mengikuti ritual yang akan saya siapkan. Sanggup?” “Sanggup,Mbah” “Dik Mila sanggup membantu Mama?” tanya dukun yang sedang horny ini pada puterinya.

“Sanggup,Mbah.” Sahut Mila demi sang mama tercintanya.

JBMBET

Mulailah Mbah Bejo komat-kamit sambil melempar kemenyan pada pembakarannya. Matanya tiba-tiba melotot. Dan suaranya menjadi parau.

“Kalian berdua ikut aku ke ruang sebelah….Sebelumnya Nyonya minum air dalam kendi ini. Air suci dari negeri jin Timur Tengah.” Mbah Bejo menyodorkan kendi yang memang disiapkan khusus, dengan rerempahan yang mengandung unsur perangsang yang sangat kuat.

Niat kotornya sudah mulai dijalankan. Di sebelah ruang praktik utama terdapat gentong besar berisi bunga-bunga aneka macam. Dan sebuah dipan kayu, serta meja kecil di dekatnya. Lebih mirip kamar mandi. Mbah Bejo menyuruh Nyonya Fatimah masuk mendekati gentong. Dan memberi perintah agar Mila melihat dari depan pintu ruangan.

“Kita mulai dengan pembersihan seluruh tabir itu, Nyonya. Rapal terus mantra ini dalam hati sambil aku mengguyur badan Nyonya….Mojopahit agung, Ratu sesembahan jagad. Hong Silawe,Hong Silawe. ” lanjut Bejo.

Tangannya mengambil gayung di gentong dan mengguyur pada tubuh Nyonya Fatimah. Air kembang pun dalam sekejap membasahi jilbab dan gamis hitam Nyonya Fatimah. Semakin memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh Nyonya ini yang masih ramping dan terjaga.

“Edan..ngaceng kontolku rek.” batin Mbah Bejo.

Tangannya yang satu bergerak menggosok tubuh yang sudah basah itu. Dari ujung kepalan Nyonya Fatimah yang masih terbalut jilbab kuning, dahi, hidung, bibir, leher, dan merambat ke dua gundukan di dada Nyonya Fatimah. Sempat Nyonya Fatimah terkaget dengan sentuhan tangan kasar sang dukun, tapi buru-buru dia konsentrasi lagi dengan rapalannya.

“Bagus terus konsentrasi Nyonya. Jangan sampai gagal, karena akan percuma ritual kita…Sekarang lepas baju Nyonya biar reramuan kembang ini meresap dalam kulit Nyonya.” Perintah Mbah Bejo yang langsung dituruti oleh Nyonya yang sudah ngebet jadi anggota dewan ini.

Nyonya Fatimah benar-benar telanjang bulat sekarang. Tubuh putih mulus dengan kulit yang masih kencang. Melihat mangsanya dalam kendali, Mbah Bejo semakin berani. Badannya dirapatkan, agar penisnya menempel di belahan pantat Sang Nyonya yang montok. Jemarinya semakin nakal memainkan puting Nyonya Fatimah. Terus turun ke sela-sela paha Nyonya Fatimah, memainkan vagina Sang Nyonya. Setelah 5 menit, tampak tubuh Nyonya Fatimah bergetar, tanda-tanda bahwa ramuan perangsang sudah mulai bekerja.

Mbah Bejo menuntun Nyonya Fatimah ke dipan kayu yang ada di ruangan itu dengan semua letupan birahi yang semakin tidak tertahankan. Perhitungannya, tak lama lagi, Sang Nyonya akan tidak mampu berdiri karena melayang di antara alam sadar dan bawah sadarnya. Setelah membaringkan mangsanya, Mbah Bejo meneruskan rangsangannya. agen judi online terpercaya

Bibir tebalnya terus mencium seluruh tubuh Sang Nyonya. Wewangian kembang membuat nafsunya semakin tidak tertahankan lagi. Bibir dan lidahnya menyerbu bibir vagina Sang Nyonya. Edan, orang kaya emang beda. Jembutnya aja ditata. Wanginya juga beda, batin Mbah Bejo sesaat setelah melihat vagina Nyonya Fatimah. Nyonya anggun ini mulai terangsang hebat.

Tubuhnya menggeliat-geliat setiap sapuan lidah Bejo memutar-mutar klitorisnya. Pantatnya naik turun seakan ingin lidah Mbah Bejo tertancap lebih dalam.

“Eeeemmm….”Desah Nyonya Fatimah penuh kenikmatan.
“Ini saatnya.” Pikir Mbah Bejo membuka pakaian dan celananya dengan buru-buru lalu naik ke atas dipan, mengambil posisi di sela paha Fatimah.
“Apa yang Mbah lakukan pada Mama?”Tiba-tiba semua perhatian Mbah Bejo terbelah oleh pertanyaan Mila. mau dapat bonus setiap hari?

Iya, ada anaknya yang nonton dari tadi. Beda ama ibunya, Mila tentu saja masih sangat sadar.

“Tenang cah ayu. Mamamu harus melakukan ritual tertinggi kharisma asmaradana. Aku harus menyatu lewat persenggamaan untuk membongkar tabir jahat pada Mamamu. Mamamu harus ditolong. Kamu mau pengorbanan Mamamu tidak sia-sia bukan,Nduk?”

“Iya,Mbah.” “Sekarang diam di situ. Dan bantu perjuangan Mbah dan Mama dengan rapalan tadi….” perintah Mbah Bejo sambil mengembalikan konsentrasinya pada penisnya yang sudah berdiri tegak.

Urat-urat penisnya semakin membesar, pertanda sudah sangat siap untuk melakukan penetrasi. Kepala penis Mbah Bejo yang mirip jamur raksasa berwarna hitam itu kini sudah berada di bibir vagina Nyonya Fatimah.

