Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
Reno telah tinggal di rumah kos Tarra selama hampir setahun. Bisa menginap di rumah kos ini awalnya sengaja menemui bu Tarra di pasaran. Saat itu Tarra Tarra buff, teriak trus dan kebetulan Reno yang membantu membantu pickpocket dan mengembalikan dompet Tarra bu. Lalu mengobrol sebentar, kebetulan Reno lagi mencari rumah kos baru dan bu Tarra bilang dia punya rumah kos atau bisa bilang rumah sewaannya disewa, nah deh deh deh deh nih tinggal di kos-an bu Tarra.
Sampai suatu hari masih sore jam 4. Reno masih tidur dengan malas di kamarnya. Tempat kos adalah kamar tidur dan kamar mandi di dalamnya. Mendengar pintunya di ketok tok .. besok .. besok .. lalu bu suara bu bernama Tarra, “ Reno ada di dalem bukan?” Tiba-tiba Reno bangun, wah bisa berabe kalo nanyain menyewa kamar nie, pikir Reno. Cepat meraih handuk, berpura-pura mandi ah, ntar juga bu Tarra pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi lagi terdengar bu bu Tarra, “Reno lagi tidur ya ..?” Dan dari kamar mandi Reno menjawab sedikit teriak, “lagi kelelawar bu ”.
Sejenak tidak ada jawaban, tapi kemudian suara bu Tarra begitu dekat, “iya saya sudah mandi dulu Ren, ibu tunggu disini ya ” eh itu masuk ke ruangan, Reno tidak mengunci pintu. “Busyet dah, terpaksa benar-benar harus mandi nie,” pikir Reno.
Kira-kira lima belas menit Reno di kamar mandi, sengaja mandi agak dilolain dengan maksud agar tau bu bosan bosan tidak begitu menunggu. Tapi sepertinya untung sih Tarra bu nampaknya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Reno dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit pinggang, jangan pakai celana dalem lagi, ketahuilah bahwa sempet tidak ambil karena terburu-buru.
Nyonya Tarra tersenyum manis pada Reno yang canggung, “untuk waktu yang lama kamu mandi, Ren ” Tarra membuka pembicaraan. “Harus bersih kok banginya banget ya ” bu lelucon bu Tarra sambil sekilas melirik dada lapangan Reno. “Ah ibu bisa aja biasa aja kok bu .., oia apa bu ya ..?” Dia membalas Reno saat dia duduk di tepi ranjang. Ibu Tarra mendekat dan duduk di samping Reno, “Hanya mau ngingetin aja, sewa kamarmu akhir 3 bulan lho kalau begitu silahkan ngobrol aja sama sama kamu, ngobrol banget banget banget, kamu sie go mlulu ” kata bu Tarra. . Reno sangat canggung, “wahduh kalau uang sewa ntar saya bayar cicil mungkin tidak bu? Karena lagi nie menyeret ” jawab Reno dengan sedikit mengemis.
Miss Tarra terlihat sedikit berpikir “mmmm mungkin deh, tapi jangan lama ya emang uang kamu pakai untuk apa sie?” Tampak bu Tarra sedikit menyelidik. “Hmmm pasti buat nona kamu ya ” dia terlihat kurang senang.
“Ah tidak terlalu kok bu .. aku emang lagi gak perlu,” jawab Reno dengan hati-hati melihat wajah bu Tarra yang kurang senang.
“Huh orang yang sama aja, kalau ada yang ada keinginannya, apa aja yang harus jatuh cinta dengan wanita yang ada disebelahnya, hhhh baru aja dengan suamiku .” keluh bu Tarra dengan Nada jengkel
Waduh nampak bu Tarra lagi marahan nie bersama suaminya, jangan sampai kemarahannya tumpah juga sama Reno. Reno cepat menjawab, “tapi saya berjanji, saya akan melunasinya ”
“Hhhhh ” bu Tarra menghela nafas, “Ren sudah, tidak apa-apa, tidak bayar juga buat kamu ga masalah ibu lagi kesel aja dengan suami saya, dia sama perhatiannya Marni lanjutkan aku suka tidak Dipikirkan lagi, Karena Marni jauh lebih muda ya. ”
Sedikit penjelasan bahwa bu Tarra adalah istri pertama Pak Warto, sementara istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya Pak Warto lebih sering tinggal di rumahnya yang lain bersama bu Marni dan bu Tarra sepertinya sudah mulai ngejar kesepian.
“Wah kalo sie masalah keluarga saya gak mengerti bu .” jawab Reno canggung
“Tidak ada Ren, ibu hanya mau ngomong aja dengan kamu bisakah itu Ren?” Tarra bu suara buzz Sedikit sunyi, suara bernafas bu Tarra terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh panjang bisa menangis nie, serius dong pikirkan Reno.
“Sudah bu tidak terlalu dipikirkan, nanti juga pak Warto kembali lagi kok, ibu juga tak kalah cantik seperti bu bu Marni,” Reno berniat menghibur.
“Ah kamu Ren ibu emang masih cantik kayaknya?” Bu Tarra tampak masam pada Reno, melihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh . Ingin merasa seperti Reno mengusap air mata, Pak Warto emang keterlaluan wanita cantik nan cantik seperti itu, coba Reno bisa melakukan sesuatu sibuk Reno mengutuk di hati ” Kenapa otak gwa gini begitu kotor. ”
Dengan sedikit gugup Reno menjawab, “mmm eee iya kok bu, ibu masih cantik, kalau masih cewek mungkin aku pertama kali tergoda.” Uupsss . Niat hati untuk menghibur, tapi mengapa kata-kata menggoda yang keluar dari mulut menggerutu Reno di hati. Reno panik, jangan bu Tarra marah dengan kata-kata Reno. Tapi ternyata Reno salah, karena bu Tarra tersenyum, manis dengan deretan gigi yang putih dan rapi, “ih Reno bisa aja menghibur . Iya, sie juga, kalau masih cewek bisa dicobai, pantes aja saya. Suami tidak ngelirik saya lagi, busnya dah dah sie “Buzzy face bu Tarra berubah sedih lagi,” kalau kamu pikir Ren, apa emang ibu gak menarik lagi ? “Berdiri dan melihat tubuhnya lalu menatap Reno untuk penghakiman. Cahaya Reno lebih kikuk, “nah aku mau bilang apa ya bu ? Takut nanti bilang lancang kau tahu tapi kalau mau jujur . itu ibu yang cantik, seperti kamu masih melakukan .
Bu Tarra nampak senang dengan pujiannya, “hmmm .. kamu disana-aja aja ibuku sudah 43 lho .. emang Reno tanah liat dari mananya bisa bilang begitu?”
Reno jadi cengir nyengir, “. itu penilaian pria lho bu, aku malu untuk bilang padanya.”
Nyonya Tarra sedang duduk dekat, sekarang sangat dekat hampir dekat dengan Reno sambil berkata, “ah .. tidak perlu dipermalukan . katakan saja ”
Nafas Reno terasa sesak, tubuhnya terasa panas dan dingin dengan mata Tarra, mata indah dengan bulu mata, sesaat kemudian Reno berpaling ke tubuh Tarra mencari alasan untuk penilaian, uak baru Reno deh memperhatikan bahwa bu Tarra mengenakan pakaian seperti Daster tapi Dengan lengan berbentuk tali dan mengikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulitnya langsat kuning mulus dengan tali dan tali bra yang tumpang tindih di bahu masing-masing, mata Reno bergeser ke depan uupss lihat belahan hmm sepertinya payudaranya cukup besar. Sentuhan lembut tangan Tarra pada paha Reno yang masih terbungkus handuk dengan cepat mengingatkan Reno. Dengan penyelidikan penuh bu Tarra bertanya, “Kenapa kenapa begitu bodoh sie ..? Apa dong alasannya bilang ibu masih 30an ”
Reno tergagap sedikit karena merasa terlalu lama melihat tubuh bu Tarra, “mmm eeemm .. ibu banget sih cantik, kulitnya masih kencang masih sangat menggoda ” bandar sabung ayam
Tidak ada jawaban dari mulut Mrs. Tarra, hanya mata yang saling bentak, saling menatap sebentar dan seperti magnet yang kuat, wajah Tarra semakin dekat, dengan bibirnya semakin buram. Reno juga sepertinya membawa atmosfer, dan tanpa perintah lagi, Reno menyambut bibir merah ibu Tarra, nafas mulai terasa berat hhhh hhhh ciuman terus tumbuh luar biasa, bu Tarra terjebak lidahnya masuk ke dalam Mulut Reno, dan membalas dengan lidah lidah Reno yang bengkok lalu nafas lebih berat rasanya.
Dengan naluri alami, tangan Reno merayap naik ke bahu Tarra, dengan tarikan tunggal, melonggarkan tali pengikat di bahu dan dengan lembut mengetuk bahunya ke lehernya. Lalu turun ke dada, dengan lembut memeras Reno meremas payudara yang masih terbungkus bra. “Hhhhh hhhh” nafas bu Tarra mulai merasa bergairah, nampaknya gairahnya mulai memuncak nafsu. Jari-jari Tarra bu Tarra tidak ketinggalan menyentuh dan membelai dada Reno dengan lembut mengitari pinggang Reno, mencari penutup handuk, hendak membukanya agen judi bola
Uupps . Reno tersentak dan sadar ., “Ups hhh maaf bu maaf bu aku terbawa ” Reno membungkuk tak berani melihat bu Tarra sementara Merapikan handuknya, lalu dengan sedikit ketakutan melihat ke arah bu Tarra.
Terlihat bu Tarra sedikit tersentak, tapi tidak berusaha merapikan bajunya, sehingga bagian atas tubuh yang baru saja menutup bra dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan “Kenapa Ren kita sudah memulainya dan kamu telah membangkitkan semangat lama dari ibu yang dikubur kamu harus menyelesaikannya Ren ” Tarra tampak terbelalak
“Mmm ibu tidak marah .. bagaimana kalau nanti ada yang terlihat bu bisa serius dong pak Warto juga bisa marah bu ” jawab Reno.
Tanpa menjawab bu Tarra bangkit berdiri, tapi karena tidak merapikan bajunya, gaun otomatis yang dikenakannya jadi jatuh ke lantai. Reno tertegun melihat tubuh yang indah, sedikit gemuk di perut dan pantat tapi bahkan menambah lekuk tubuh seksi Tarra. Lalu pelan bu Tarra melangkah menuju pintu kamar dan menguncinya. Saat ia membelakangi Reno, gerakan pantatnya naik turun, dan perasaan Reno menegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, begitu juga saat Tarra berbalik dan berjalan kembali ke tempat tidur, Reno tidak melepaskan gerakan Tarra. Sampai bu Tarra berdiri dekat di depan Reno dan berkata, “kamarnya sudah berada di kunci Ren, dan tidak ada yang akan mengganggu .”
Reno tidak segera menjawab, menyalakan rekaman itu dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara di ruangan itu. Miss Tarra duduk di tepi ranjang lagi, dan membuka bra yang dia gunakan. Reno mendekat dan duduk di sebelah bu Tarra hmmm sepertinya payudara masih montok dan kenyal, ingin Reno langsung melahap mulutnya dan menjilatnya.Domino99
Bu Tarra yang memulai gerakan dengan membungkus lengannya di leher Reno, menarik sebuah wajah dan langsung menghancurkan bibir Reno dengan semangat yang membara. Reno membalas dengan tidak kalah sengitnya, sembari melayani Tarra dan lidahnya menyerang Tarra, tangan Reno meremas payudara gemuk Tarra. Napas bernafas mengaum di sekitar ruangan, diselingi dengan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, Tarra mendengungkan tubuh Reno dengan lembut, mengakhiri pertempuran mulut dan lidah, dengan napas yang keras. Reno mendorong lembut tubuh Tarra, berbaring telentang dengan kaki terayun di tepi ranjang. Dada penuh gunung berapi kembar itu menantang dengan puting susu yang tegang. Tanpa menunggu lagi Reno melakukan tugasnya menjelajahi gunung kembar dari lembah perantara, berputar-putar dan mengarah ke bagian atas puting susu. Reno mengisap dan memainkan putingnya saat dia meremas kembarannya “HHHH . AHHH .MMMH ” berdengung Suara Tarra yang berdengung, mendesah nikmat yang menyenangkan. Reno melanjutkan eksplorasi dengan menyusuri lembah payudara ke perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Tarra yang menggelinjang kelelian.
Reno menghentikan eksplorasi lidahnya, lalu dengan tangkas menarik celana dalamnya, melepaskannya dan melemparkannya ke lantai. Dengan spontan bu Tarra mengangkat kakinya ke atas tempat tidur dan melebar pahanya yang lebar, terlihat gundukan vagina dengan rambut tertata rapi. Reno memulai kembali aksi tersebut dengan menjilati paha bu Tarra dengan mulus mulus, terus mendekat ke selangkangan untuk memenuhi bibir vagina mulai melepaskan hubungan seks yang cair. Tanpa menunggu lama, Reno menyapu hubungan intim dengan lidahnya dan melanjutkan eksplorasi lidahnya di sepanjang bibirnya dan sesekali menggetarkan lidahnya ke klitorisnya yang membuat Tarra mengerang, “AHHHH . MMMMH HHH .. Ren .HH “Nafsu nafsu yang memuncak dari bu Tarra membuat Reno lebih bergairah dan sesekali lidah di tangkai mencoba masuk ke dalam persetubuhan yang menanti pemenuhan. mau dapat bonus setiap hari?
Setelah beberapa menit Reno menjelajahi lubang feminin, nampaknya Tarra tidak sabar untuk memenuhi keinginannya yang penuh gairah, “Ren . Ayo sayang masuklah ke Ren hhhh mmmmh.” Suara Bu Tarra ditingkahi semakin cepat mendesah.
Reno dengan tenang menyelesaikan eksplorasi lidahnya dan bersiap menghadapi pertempuran yang sesungguhnya. Dengan satu tarik dari handuk yang dililitkan di sekitar pinggang dan bebas mengangkat penis dengan kepala mengkilap merah. Bu Tarra semakin membuka pahanya, disamping menunggu pemenuhan liang. Reno memanjat ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Tarra yang langsung menyambar dan meremas batang kemaluan Reno dan membantunya langsung masuk ke vagina.
Dengan satu dorongan penis Reno roboh setengahnya. Reno menahan gerakan sejenak untuk menikmati prosesi pemasukan penis yang disambut oleh buzz buzz Tarra, “AHHH .FUCK Ren . .HHH.” Kemudian dengan menyerap masuknya penis ke terdalam. Setelah impuls pertama dan ayam yang masuk sepenuhnya maka Reno memompa pantatnya dengan irama ireguler seolah mengikuti ritme musik yang terasa lebih panas dan panas.
Reno bertumpu pada kedua siku sementara Tarra memegang punggung Reno, menembus dorongan dan tarikan penis yang bergerak dengan hati-hati di lubang senggamanya. Suara desahan bercampur dengan musik dan keringat mulai mencurahkan seluruh tubuh, “AH..AH..AH..MMH MHH HHHH.” Senyuman tak henti-hentinya meluncur dari bibir Reno dan bu Tarra. Sejenak Reno menghentikan gerakan itu untuk mencoba menarik nafas segar, pelampung Tarra Reno dan berguling tanpa mengeluarkan penis yang tertinggal di vagina.
Dengan posisi di atas dan setengah jongkok, bu Tarra memompa dan mengangkat pantatnya dengan tubuh beristirahat di lengan. Sesekali bu Tarra memutar pantatnya dan kemudian memasukkan kulit kepala Reno lebih dalam lagi. Reno tidak mengatakan apa-apa, tangan meremas kedua payudara yang menggantung puting bebas dan menarik bu Tarra. Suasana terbakar dengan keringat yang berputar-putar, sampai saat Tarra bu tidak mampu melanjutkan pompaan karena nafsu yang ingin mencapai puncak pemenuhan. Reno dengan cepat membalikkan posisi, bu Tarra kembali dibawah, mempercepat tempo dorongan Reno melanjutkan pertarungan. “Ren AHH..AH..AH..UH KEEP Ren . AHHH AHH IBU SAMPAI Ren .AHHHHHHHHH MMMMMHHH.” Setelah menangis tersangkut Bu Tarra menutup bibirnya untuk menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit gemetar.
Reno merasa bahwa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut seperti menghisap zakarnya.Reno menikmatinya dengan memutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam ke kopernya, dan merasakan ada dorongan kuat menyelimuti kopernya, semakin besar dan sesaat Reno mendorong kembali Trunk dengan cepat dan ketika Last mengeluarkan batangnya jakarnya dan melepaskan air maninya di perut Tarra . Yang dengan cepat meraih penis Reno dan mengguncangnya sampai air mani berhenti menyembur, dengan lembut membelai Tarra yang menyeka penis yang mulai terjatuh dari ketegangannya. . Reno membaringkannya di samping Tarra. Diam sebentar.
Nona Tarra duduk untuk meraih kain itu di tepi ranjang dan menyeka air mani terakhir di perutnya. Lalu manja terbaring di atas Reno. “Terima kasih ya sayang ini rahasia kami berdua aku cinta kamu Ren,” bisik bu cinta Tarra di telinga Reno. agen judi online
“Mmm baik bu ” belum sempat Reno menyelesaikan kata-katanya, jari bu Tarra berdengung ke bibirnya, “kalau lagi gini sama sekali tidak pangil ibu dong ” kata bu Tarra manja.
“Ya sayang .” balas Reno, senyuman manis lenyap di bibir bu Tarra.
Setelah itu dengan cepat Reno dan bu Tarra merapikan pakaiannya, dan sebelum meninggalkan Reno, bu Tarra berbisik sayang, “sayang tar malem suamiku tidak di rumah .. aku tunggu di kamar ya bagaimana Banyak ronde yang dilakoni untuk Reno sayang. ” Merangkul intim, Reno melakukan undangan Tarra.
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
Reno telah tinggal di rumah kos Tarra selama hampir setahun. Bisa menginap di rumah kos ini awalnya sengaja menemui bu Tarra di pasaran. Saat itu Tarra Tarra buff, teriak trus dan kebetulan Reno yang membantu membantu pickpocket dan mengembalikan dompet Tarra bu. Lalu mengobrol sebentar, kebetulan Reno lagi mencari rumah kos baru dan bu Tarra bilang dia punya rumah kos atau bisa bilang rumah sewaannya disewa, nah deh deh deh deh nih tinggal di kos-an bu Tarra.
