JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Februari 20, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in ,
Posted by Tips Hoki on Februari 20, 2019 with No comments | Categories: ,
Waktu itu saya ber usia 27 tahun, masih single lah, bukannya tidak laku lho tetapi memang saya masih ingin bebas. Kata orang, wajah saya cukup ganteng dengan badan atletis. Bekerja di suatu instansi pemerintah di kota Surabaya.

Cerita Sex Terpanas

Cerita Sex Menikmati Tubuh ABG Yang Sedang PKL


Cerita Sex TerpanasBekerja pada Bagian Sekretariat yang mengurusi surat-surat masuk dan mencatat segala keperluan dinas atasan ( sektretaris), juga mengetik surat-surat, karena memang saya cukup terampil dalam penggunaan komputer yang terkadang memberi pelajaran mengenai pengoperasian komputer di luar kantor.

Seperti biasanya, suatu instansi pemerintah selalu ada siswa-siswi yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang memang merupakan bagian dari kurikulum yang harus dijalani oleh setiap murid.

Pagi itu sekitar pukul 09:00 saya sedang mengetik suatu nota untuk dikirim ke suatu instansi lain, tiba-tiba saya didatangi oleh 3 siswi lengkap dengan seragam sekolahnya.

“Selamat pagi, Pak!” sapa mereka dengan kompak dan ramah.
“Pagi.., ada yang bisa saya bantu?” jawab saya dengan ramahnya.
“Begini Pak.., kami ingin menyakan apakah di sini masih menerima anak sekolah untuk PKL?”
“Oooh.. kalian dari sekolah mana?” tanya saya.
“Saya dari SMK X pak.. dan ini surat permohonan kami dari sekolah.”, kata mereka sambil menyerahkan surat permohonan kepada saya.
Lalu saya baca, di sana tertulis nama-nama mereka, setelah selesai saya menatap mereka satu persatu.
“Coba, saya ingin tahu nama-nama kalian dan ketrampilan apa yang kalian miliki?” tanya saya sok pintar.
“Nama saya Lina Pak, yang ini Santi dan yang itu Vira Pak..”, mereka juga menjelaskan bahwa mereka bisa menggunakan komputer walaupun belum terampil, karena di sekolahnya diberikan ketrampilan komputer.

Baca Juga : Cerita Sex Helen Yang Liar di Ranjang


Si Lina memiliki postur tubuh yang agak kurus dengan bentuk wajah bulat dan memiliki bentuk payudara yang hampir rata dengan dadanya. Si Santi agak gemuk dan pendek tetapi memiliki payudara yang besar, dan yang satu ini memiliki postur tubuh yang agak tinggi dari teman-temannya, sangat cantik dan sexy seperti bintang mega sinetron dengan bulu-bulu halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan wajah yang imut-imut dan bibir yang merah serta payudara yang montok, ukurandadanya 34B.

Wah.. pikiran saya jadi kotor nih (maklum walaupun saya tidak pernah berhubungan badan, tetapi saya sering nonton BF). Umumnya mereka semua memiliki wajah yang cantik, kulit putih dan bersih.

“Begini ya adik-adik, kebetulan di sini memang belum ada yang PKL, tetapi akan saya tanyakan pada atasan saya dulu..”, kata saya,
“Nanti, seminggu lagi, tolong adik-adik kesini untuk menunggu jawaban.” lanjut saya sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah mereka satu persatu. Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya mereka pulang.