Bibir vagina yang sudah basah karena cairan itu merekah saat kepala penis Sang Dukun mulai membelah masuk. Mbah Bejo mengatur napasnya. Perjuangannya untuk menembus vagina Nyonya satu ini ternyata cukup sulit. Diameter penisnya terlalu besar untuk vagina Nyonya Fatimah. Baru kepala penisnya yang mampu masuk. casino online

“Aaaaah…seret juga milikmu,Fatimah sayang. penis suamimu payah rupanya. Tahan sedikit ya. Mbah akan beri kenikmatan hebat…” bisik Bejo pada telinga Fatimah.

Di lingkarkannya tangan gempal Sang Dukun pada pantat montok Nyonya Fatimah. Dadanya bersandar pada dua payudara Fatimah. Dan dengan hentakan keras, dibantu tekanan tangannya, penis Bejo melesak masuk.

“Eeeeemmmphmm,…mm..mm.”Desah Fatimah sambil merem melek. Pengaruh ramuan perangsang plus hentakan tadi rupanya membuat sensasi luar biasa bagi Fatimah.

Bejo pun merasa nikmat luar biasa. Dibanding milik istri mudanya pun, milik Fatimah masih lebih legit. Mungkin karena orang kota pandai merawat diri, pikir Bejo sambil menikmati pijatan vagina Fatimah.

“Plok…plok…plok…plak…plak…plak..” suara perut Mbah Bejo bertemu kulit putih Fatimah.

Sesekali Mbah Bejo menelan ludahnya sendiri melihat batang besarnya yang hitam pekat keluar masuk vagina Fatimah yang putih mulus. Kontras, menimbulkan sensasi yang luar biasa. “Ooooh…Mbah.” Fatimah mengeluh panjang. bandar sabung ayam

Tubuhnya mengejang hebat. Orgasme melanda wanita molek ini rupanya, batin Bejo. Terasa cairan hangat mengalir deras membasahi batang penis Bejo. Bejo mengejamkan matanya menikmati sensasi hebat ini. Ia sengaja membiarkan Fatimah menggelinjang dalam orgasmenya.

“Sekarang saatnya,sayang. Jurus entotan mautku. 6 isteriku sendiri tidak ada yang bisa tahan…”Bisik Mbah Bejo sambil tersenyum setelah melihat orgasme Fatimah sudah reda.

Bejo mulai mempercepat genjotannya. Naik turun tanpa lelah. Pantat Fatimah pun mengikuti irama genjotan Mbah Bejo. Sesekali sengaja dia tarik penisnya hingga hanya menyisakan kepalanya.

Membuat pantat Nyonya Fatimah terangkat seakan tidak rela barang besar itu keluar dari vaginanya. Mbah Bejo menarik tubuh Fatimah hingga mengubah posisi menjadi duduk. Sambil memeluk pinggul Fatimah, Bejo meneruskan sodokannya.

Fatimah pun mengimbangi dengan meliuk-liukkan pinggulnya. Gerakan pantat Fatimah membuat penis dukun tua itu seperti diremas-remas. Karena hasratnya yang sudah memuncak. Nyonya Fatimah mendorong Bejo rebah. Dan kini Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Rambut panjangnya terurai berkibar-kibar. Peluhnya membuat kulit putihnya seakan mengkilap.

“Hong Silawe,…uuuggh…mmm..mmmph…Hong Silawe…aaaaahhh…” Dalam gerakan liarnya pun Fatimah tidak lupa membaca manteranya.

Mbah Bejo tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang begitu erotis. Dua tangannya meraih dua payudara Fatimah yang terayun turun naik. Meremasnya dengan gemas. Sesekali tubuhnya terangkat untuk memberi kesempatan bibirnya mengulum dua puting yang menggoda itu. Nyonya Fatimah mengerang dengan hebatnya. Sebuah percumbuan yang hebat ini mungkin baru kali ini dia alami seumur hidupnya.

“Ooooohh….ooohh…uuuggh.Hong….aaaaah…Silawe..Ratu…j agaaaad…aaaah” Fatimah semakin meracau tak karuan.

Tubuhnya mulai tak kuasa kembali menahan kenikmatan dahsyat ini. Fatimah terus meliuk di atas tubuh tua Sang Dukun. Pantatnya mengayun dengan irama yang semakin kacau. Dan, kedua tangannya memegang rambut panjangnya.

“Bagus, sayang…terus rapal.rapal…aaah…rapal..kita sampai bareng, Fatimahku….hhhhmmpphh..”Mbah Bejo pun merasakan penisnya mulai berkedut.

Sambil mencengkram keras pinggul Nyonya Fatimah. Mbah Bejo membantu mempercepat kocokan dari bawah. Tubuh Mbah Bejo mulai menegang. Dan sambil bangkit mendekap Nyonya Fatimah, Mbah Bejo mengeluh keras,

“Aaaaaaaaagghhh…ghh…Fatimah…” “aaaaagggh….mmmmph…mmmp…aaaaah.”Nyonya Fatimah pun menyambut pelukan Sang Dukun.

Tubuhnya bergetar untuk kedua kalinya. Rupanya inilah kali kedua Fatimah mendapat orgasme hebat di dipan kayu ini. Badan seksi Nyonya yang anggun ini pun ambruk didekapan Bejo yang masih merem melek menikmati sisa orgasmenya dari caleg cantik ini. Dua-tiga menit ia memeluk Fatimah, membiarkan penisnya menikmati hangatnya liang peranakan Fatimah. Setelah menidurkan Nyonya Fatimah yang kelelahan di dipan, Sang Dukun melepaskan penisnya dari vagina Nyonya Fatimah.

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM