Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
Namaku Anto ( bukan nama sebenarnya ). Aku tinggal di Lombok. Ceritaku ini terjadi pada awal tahun 2016. Pada waktu itu aku kuliah di sebuah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Lombok.
Pemilik radio itu namanya Bapak Wirata. Dia mempunyai istri yang sangat cantik. Aku biasa menyebutnya dengan Ibu Yuli,. Ibu Yuli tingginya kira - kira 170 cm, bahkan lebih tinggi dari suaminya. Ibu Yuli bekerja di sebuah perusahaan swasta di Lombok.
Sejak pertama kali bekerja di radio itu, aku sudah jatuh cinta sama Ibu Yuli untuk pertama kalinya. Ibu Yuli ini sangat cantik, mungkin sensual. Tinggi kira - kira 170cm, Payudaranya tidak begitu besar, sama sekali tidak besar. Tapi justru payudaranya yang kecil itu yang membuatku sangat penasaran. Aku selalu terobsesi dengan payudara yang kecil! hihihii..
Suatu ketika Ibu Yuli menyuruh aku ke rumahnya untuk memperbaiki komputernya yang rusak. Sesampai di dalam rumah aku tidak menemukan siapa pun. Dimana Mbak Yuli, pikirku. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Kosong juga. Wah, di mana nih. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap ketemu dengan sang idola. Kalau sudah pada tidur ya aku pulang saja. Sampai aku dikejukan oleh sepasang tangan yang melingkar dipinggangku dari belakang.
“Malam ini temenin Mbak ya”, terdengar bisikan di telingaku.
Tanpa basa - basi aku segera memutar tubuhku dan di depanku telah berdiri Mbak Yuli dengan paras yang sangat cantik. Wajah Mbak Yuli persis di depanku. Hidungku nyaris bersentuhan dengan hidung Mbak Yuli. Terasa hangat di wajahku ketika Mbak Yuli menghembuskan nafas. Aku benar - benar dibuat terpesona.
Mbak Yuli sudah berganti pakaian dengan kimono warna pink. Matanya sayu menatapku. Entah keberanian dari mana yang mendorong wajahku sehingga bibirku mengecup lembut bibir Mbak Yuli. Tidak ada perlawanan dari Mbak Yuli. Bibirku terus bermain di bibir Mbak Yuli beberapa lama kurasakan tangan Mbak Yuli membuka lembut kemejaku.
Aku mencoba melingkarkan tanganku di punggung Mbak Yuli. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Lidahku mulai menerobos masuk ke dalam mulut Mbak Yuli. Bibir Mbak Yuli lembut sekali, wangi dan itu membuatku semakin bernafsu.
Lidahku semakin liar bermain. Kuciumi lagi bibirnya, hidungnya, matanya, keningnya, pipinya, dagunya. Dan semuanya terasa lembut. Nafas Mbak Yuli semakin memburu. Tanganku bergerak ke bawah mencari - cari tali kimono. Setelah ketemu, kubuka talinya pelan - pelan. Ketika berhasil kulepaskan, kimono tersebut merosot jatuh ke lantai, Kumundurkan tubuhku dan nampaklah pemandangan yang sangat indah yang sering kubayangkan selama ini.
Mbak Yuli sudah tidak memakai Bra dan CD. Payudara yang selama ini hanya ada dalam imajinasiku kini terpampang jelas di hadapanku. Tampak puting yang kecil berwarna coklat dan merah muda pada ujungnya. Bener - bener sesuai sama selera dan harapanku. Payudaranya kecil, mungkin ukuran 34a. Tapi aku suka banget sama yang segitu.
“Anto Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Agen judi online terpercaya
Tanpa pikir panjang kuhampiri Mbak Yuli dan berlutut di depannya. Aku membungkuk dan mencium lembut jari kaki sebelah kirinya sementara tangan kananku membelai lembut betis kanan Mbak Yuli.
Yang kudengar saat itu hanya lenguhan nikmat dari Mbak Yuli. Kudongakkan kepalaku menatap Mbak Yuli. Mbak Yuli hanya menatapku sayu dengan nafas yang memburu. Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. Kuciumi lagi kaki kiri dan kanan bergantian sementara tanganku mengusap lembut betisnya.
Mbak Yuli terus mendesis sampai suatu saat Mbak Yuli hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Aku bangkit dan kusandarkan tubuh Mbak Yuli di tembok dapur dengan posisi tubuh berdiri. Aku berlutut lagi dan kini yang menjadi sasaranku adalah pahanya. Kuciumi pelan - pelan paha kanan Mbak Yuli. Tangan kanan Mbak Yuli mencengkeram tembok. Kuciumi terus mulai dari atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya.
Tercium aroma yang membuatku semakin mabuk asmara ketika menciumi sekitar pangkal pahanya. Mbak Yuli berusaha mengatupkan pahanya tapi aku menahannya dengan kedua tanganku supaya tetap terbuka. Ciumanku pindah ke paha yang kiri sementara tangan kananku bergerak ke atas ke wilayah perut dan mengusap pelan - pelan dengan ujung jariku. Mbak Yuli semakin mendesis tidak karuan.
“Ooohh… Anto … Ssshh… Hhhmm…” mau dapat bonus setiap hari?.
Ciumanku terus naik mendekati pangkal pahanya. Dengan gerakan sedikit menyentak kurenggangkan lagi paha Mbak Yuli.
Oughhh… Mbak Yuli melenguh panjang menerima perlakuanku yang tiba - tiba. Kupandangi sejenak gundukan di depanku. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Sambil tetap memegangi kedua lutut Mbak Yuli, kujulurkan hidungku menyapu jembutnya. Tubuh Mbak Yuli bergetar menerima sapuan hidungku. Tampak samar belahan dagingnya dan kucoba menjilati pelan - pelan membelah hutan jembut yang lebat itu.
“Ooouuhh… Anto …”, Tangannya meraih rambutku dan menjambak pelan. Lidahku terus menjilati mencari - cari daging nikmat. Kurasakan ada cairan menempel di-lidahku. Gurih terasa di mulutku. Mulutku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Yuli.
“Ooohh… Ssshh… Hhhmm… Anto … enak banget Antoooo …”, desah Mbak Yuli. Desahan itu membuatku semakin ganas. Kontolku sudah tegang dari tadi tapi aku ingin bermain dulu dengan Mbak Yuli. Hisapanku di memek Mbak Yuli semakin liar. Sementara Mbak Yuli meliuk - liuk menerima serangan di memeknya.
“Anto .. Kamu kok pinter banget sih…”, kata Mbak Yuli manja. Aku hanya tersenyum saja mendengarnya.
Perlahan ciumanku naik ke perut Mbak Yuli. Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu payudara Mbak Yuli. Aku segera bangkit. Kupandangi sejenak payudara Mbak Yuli yang sedari tadi belum kusentuh sama sekali. Lalu kupandangi wajah Mbak Yuli, titik - titik keringat bermunculan di keningnya.
Kumajukan wajahku ke arah payudara Mbak Yuli, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Sampai di payudara yang sebelah kiri kukecup secara pelan putingnya. Mbak Yuli mendongakkan wajahnya menerima sensasi kecil di putingnya. Kukulum puting payudara kiri Mbak Yuli. Terasa hangat di dalam mulutku. Mbak Yuli mulai mendesis lagi.
“Terusin Antoooo… terusin Aaahh… Ssshh… Hhhmm…” Aku semakin gencar mengulum puting payudara Mbak Yuli. Sesekali kusedot dengan keras. “Aaahh…!” Mbak Yuli berteriak kecil.
Aku melirik ke payudara yang sebelah kanan. Segera kuarahkan bibirku ke puting kanan. Perlakuanku beda kali ini. Aku menyerbu payudara kanan Mbak Yuli dengan sangat liar sementara tangan kananku memegang dengan kuat payudara yang kiri.
Menerima perlakuanku yang berubah drastis, Mbak Yuli berteriak keras dengan menggoyangkan kepalanya kiri kanan. Keliaranku itu bertahan selama 10 menit sementara kontolku sengaja kugesek - gesekkan ke memek Mbak Yuli.
Mbak Yuli terus menerus meracau. Tidak jelas apa yang diucapkan. Aku sudah tidak tahan lagi. Segera kubalik tubuh Mbak Yuli kupaksa untuk menungging. Mbak Yuli menahan tubuhnya dengan tangan di tembok. Kuarahkan kontolku ke memek Mbak Yuli. Pelan - pelan aku mencoba menerobos liang memek Mbak Yuli. Agak susah juga mencari posisi lubang vagina Mbak Yuli. Setelah beberapa saat akhirnya kontolku sudah berada dalam jepitan memek Mbak Yuli.
“Mbak…” aku menahan sebentar kontolku. Mbak Yuli melenguh panjang.
“Ooouuhh… Aaahh… Antoooo …”
Aku segera menarik kontolku pelan - pelan sampai tersisa kepalanya di dalam memeknya. Lalu kutusuk lagi dengan gerakan cepat. Mbak Yuli lagi - lagi melenguh panjang. Kulakukan berulang kali sampai 15 menit. Tanpa berganti posisi aku percepat gerakanku. Tanganku kubiarkan bebas menggantung.
Kontolku terus kupacu di dalam memek Mbak Yuli. Sampai suatu ketika tubuh Mbak Yuli mengejang hebat dan Mbak Yuli melolong hebat merasakan orgasme pertamanya. Tubuh Mbak Yuli bergetar beberapa saat. Aku harus menahan tubuhnya karena seperti mau terjatuh ke lantai. Sebenarnya aku juga sudah hampir sampai tapi sekuat tenaga aku bertahan. Aku tidak mau permainan ini cepat selesai.
Kudiamkan sebentar kontolku di dalam memek Mbak Yuli dan membiarkan Mbak Yuli mengatur napasnya, menikmati orgasmenya. Beberapa saat kemudian, aku melanjutkan lagi serbuanku ke memek Mbak Yuli.
“Ooohh… Uuuhh… Aaahh… Hhhmm…”, suara Mbak Yuli keenakan.
“Antoooo, enak banget”, tambahnya lagi.
Tangan kirinya meraih tangan kiriku dan meletakkannya di payudaranya. Sensasi di dua wilayah sensitifnya membuat Mbak Yuli semakin gak karuan. Sodokanku di memeknya kupercepat sementara tanganku semakin kuat di payudaranya. Akhirnya, aku mengeluarkan senjataku yang terakhir.
Tangan kananku yang bebas kuarahkan ke lubang anusnya. Kuludahi anusnya dan kuusap keras bagian anus Mbak Yuli. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Mbak Yuli semakin menikmati permainanku. Kepalanya terayun - ayun menambah keseksiannya. Badannya terus terguncang - guncang menerima sodokan kontolku. Aku pun mulai kacau merasakan sensasi di kontolku.
“Mbak, enak banget Mbak”, kataku?
“hehe… Uuuhh… terusin Antoooo. Aaahh…” Bandar Judi Online
Jariku mencoba menerobos ke liang anus Mbak Yuli. Aku tidak berani terlalu dalam. Takut menyakiti Mbak Yuli. Kontolku terus menghujam di memek Mbak Yuli. Sampai akhirnya aku merasakan gelombang sangat kuat yang siap menerobos keluar dari kontolku.
“Mbak… Aku sudah mau keluar Mbak… Mphhh…”
Iiiiyyaaaa Antoooo… Mbak juga… Aaayooo Antoooo…”
Kupercepat gerakanku. Kontolku terus menerobos memek sampai aku tidak kuat lagi menahan gejolakku…
Croot… Croot… Croot… Aaahh… Aaahh… Hhhmm…
Gerakan kontolku kuhentikan di dalam memek Mbak Yuli. Dan tubuh Mbak Yuli pun bergetar sangat hebat. Tangan kirinya mencengkeram tangan kiriku yang bermain di payudaranya dengan sangat kuat.