Saya menghadap atasan yang kebetulan sedang baca koran, maklum pegawai negeri kan terkenal dengan 4D (datang, duduk, diam dan duit). Setelah bicara ala kadarnya, atasan saya menyetujui dan saya lah yang disuruh memberi tugas apa yang harus mereka kerjakan nanti.
“Tolong, nanti kamu yang mengawasi dan memberi arahan pada mereka.” kata atasan saya.
“Tapi jangan diarahin yang ngga-ngga lho..” Saya agak bingung dibilang seperti itu.
“Maksud Bapak?”
“Iya, tadi saya sempat lihat, mereka cantik-cantik dan saya perhatikan mata kamu ngga lepas-lepas tuh.”
“Ah, Bapak bisa aja, saya ngga ada maksud apa-apa, kecuali dia mau diapa-apain.” kata saya sambil bercanda dan tertawa.
“Dasar kamu..”, jawab atasan saya sambil ketawa.
Memang, walaupun dia atasan saya tetapi di antara kami tidak ada batas, maklum atasan saya juga mata keranjang dan rahasia bahwa dia sering main perempuan sudah merupakan rahasia kami berdua.

Seminggu kemudian, mereka bertiga kembali ke kantor. Setelah itu saya jelaskan bahwa mereka bisa PKL di sini dan langsung mulai bekerja. Setelah itu Lina dan Santi saya tugaskan di bidang lain, sedangkan Vira, saya suruh membantu pekerjaan di ruangan saya. Kebetulan ruangan saya tersendiri.

Memang sudah saya rancang sedemikian rupa agar selalu dapat menikmati keindahan tubuh Vira yang saat itu kelihatan cantik dan sexy dengan rok yang agak ketat di atas lutut. Lalu saya mengantar Lina dan Santi ke ruangan lain untuk membantu karyawan yang lain, sedangkan Vira saya suruh menunggu di ruangan saya. Setelah itu saya kembali ke ruangan.

“Apa yang harus saya kerjakan, Pak?” tanya Vira ketika saya sudah kembali.
“Kamu duduk di depan komputer dan tolong bantu saya mengetik beberapa nota.” sembari memberikan beberapa lembar kertas kerja pada nya.
“Dan tolong jangan panggil saya Bapak, saya belum Bapak-bapak lho, panggil saja Mas Dodi.” kata saya sambil bercanda.
“Baik Mas Dodi, tetapi tolong ajarkan saya mengetik, karena saya belum mahir menggunakan komputer.”

Saya mulai memberi arahan sedikit tentang cara mengetik sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah Vira tanpa sepengetahuannya. Saya berdiri di sampingnya sambil menikmati. Sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah payudaranya yang kelihatan dari atas karena kerahnya agak terbuka sedikit.

Bandar Judi Online Terpercaya

Nampak sekali kelihatan belahan payudaranya yang putih mulus tertutup bra warna coklat muda. Apalagi ditambah dengan paha yang sangat sexy, mulus dan kuning langsat yang roknya naik ke atas ketika duduk. Tanpa disadari, kemaluan saya berdiri tegak. Pikiran kotor saya keluar, bagaimana caranya untuk bisa menikmati keindahan tubuh anak SMK ini.

Di hari pertama ini, saya hanya bisa bertanya-tanya tentang sekolah dan keluarganya dan terkadang bercanda sambil menikmati keindahan tubuhnya. Ternyata Vira adalah anak yang enak diajak bicara dan cepat menyesuaikan dengan lingkungan. Terkadang saya suka mengarahkan ke cerita yang porno-porno dan dia cuma tersipu malu.

Selama itu, saya juga berpikir bagaimana caranya untuk merasakan kenikmatan tubuh Vira. Saya merencanakan untuk membuat strategi, karena besok atasan saya akan dinas ke luar kota beberapa hari sehingga saya bebas berdua dengannya.

Pada hari ketiga, pagi-pagi Vira sudah datang dan kebetulan atasan saya sedang dinas ke Bandung selama 5 hari. Seperti biasa, dia selalu menanyakan apa yang bisa dia kerjakan.

Inilah kesempatan saya untuk melaksanakan rencana yang sudah disiapkan dengan pikiran kotor saya, apalagi ketika dia sedang duduk di kursi, tanpa disadari atau disengaja, duduknya agak mengangkang, sehingga dapat terlihat jelas celana dalamnya yang berwarna putih di antara pahanya yang putih mulus.

“Gini aja Vir, kebetulan hari ini kayaknya kita lagi ngga ada kerjaan.. gimana kalau kita lihat berita-berita di internet?” kata saya mulai memancing.
“Kebetulan tuh Mas Dodi, tolong dong sekalian ajarin tentang internet!” pintanya, Nah kebetulan nih,
“Beres.. yuk kita masuk ke ruangan atasan saya, karena internetnya ada di ruangan bos saya.”
“Ngga enak mas, nanti ketahuan Bapak.”
“Kan Bapak lagi dinas ke luar kota, lagian ngga ada yang berani masuk kok selain saya.” jawabku sambil sebentar-sebentar melihat celana dalamnya yang terselip di antara pahanya.
Benda pusaka saya sudah tegang sekali, dan sepertinya Vira sempat melihat ke arah celana saya yang sudah berubah bentuk, tetapi cepat-cepat dialihkannya.

Lalu kami berdua masuk ke ruangan atasan saya sambil menutup, lalu menguncinya.
“Mas.. kenapa dikunci?” tanya Vira merasa tidak enak. “Sengaja.. biar orang-orang menyangka kita tidak ada di dalam. Lagian kan nanti ganggu kita aja.”
“Ih, Mas pikirannya kotor, awas ya kalau macam-macam sama Vira!” katanya mengancam tetapi dengan nada bercanda.
Lalu kami berdua tertawa, sepertinya dia tidak curiga kalau saya ingin macam-macam dengannya. Vira saya suruh duduk di kursi dan saya duduk di sebelahnya, di atas sandaran kursi yang diduduki oleh Suzy. Seperti hari-hari sebelumnya, saya dapat melihat dengan bebas paha dan payudara Vira tanpa sepengetahuannya.

Agar Vira tidak curiga, saya mengajari cara membuka internet dan memulai langkah awal dengan melihat-lihat berita.
“Vir.. kamu tahu ngga kalau di internet kita bisa melihat cerita dan gambar-gambar porno?” tanya saya mulai memasang strategi.
“Tahu sih dari teman-teman, tetapi saya ngga pernah lihat karena memang tidak tahu cara menggunakan internet.. tetapi kalau lihat gambar gituan dari majalah sih pernah.” katanya malu-malu.
“Nah ya.. anak kecil sudah ngeliat yang macam-macam.” kata saya bercanda sambil memegang pundaknya dan dia diam saja sambil tertawa malu-malu.
“Kalau saya lihatin cerita-cerita dan gambar porno di internet mau ngga?” pinta saya.
“Mau sih, tetapi jangan dibilangin ke teman-teman Vira ya mas..! Kan malu.”
“Percaya deh, saya ngga bakalan nyeritain ke teman-teman kamu.”

Saya mulai membuka cerita porno
Vira mulai membacanya dengan penuh perhatian.

Lama-lama, saya pun melihat wajah Vira agak berubah dan sedikit gemetar serta agak menegang pertanda dia mulai terangsang, saya dengan perlahan-lahan mulai meraba pundaknya. Sengaja saya lakukan dengan perlahan untuk memberikan rangsangan dan agar jangan terkesan saya ingin mengambil kesempatan.

Nampaknya mulai berhasil karena dia diam saja. Sedangkan kemaluan saya yang sudah tegang menjadi semakin tegang. Setelah Vira membaca beberapa cerita lalu saya bukakan gambar-gambar porno.

“Iiih.. gambarnya fulgar banget Mas..”.
“Itu sih belum seberapa, karena hanya gambar doang..” kata saya mulai memancing.
“Kalau kamu mau, saya punya film-nya.” lanjut saya.
“Ngga ah, saya takut ketahuan orang.”, sepertinya dia masih takut kalau ada orang lain masuk.
“Percaya deh sama saya, lagian cuma film, kecuali kalau kita yang begituan.”
“Nah kan Mas Dodi mulai nakal..”, katanya dengan nada menggoda dan membuat pikiran saya semakin jorok saja dan kamipun berdua tertawa.
Saya kemudian membuka VCD porno yang memang sengaja sudah saya siapkan di dalam CD Room komputer

Saya mulai memutarnya dan beberapa saat terlihat adegan seorang wanita sedang mengulum kemaluan dua orang negro. Sedangkan kemaluan si wanita di masuki dari belakang oleh seorang pemuda bule. Vira kelihatan diam saja tanpa berkedip, malah posisi duduknya mulai sudah tidak tenang.

“Kamu pernah lihat film ginian ngga Vir..” tanyaku padanya
“Belum pernah Mas, cuma gambar-gambar di majalah saja” jawabnya dengan suara agak gemetar. Sepertinya dia mulai terangsang dengan adegan-adengan film tersebut.
“Kalau gitu saya matiin saja, ya Vir? Nanti kamu marah lagi..” kataku pura-pura sok suci namun tetap mengelus-ngelus pundaknya.
“Aah ngga apa-apa kok Mas, sekalian buat pelajaran, tetapi Vira jangan dimacem-macemin, ya Mas?” dia khawatir
“Iya.. iya..” kataku untuk menyakinkan, padahal dalam hati, si otong sudah tidak tahan.

Secara perlahan-lahan tangan saya mulai memegang dan mengelus tangannya, dia diam saja dan tidak ada tanda-tanda penolakan. Yang anehnya, dia diam saja ketika saya merapatkan duduknya dan saya pegang tangannya yang berbulu halus dan saya taruh di atas pahasaya. Matanya tetap tertuju pada adegan film dan suaranya memang sengaja saya buat agak keras terdengar agar lebih nafsu menontonnya.

Terdengar suara rintihan dan erangan dari di wanita, ketika kemaluannya di sodok-sodok oleh si negro dengan kemaluan yang sangat besar dan panjang, sedangkan mulutnya dengan lahap mengulum batang kemaluan si Bule. Kini Vira semakin tidak tenang duduknya dan terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya sedang naik. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan.

agen judi online terpercaya

Tangan Vira tetap berada di atas paha saya, lalu tangan kiri saya mulai beraksi membelai rambutnya, terus ke arah lehernya yang jenjang. Vira kelihatan menggelinjang ketika lehernya saya raba.
“Acchh.. Mas Dodi, jangan, Vira merinding nih..” katanya dengan nada mendesah membuat saya semakin bernafsu.
Saya tetap tidak peduli karena dia juga tidak menepis tangan saya, malah agak meremas paha saya. cerita sex 

Tangan kiri saya juga tidak diam, saya remas-remas tangan kanan Vira dan sengaja saya taruh tepat di atas kemaluan saya.
“Vir, kamu cantik deh, kayak bintang film itu” kata saya mulai merayu.
“Masa sih Mas?” sepertinya dia terbuai dengan rayuan saya. Dasar anak masih 17 tahun.
“Bener tuh, masa saya bohong, apalagi payudaranya sepertinya sama yang di film.”
“Ih.. Mas Dodi bisa aja” katanya malu-malu.

Adegan film berganti cerita di mana seorang wanita mengulum 2 batang kemaluan dan kemaluan wanita itu sedang dijilati oleh lelaki lain. Tangan Vira semakin keras memegang paha dan tangan saya.
“Kamu terangsang ngga Vir?” tanyaku memancing.

Dia menoleh ke arah saya lalu tersenyum malu, wah.. wajahnya nampak kemerahan dan bibirnya terlihat basah, apalagi di tambah wangi parfum yang di pakainya.
“Kalau Mas, terangsang ngga?” dia balik bertanya.
“Terus terang, aku sih terangsang, ditambah lagi nonton sama kamu yang benar-benar cantik ” rayu saya, dan dia hanya tertawa kecil.
“Saya juga kayaknya terangsang Mas,” katanya tanpa malu-malu.

Melihat situasi ini, tangan saya mulai meraba ke arah lain. Perlahan-lahan saya arahkan tangan kanan saya ke arah payudaranya dari luar baju seragam sekolahnya. Sedangkan tangan kiri, saya jatuhkan ke atas pahanya dan saya raba pahanya dengan penuh perasaan. Vira semakin menggelinjang keenakan. Mulus sekali tanpa cacat dan pahanya agak merenggang sedikit.