Cerita Sex Ibu Kost Yang Gila Ngentot
JBMSEX - Nyonya Tarra cukup baik melawan Reno, bahkan juga bagus, karena sampai saat ini Reno telah terlambat membayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Tarra tetap keren-aja adja. Mungkin masih ingat pertolongan saat itu. Tapi itu Reno yang tidak bagus, tapi mau bagaimana, lha emang duit lagi seret. Reno akhirnya kabur untuk bertemu langsung dengan Tarra bu.Sampai suatu hari masih sore jam 4. Reno masih tidur dengan malas di kamarnya. Tempat kos adalah kamar tidur dan kamar mandi di dalamnya. Mendengar pintunya di ketok tok .. besok .. besok .. lalu bu suara bu bernama Tarra, “ Reno ada di dalem bukan?” Tiba-tiba Reno bangun, wah bisa berabe kalo nanyain menyewa kamar nie, pikir Reno. Cepat meraih handuk, berpura-pura mandi ah, ntar juga bu Tarra pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi lagi terdengar bu bu Tarra, “Reno lagi tidur ya ..?” Dan dari kamar mandi Reno menjawab sedikit teriak, “lagi kelelawar bu ”.
Sejenak tidak ada jawaban, tapi kemudian suara bu Tarra begitu dekat, “iya saya sudah mandi dulu Ren, ibu tunggu disini ya ” eh itu masuk ke ruangan, Reno tidak mengunci pintu. “Busyet dah, terpaksa benar-benar harus mandi nie,” pikir Reno.
Kira-kira lima belas menit Reno di kamar mandi, sengaja mandi agak dilolain dengan maksud agar tau bu bosan bosan tidak begitu menunggu. Tapi sepertinya untung sih Tarra bu nampaknya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Reno dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit pinggang, jangan pakai celana dalem lagi, ketahuilah bahwa sempet tidak ambil karena terburu-buru.
Nyonya Tarra tersenyum manis pada Reno yang canggung, “untuk waktu yang lama kamu mandi, Ren ” Tarra membuka pembicaraan. “Harus bersih kok banginya banget ya ” bu lelucon bu Tarra sambil sekilas melirik dada lapangan Reno. “Ah ibu bisa aja biasa aja kok bu .., oia apa bu ya ..?” Dia membalas Reno saat dia duduk di tepi ranjang. Ibu Tarra mendekat dan duduk di samping Reno, “Hanya mau ngingetin aja, sewa kamarmu akhir 3 bulan lho kalau begitu silahkan ngobrol aja sama sama kamu, ngobrol banget banget banget, kamu sie go mlulu ” kata bu Tarra. . Reno sangat canggung, “wahduh kalau uang sewa ntar saya bayar cicil mungkin tidak bu? Karena lagi nie menyeret ” jawab Reno dengan sedikit mengemis.
Baca Juga ; Cerita Sex Nikmatnya Sensasi Ngentot di Kelas SMA
Miss Tarra terlihat sedikit berpikir “mmmm mungkin deh, tapi jangan lama ya emang uang kamu pakai untuk apa sie?” Tampak bu Tarra sedikit menyelidik. “Hmmm pasti buat nona kamu ya ” dia terlihat kurang senang.
“Ah tidak terlalu kok bu .. aku emang lagi gak perlu,” jawab Reno dengan hati-hati melihat wajah bu Tarra yang kurang senang.
“Huh orang yang sama aja, kalau ada yang ada keinginannya, apa aja yang harus jatuh cinta dengan wanita yang ada disebelahnya, hhhh baru aja dengan suamiku .” keluh bu Tarra dengan Nada jengkel
Waduh nampak bu Tarra lagi marahan nie bersama suaminya, jangan sampai kemarahannya tumpah juga sama Reno. Reno cepat menjawab, “tapi saya berjanji, saya akan melunasinya ”
“Hhhhh ” bu Tarra menghela nafas, “Ren sudah, tidak apa-apa, tidak bayar juga buat kamu ga masalah ibu lagi kesel aja dengan suami saya, dia sama perhatiannya Marni lanjutkan aku suka tidak Dipikirkan lagi, Karena Marni jauh lebih muda ya. ”
Sedikit penjelasan bahwa bu Tarra adalah istri pertama Pak Warto, sementara istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya Pak Warto lebih sering tinggal di rumahnya yang lain bersama bu Marni dan bu Tarra sepertinya sudah mulai ngejar kesepian.
“Wah kalo sie masalah keluarga saya gak mengerti bu .” jawab Reno canggung
“Tidak ada Ren, ibu hanya mau ngomong aja dengan kamu bisakah itu Ren?” Tarra bu suara buzz Sedikit sunyi, suara bernafas bu Tarra terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh panjang bisa menangis nie, serius dong pikirkan Reno.
“Sudah bu tidak terlalu dipikirkan, nanti juga pak Warto kembali lagi kok, ibu juga tak kalah cantik seperti bu bu Marni,” Reno berniat menghibur.
“Ah kamu Ren ibu emang masih cantik kayaknya?” Bu Tarra tampak masam pada Reno, melihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh . Ingin merasa seperti Reno mengusap air mata, Pak Warto emang keterlaluan wanita cantik nan cantik seperti itu, coba Reno bisa melakukan sesuatu sibuk Reno mengutuk di hati ” Kenapa otak gwa gini begitu kotor. ”
Dengan sedikit gugup Reno menjawab, “mmm eee iya kok bu, ibu masih cantik, kalau masih cewek mungkin aku pertama kali tergoda.” Uupsss . Niat hati untuk menghibur, tapi mengapa kata-kata menggoda yang keluar dari mulut menggerutu Reno di hati. Reno panik, jangan bu Tarra marah dengan kata-kata Reno. Tapi ternyata Reno salah, karena bu Tarra tersenyum, manis dengan deretan gigi yang putih dan rapi, “ih Reno bisa aja menghibur . Iya, sie juga, kalau masih cewek bisa dicobai, pantes aja saya. Suami tidak ngelirik saya lagi, busnya dah dah sie “Buzzy face bu Tarra berubah sedih lagi,” kalau kamu pikir Ren, apa emang ibu gak menarik lagi ? “Berdiri dan melihat tubuhnya lalu menatap Reno untuk penghakiman. Cahaya Reno lebih kikuk, “nah aku mau bilang apa ya bu ? Takut nanti bilang lancang kau tahu tapi kalau mau jujur . itu ibu yang cantik, seperti kamu masih melakukan .
Bu Tarra nampak senang dengan pujiannya, “hmmm .. kamu disana-aja aja ibuku sudah 43 lho .. emang Reno tanah liat dari mananya bisa bilang begitu?”
Reno jadi cengir nyengir, “. itu penilaian pria lho bu, aku malu untuk bilang padanya.”
Nyonya Tarra sedang duduk dekat, sekarang sangat dekat hampir dekat dengan Reno sambil berkata, “ah .. tidak perlu dipermalukan . katakan saja ”
Nafas Reno terasa sesak, tubuhnya terasa panas dan dingin dengan mata Tarra, mata indah dengan bulu mata, sesaat kemudian Reno berpaling ke tubuh Tarra mencari alasan untuk penilaian, uak baru Reno deh memperhatikan bahwa bu Tarra mengenakan pakaian seperti Daster tapi Dengan lengan berbentuk tali dan mengikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulitnya langsat kuning mulus dengan tali dan tali bra yang tumpang tindih di bahu masing-masing, mata Reno bergeser ke depan uupss lihat belahan hmm sepertinya payudaranya cukup besar. Sentuhan lembut tangan Tarra pada paha Reno yang masih terbungkus handuk dengan cepat mengingatkan Reno. Dengan penyelidikan penuh bu Tarra bertanya, “Kenapa kenapa begitu bodoh sie ..? Apa dong alasannya bilang ibu masih 30an ”
Reno tergagap sedikit karena merasa terlalu lama melihat tubuh bu Tarra, “mmm eeemm .. ibu banget sih cantik, kulitnya masih kencang masih sangat menggoda ” bandar sabung ayam
Tidak ada jawaban dari mulut Mrs. Tarra, hanya mata yang saling bentak, saling menatap sebentar dan seperti magnet yang kuat, wajah Tarra semakin dekat, dengan bibirnya semakin buram. Reno juga sepertinya membawa atmosfer, dan tanpa perintah lagi, Reno menyambut bibir merah ibu Tarra, nafas mulai terasa berat hhhh hhhh ciuman terus tumbuh luar biasa, bu Tarra terjebak lidahnya masuk ke dalam Mulut Reno, dan membalas dengan lidah lidah Reno yang bengkok lalu nafas lebih berat rasanya.
Dengan naluri alami, tangan Reno merayap naik ke bahu Tarra, dengan tarikan tunggal, melonggarkan tali pengikat di bahu dan dengan lembut mengetuk bahunya ke lehernya. Lalu turun ke dada, dengan lembut memeras Reno meremas payudara yang masih terbungkus bra. “Hhhhh hhhh” nafas bu Tarra mulai merasa bergairah, nampaknya gairahnya mulai memuncak nafsu. Jari-jari Tarra bu Tarra tidak ketinggalan menyentuh dan membelai dada Reno dengan lembut mengitari pinggang Reno, mencari penutup handuk, hendak membukanya agen judi bola
Uupps . Reno tersentak dan sadar ., “Ups hhh maaf bu maaf bu aku terbawa ” Reno membungkuk tak berani melihat bu Tarra sementara Merapikan handuknya, lalu dengan sedikit ketakutan melihat ke arah bu Tarra.
Terlihat bu Tarra sedikit tersentak, tapi tidak berusaha merapikan bajunya, sehingga bagian atas tubuh yang baru saja menutup bra dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan “Kenapa Ren kita sudah memulainya dan kamu telah membangkitkan semangat lama dari ibu yang dikubur kamu harus menyelesaikannya Ren ” Tarra tampak terbelalak
“Mmm ibu tidak marah .. bagaimana kalau nanti ada yang terlihat bu bisa serius dong pak Warto juga bisa marah bu ” jawab Reno.
Tanpa menjawab bu Tarra bangkit berdiri, tapi karena tidak merapikan bajunya, gaun otomatis yang dikenakannya jadi jatuh ke lantai. Reno tertegun melihat tubuh yang indah, sedikit gemuk di perut dan pantat tapi bahkan menambah lekuk tubuh seksi Tarra. Lalu pelan bu Tarra melangkah menuju pintu kamar dan menguncinya. Saat ia membelakangi Reno, gerakan pantatnya naik turun, dan perasaan Reno menegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, begitu juga saat Tarra berbalik dan berjalan kembali ke tempat tidur, Reno tidak melepaskan gerakan Tarra. Sampai bu Tarra berdiri dekat di depan Reno dan berkata, “kamarnya sudah berada di kunci Ren, dan tidak ada yang akan mengganggu .”
Reno tidak segera menjawab, menyalakan rekaman itu dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara di ruangan itu. Miss Tarra duduk di tepi ranjang lagi, dan membuka bra yang dia gunakan. Reno mendekat dan duduk di sebelah bu Tarra hmmm sepertinya payudara masih montok dan kenyal, ingin Reno langsung melahap mulutnya dan menjilatnya.Domino99
Bu Tarra yang memulai gerakan dengan membungkus lengannya di leher Reno, menarik sebuah wajah dan langsung menghancurkan bibir Reno dengan semangat yang membara. Reno membalas dengan tidak kalah sengitnya, sembari melayani Tarra dan lidahnya menyerang Tarra, tangan Reno meremas payudara gemuk Tarra. Napas bernafas mengaum di sekitar ruangan, diselingi dengan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, Tarra mendengungkan tubuh Reno dengan lembut, mengakhiri pertempuran mulut dan lidah, dengan napas yang keras. Reno mendorong lembut tubuh Tarra, berbaring telentang dengan kaki terayun di tepi ranjang. Dada penuh gunung berapi kembar itu menantang dengan puting susu yang tegang. Tanpa menunggu lagi Reno melakukan tugasnya menjelajahi gunung kembar dari lembah perantara, berputar-putar dan mengarah ke bagian atas puting susu. Reno mengisap dan memainkan putingnya saat dia meremas kembarannya “HHHH . AHHH .MMMH ” berdengung Suara Tarra yang berdengung, mendesah nikmat yang menyenangkan. Reno melanjutkan eksplorasi dengan menyusuri lembah payudara ke perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Tarra yang menggelinjang kelelian.
Reno menghentikan eksplorasi lidahnya, lalu dengan tangkas menarik celana dalamnya, melepaskannya dan melemparkannya ke lantai. Dengan spontan bu Tarra mengangkat kakinya ke atas tempat tidur dan melebar pahanya yang lebar, terlihat gundukan vagina dengan rambut tertata rapi. Reno memulai kembali aksi tersebut dengan menjilati paha bu Tarra dengan mulus mulus, terus mendekat ke selangkangan untuk memenuhi bibir vagina mulai melepaskan hubungan seks yang cair. Tanpa menunggu lama, Reno menyapu hubungan intim dengan lidahnya dan melanjutkan eksplorasi lidahnya di sepanjang bibirnya dan sesekali menggetarkan lidahnya ke klitorisnya yang membuat Tarra mengerang, “AHHHH . MMMMH HHH .. Ren .HH “Nafsu nafsu yang memuncak dari bu Tarra membuat Reno lebih bergairah dan sesekali lidah di tangkai mencoba masuk ke dalam persetubuhan yang menanti pemenuhan. mau dapat bonus setiap hari?
Setelah beberapa menit Reno menjelajahi lubang feminin, nampaknya Tarra tidak sabar untuk memenuhi keinginannya yang penuh gairah, “Ren . Ayo sayang masuklah ke Ren hhhh mmmmh.” Suara Bu Tarra ditingkahi semakin cepat mendesah.
Reno dengan tenang menyelesaikan eksplorasi lidahnya dan bersiap menghadapi pertempuran yang sesungguhnya. Dengan satu tarik dari handuk yang dililitkan di sekitar pinggang dan bebas mengangkat penis dengan kepala mengkilap merah. Bu Tarra semakin membuka pahanya, disamping menunggu pemenuhan liang. Reno memanjat ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Tarra yang langsung menyambar dan meremas batang kemaluan Reno dan membantunya langsung masuk ke vagina.
Dengan satu dorongan penis Reno roboh setengahnya. Reno menahan gerakan sejenak untuk menikmati prosesi pemasukan penis yang disambut oleh buzz buzz Tarra, “AHHH .FUCK Ren . .HHH.” Kemudian dengan menyerap masuknya penis ke terdalam. Setelah impuls pertama dan ayam yang masuk sepenuhnya maka Reno memompa pantatnya dengan irama ireguler seolah mengikuti ritme musik yang terasa lebih panas dan panas.
Reno bertumpu pada kedua siku sementara Tarra memegang punggung Reno, menembus dorongan dan tarikan penis yang bergerak dengan hati-hati di lubang senggamanya. Suara desahan bercampur dengan musik dan keringat mulai mencurahkan seluruh tubuh, “AH..AH..AH..MMH MHH HHHH.” Senyuman tak henti-hentinya meluncur dari bibir Reno dan bu Tarra. Sejenak Reno menghentikan gerakan itu untuk mencoba menarik nafas segar, pelampung Tarra Reno dan berguling tanpa mengeluarkan penis yang tertinggal di vagina.
Dengan posisi di atas dan setengah jongkok, bu Tarra memompa dan mengangkat pantatnya dengan tubuh beristirahat di lengan. Sesekali bu Tarra memutar pantatnya dan kemudian memasukkan kulit kepala Reno lebih dalam lagi. Reno tidak mengatakan apa-apa, tangan meremas kedua payudara yang menggantung puting bebas dan menarik bu Tarra. Suasana terbakar dengan keringat yang berputar-putar, sampai saat Tarra bu tidak mampu melanjutkan pompaan karena nafsu yang ingin mencapai puncak pemenuhan. Reno dengan cepat membalikkan posisi, bu Tarra kembali dibawah, mempercepat tempo dorongan Reno melanjutkan pertarungan. “Ren AHH..AH..AH..UH KEEP Ren . AHHH AHH IBU SAMPAI Ren .AHHHHHHHHH MMMMMHHH.” Setelah menangis tersangkut Bu Tarra menutup bibirnya untuk menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit gemetar.
Reno merasa bahwa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut seperti menghisap zakarnya.Reno menikmatinya dengan memutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam ke kopernya, dan merasakan ada dorongan kuat menyelimuti kopernya, semakin besar dan sesaat Reno mendorong kembali Trunk dengan cepat dan ketika Last mengeluarkan batangnya jakarnya dan melepaskan air maninya di perut Tarra . Yang dengan cepat meraih penis Reno dan mengguncangnya sampai air mani berhenti menyembur, dengan lembut membelai Tarra yang menyeka penis yang mulai terjatuh dari ketegangannya. . Reno membaringkannya di samping Tarra. Diam sebentar.
Nona Tarra duduk untuk meraih kain itu di tepi ranjang dan menyeka air mani terakhir di perutnya. Lalu manja terbaring di atas Reno. “Terima kasih ya sayang ini rahasia kami berdua aku cinta kamu Ren,” bisik bu cinta Tarra di telinga Reno. agen judi online
“Mmm baik bu ” belum sempat Reno menyelesaikan kata-katanya, jari bu Tarra berdengung ke bibirnya, “kalau lagi gini sama sekali tidak pangil ibu dong ” kata bu Tarra manja.
“Ya sayang .” balas Reno, senyuman manis lenyap di bibir bu Tarra.
Setelah itu dengan cepat Reno dan bu Tarra merapikan pakaiannya, dan sebelum meninggalkan Reno, bu Tarra berbisik sayang, “sayang tar malem suamiku tidak di rumah .. aku tunggu di kamar ya bagaimana Banyak ronde yang dilakoni untuk Reno sayang. ” Merangkul intim, Reno melakukan undangan Tarra.
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
0 komentar:
Posting Komentar