“Aaahh… Antoooo”, teriaknya memenuhi ruangan dapur.
Kujatuhkan kepalaku ke punggung Mbak Yuli. Kutarik kontolku pelan - pelan, dan kuhujamkan lagi ke dalam memek Mbak Yuli tapi dengan gerakan yang sangat pelan. Kedua tanganku memegang lembut payudara Mbak Yuli. Nikmat banget. Sumpah nikmat banget. Kuciumi pelan punggung Mbak Yuli sementara Mbak Yuli gak tahan menerima orgasmenya. Casino Online
Setelah beberapa saat, aku tetap membiarkan kontolku bertahan di dalam memek Mbak Yuli. Lalu, pelan - pelan kutarik keluar kontolku. Mbak Yuli melenguh merasakan gesekan pelan - pelan di memeknya.
“Mbak… Nikmat banget. Mbak cantik sekali”, bisikku pelan.
“Anto… Kamu hebat. Hehehe… Mbak nggak ngira kamu mau ngelakuin ini sama Mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai.
Aku tersenyum saja mendengarnya.
“Kapan - kapan, kalau Mbak Yuli pengen lagi, Anto mau kan ngelakuin sama Mbak lagi?”
“Mmm… Siap Mbak Yuli! Apapun buat Mbak!”, jawabku sambil tersenyum manis.
Setelah hari itu, selama empat hari aku nemenin Mbak Yuli tiap malam. Gak jadi nyesel deh, Pak Wirata banyak ijinnya. Ijin terus saja Pak Wirata…
Setiap bosku keluar kota aku selalu menemani Mbak Yuli dan memberinya kepuasan.
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
Namaku Anto ( bukan nama sebenarnya ). Aku tinggal di Lombok. Ceritaku ini terjadi pada awal tahun 2016. Pada waktu itu aku kuliah di sebuah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Lombok.
Cerita Sex Istri Boss Membuatku Ketagihan Ngentot
JBMSEXAku ambil cuti kuliah untuk bekerja di sebuah radio swasta yang sudah terkenal di kota itu. Waktu itu aku bekerja sebagai kru produksi. Pekerjaannya sangat sederhana yaitu merekam lagu, membuat iklan radio, dan mempersiapkan segala hal yang sifatnya off-air.Pemilik radio itu namanya Bapak Wirata. Dia mempunyai istri yang sangat cantik. Aku biasa menyebutnya dengan Ibu Yuli,. Ibu Yuli tingginya kira - kira 170 cm, bahkan lebih tinggi dari suaminya. Ibu Yuli bekerja di sebuah perusahaan swasta di Lombok.
Sejak pertama kali bekerja di radio itu, aku sudah jatuh cinta sama Ibu Yuli untuk pertama kalinya. Ibu Yuli ini sangat cantik, mungkin sensual. Tinggi kira - kira 170cm, Payudaranya tidak begitu besar, sama sekali tidak besar. Tapi justru payudaranya yang kecil itu yang membuatku sangat penasaran. Aku selalu terobsesi dengan payudara yang kecil! hihihii..
Suatu ketika Ibu Yuli menyuruh aku ke rumahnya untuk memperbaiki komputernya yang rusak. Sesampai di dalam rumah aku tidak menemukan siapa pun. Dimana Mbak Yuli, pikirku. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Kosong juga. Wah, di mana nih. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap ketemu dengan sang idola. Kalau sudah pada tidur ya aku pulang saja. Sampai aku dikejukan oleh sepasang tangan yang melingkar dipinggangku dari belakang.
“Malam ini temenin Mbak ya”, terdengar bisikan di telingaku.
Tanpa basa - basi aku segera memutar tubuhku dan di depanku telah berdiri Mbak Yuli dengan paras yang sangat cantik. Wajah Mbak Yuli persis di depanku. Hidungku nyaris bersentuhan dengan hidung Mbak Yuli. Terasa hangat di wajahku ketika Mbak Yuli menghembuskan nafas. Aku benar - benar dibuat terpesona.
Mbak Yuli sudah berganti pakaian dengan kimono warna pink. Matanya sayu menatapku. Entah keberanian dari mana yang mendorong wajahku sehingga bibirku mengecup lembut bibir Mbak Yuli. Tidak ada perlawanan dari Mbak Yuli. Bibirku terus bermain di bibir Mbak Yuli beberapa lama kurasakan tangan Mbak Yuli membuka lembut kemejaku.
Aku mencoba melingkarkan tanganku di punggung Mbak Yuli. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Lidahku mulai menerobos masuk ke dalam mulut Mbak Yuli. Bibir Mbak Yuli lembut sekali, wangi dan itu membuatku semakin bernafsu.
Baca Juga : Cerita Sex Perawan SMP Jadi Korban Khayalan Sex Ku
Lidahku semakin liar bermain. Kuciumi lagi bibirnya, hidungnya, matanya, keningnya, pipinya, dagunya. Dan semuanya terasa lembut. Nafas Mbak Yuli semakin memburu. Tanganku bergerak ke bawah mencari - cari tali kimono. Setelah ketemu, kubuka talinya pelan - pelan. Ketika berhasil kulepaskan, kimono tersebut merosot jatuh ke lantai, Kumundurkan tubuhku dan nampaklah pemandangan yang sangat indah yang sering kubayangkan selama ini.
Mbak Yuli sudah tidak memakai Bra dan CD. Payudara yang selama ini hanya ada dalam imajinasiku kini terpampang jelas di hadapanku. Tampak puting yang kecil berwarna coklat dan merah muda pada ujungnya. Bener - bener sesuai sama selera dan harapanku. Payudaranya kecil, mungkin ukuran 34a. Tapi aku suka banget sama yang segitu.
“Anto Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Agen judi online terpercaya
Tanpa pikir panjang kuhampiri Mbak Yuli dan berlutut di depannya. Aku membungkuk dan mencium lembut jari kaki sebelah kirinya sementara tangan kananku membelai lembut betis kanan Mbak Yuli.
Yang kudengar saat itu hanya lenguhan nikmat dari Mbak Yuli. Kudongakkan kepalaku menatap Mbak Yuli. Mbak Yuli hanya menatapku sayu dengan nafas yang memburu. Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. Kuciumi lagi kaki kiri dan kanan bergantian sementara tanganku mengusap lembut betisnya.
Mbak Yuli terus mendesis sampai suatu saat Mbak Yuli hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Aku bangkit dan kusandarkan tubuh Mbak Yuli di tembok dapur dengan posisi tubuh berdiri. Aku berlutut lagi dan kini yang menjadi sasaranku adalah pahanya. Kuciumi pelan - pelan paha kanan Mbak Yuli. Tangan kanan Mbak Yuli mencengkeram tembok. Kuciumi terus mulai dari atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya.
Tercium aroma yang membuatku semakin mabuk asmara ketika menciumi sekitar pangkal pahanya. Mbak Yuli berusaha mengatupkan pahanya tapi aku menahannya dengan kedua tanganku supaya tetap terbuka. Ciumanku pindah ke paha yang kiri sementara tangan kananku bergerak ke atas ke wilayah perut dan mengusap pelan - pelan dengan ujung jariku. Mbak Yuli semakin mendesis tidak karuan.
“Ooohh… Anto … Ssshh… Hhhmm…” mau dapat bonus setiap hari?.
Ciumanku terus naik mendekati pangkal pahanya. Dengan gerakan sedikit menyentak kurenggangkan lagi paha Mbak Yuli.
Oughhh… Mbak Yuli melenguh panjang menerima perlakuanku yang tiba - tiba. Kupandangi sejenak gundukan di depanku. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Sambil tetap memegangi kedua lutut Mbak Yuli, kujulurkan hidungku menyapu jembutnya. Tubuh Mbak Yuli bergetar menerima sapuan hidungku. Tampak samar belahan dagingnya dan kucoba menjilati pelan - pelan membelah hutan jembut yang lebat itu.
“Ooouuhh… Anto …”, Tangannya meraih rambutku dan menjambak pelan. Lidahku terus menjilati mencari - cari daging nikmat. Kurasakan ada cairan menempel di-lidahku. Gurih terasa di mulutku. Mulutku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Yuli.
“Ooohh… Ssshh… Hhhmm… Anto … enak banget Antoooo …”, desah Mbak Yuli. Desahan itu membuatku semakin ganas. Kontolku sudah tegang dari tadi tapi aku ingin bermain dulu dengan Mbak Yuli. Hisapanku di memek Mbak Yuli semakin liar. Sementara Mbak Yuli meliuk - liuk menerima serangan di memeknya.
“Anto .. Kamu kok pinter banget sih…”, kata Mbak Yuli manja. Aku hanya tersenyum saja mendengarnya.
Perlahan ciumanku naik ke perut Mbak Yuli. Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu payudara Mbak Yuli. Aku segera bangkit. Kupandangi sejenak payudara Mbak Yuli yang sedari tadi belum kusentuh sama sekali. Lalu kupandangi wajah Mbak Yuli, titik - titik keringat bermunculan di keningnya.
Kumajukan wajahku ke arah payudara Mbak Yuli, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Sampai di payudara yang sebelah kiri kukecup secara pelan putingnya. Mbak Yuli mendongakkan wajahnya menerima sensasi kecil di putingnya. Kukulum puting payudara kiri Mbak Yuli. Terasa hangat di dalam mulutku. Mbak Yuli mulai mendesis lagi.
“Terusin Antoooo… terusin Aaahh… Ssshh… Hhhmm…” Aku semakin gencar mengulum puting payudara Mbak Yuli. Sesekali kusedot dengan keras. “Aaahh…!” Mbak Yuli berteriak kecil.
Aku melirik ke payudara yang sebelah kanan. Segera kuarahkan bibirku ke puting kanan. Perlakuanku beda kali ini. Aku menyerbu payudara kanan Mbak Yuli dengan sangat liar sementara tangan kananku memegang dengan kuat payudara yang kiri.
Menerima perlakuanku yang berubah drastis, Mbak Yuli berteriak keras dengan menggoyangkan kepalanya kiri kanan. Keliaranku itu bertahan selama 10 menit sementara kontolku sengaja kugesek - gesekkan ke memek Mbak Yuli.
Mbak Yuli terus menerus meracau. Tidak jelas apa yang diucapkan. Aku sudah tidak tahan lagi. Segera kubalik tubuh Mbak Yuli kupaksa untuk menungging. Mbak Yuli menahan tubuhnya dengan tangan di tembok. Kuarahkan kontolku ke memek Mbak Yuli. Pelan - pelan aku mencoba menerobos liang memek Mbak Yuli. Agak susah juga mencari posisi lubang vagina Mbak Yuli. Setelah beberapa saat akhirnya kontolku sudah berada dalam jepitan memek Mbak Yuli.
“Mbak…” aku menahan sebentar kontolku. Mbak Yuli melenguh panjang.
“Ooouuhh… Aaahh… Antoooo …”
Aku segera menarik kontolku pelan - pelan sampai tersisa kepalanya di dalam memeknya. Lalu kutusuk lagi dengan gerakan cepat. Mbak Yuli lagi - lagi melenguh panjang. Kulakukan berulang kali sampai 15 menit. Tanpa berganti posisi aku percepat gerakanku. Tanganku kubiarkan bebas menggantung.
Kontolku terus kupacu di dalam memek Mbak Yuli. Sampai suatu ketika tubuh Mbak Yuli mengejang hebat dan Mbak Yuli melolong hebat merasakan orgasme pertamanya. Tubuh Mbak Yuli bergetar beberapa saat. Aku harus menahan tubuhnya karena seperti mau terjatuh ke lantai. Sebenarnya aku juga sudah hampir sampai tapi sekuat tenaga aku bertahan. Aku tidak mau permainan ini cepat selesai.
Kudiamkan sebentar kontolku di dalam memek Mbak Yuli dan membiarkan Mbak Yuli mengatur napasnya, menikmati orgasmenya. Beberapa saat kemudian, aku melanjutkan lagi serbuanku ke memek Mbak Yuli.
“Ooohh… Uuuhh… Aaahh… Hhhmm…”, suara Mbak Yuli keenakan.
“Antoooo, enak banget”, tambahnya lagi.
Tangan kirinya meraih tangan kiriku dan meletakkannya di payudaranya. Sensasi di dua wilayah sensitifnya membuat Mbak Yuli semakin gak karuan. Sodokanku di memeknya kupercepat sementara tanganku semakin kuat di payudaranya. Akhirnya, aku mengeluarkan senjataku yang terakhir.
Tangan kananku yang bebas kuarahkan ke lubang anusnya. Kuludahi anusnya dan kuusap keras bagian anus Mbak Yuli. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Mbak Yuli semakin menikmati permainanku. Kepalanya terayun - ayun menambah keseksiannya. Badannya terus terguncang - guncang menerima sodokan kontolku. Aku pun mulai kacau merasakan sensasi di kontolku.
“Mbak, enak banget Mbak”, kataku?
“hehe… Uuuhh… terusin Antoooo. Aaahh…” Bandar Judi Online
Jariku mencoba menerobos ke liang anus Mbak Yuli. Aku tidak berani terlalu dalam. Takut menyakiti Mbak Yuli. Kontolku terus menghujam di memek Mbak Yuli. Sampai akhirnya aku merasakan gelombang sangat kuat yang siap menerobos keluar dari kontolku.
“Mbak… Aku sudah mau keluar Mbak… Mphhh…”
Iiiiyyaaaa Antoooo… Mbak juga… Aaayooo Antoooo…”
Kupercepat gerakanku. Kontolku terus menerobos memek sampai aku tidak kuat lagi menahan gejolakku…
Croot… Croot… Croot… Aaahh… Aaahh… Hhhmm…
Gerakan kontolku kuhentikan di dalam memek Mbak Yuli. Dan tubuh Mbak Yuli pun bergetar sangat hebat. Tangan kirinya mencengkeram tangan kiriku yang bermain di payudaranya dengan sangat kuat.
“Aaahh… Antoooo”, teriaknya memenuhi ruangan dapur.
Kujatuhkan kepalaku ke punggung Mbak Yuli. Kutarik kontolku pelan - pelan, dan kuhujamkan lagi ke dalam memek Mbak Yuli tapi dengan gerakan yang sangat pelan. Kedua tanganku memegang lembut payudara Mbak Yuli. Nikmat banget. Sumpah nikmat banget. Kuciumi pelan punggung Mbak Yuli sementara Mbak Yuli gak tahan menerima orgasmenya. Casino Online
Setelah beberapa saat, aku tetap membiarkan kontolku bertahan di dalam memek Mbak Yuli. Lalu, pelan - pelan kutarik keluar kontolku. Mbak Yuli melenguh merasakan gesekan pelan - pelan di memeknya.
“Mbak… Nikmat banget. Mbak cantik sekali”, bisikku pelan.
“Anto… Kamu hebat. Hehehe… Mbak nggak ngira kamu mau ngelakuin ini sama Mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai.
Aku tersenyum saja mendengarnya.
“Kapan - kapan, kalau Mbak Yuli pengen lagi, Anto mau kan ngelakuin sama Mbak lagi?”
“Mmm… Siap Mbak Yuli! Apapun buat Mbak!”, jawabku sambil tersenyum manis.
Setelah hari itu, selama empat hari aku nemenin Mbak Yuli tiap malam. Gak jadi nyesel deh, Pak Wirata banyak ijinnya. Ijin terus saja Pak Wirata…
Setiap bosku keluar kota aku selalu menemani Mbak Yuli dan memberinya kepuasan.
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari
0 komentar:
Posting Komentar