“Aaahh, jangan Mas, Vira takut, Vira belum pernah beginian, nanti ada orang masuk mass.. oohh..” katanya sambil tangan kanannya memegang dan meremas tangan kanan saya yang ada di atas pahanya yang sedang saya raba, sedangkan tangan kirinya memegang sandaran kursi.

Terasa sekali bahwa Vira juga terangsang akibat saya perlakukan seperti itu, apalagi ditambah dengan adegan film siswi anak sekolah Jepang yang dimasuki vaginanya dari belakang oleh seorang gurunya di ruangan kelas

Saya yang sudah tidak tahan lagi, tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan Vira. Karena saya tahu bahwa dia sebenarnya juga ingin menikmatinya. Tangan kanan saya makin meremas-meremas payudara sebelah kanannya.
“Oohh Maass.. jaangaan Maas.. ohh..” Vira semakin mendesah. cerita sex tante

Badan Vira makin menggelinjang dan dia rapatkan badan serta kepalanya ke dada saya. Tangan kiri saya pindah untuk meraba wajahnya yang sangat cantik dan manis.

Turun ke leher terus turun ke bawah dan membuka dua kancing seragamnya. Terlihat gundukan belahan payudaranya yang putih dan mengencang di balik BH-nya. Tangan saya bermain di sekitar belahan dadanya sebelah kiri, saya remas-remas lalu pindah ke payudaranya yang sebelah kanan.
“Ooohh.. Maas Dodio.. oohh.. jaangaann.. mmhh..” saya semakin bernafsu mendengar suara rintihannya menahan birahi yang bergejolak.

Dadanya semakin bergetar dan membusung ketika saya semakin meremas dan menarik BH-nya ke atas. Terlihat putingnya yang kecil dan berwarna merah yang terasa mengeras. Tangan kanan saya yang sejak tadi meraba pahanya, secara perlahan-lahan masuk ke balik roknya yang tersingkap dan meraba-raba celananya, yang ketika saya pegang ternyata sudah basah.
“Ooohh.. Mass enakk.. teerruuss.. aahh..”

Kepala Vira mendongak menahan birahi yang sudah semakin meninggi. Terlihat bibir merah membasah. Secara spontan, saya cium bibirnya, ternyata dibalas dengan buasnya oleh Vira.

Lidah kami saling mengulum dan saya arahkan lidah saya pada langit-langit bibirnya. Semakin tidak menentu saja getaran badan Vira. Sambil berciuman saya pegang tangan kirinya yang di atas selangkangan dan saya suruh dia untuk meraba batang kejantanan saya yang sudah menegang dan kencang di balik celana panjang.

“Mmmhh.. mmhh..” saya tidak tahu apa yang akan dia ucapkan karena mulutnya terus saya kulum dan hisap. Segera saya lepas semua kancing seragamnya sambil tetap menciumi bibirnya. Tangan saya membuka BH yang kaitannya berada di depan, terlihat payudaranya yang putih bersih dan besar dan perutnya yang putih tanpa cacat. Saya raba dan saya remas seluruh payudaranya.

Hal ini membuat Vira semakin menggelinjang. Tiba-tiba, Vira menarik diri dari ciuman saya.
“Mas.. jangan diterusin, Vira ngga pernah berbuat seperti ini.” sepertinya dia sadar akan perbuatannya.

Dia menutupi payudaranya dengan seragamnya. Melihat seperti ini, perasaan saya was-was, jangan-jangan dia tidak mau meneruskan. Padahal saya sedang hot-hotnya berciuman dan meraba-raba tubuhnya. bandar judi online

Tetapi birahi saya yang tinggi telah melupakan segalanya, saya mencari akal agar Vira mau melampiaskan birahi yang sudah sampai ke ubun-ubun.
“Jangan takut Vir, kita kan ngga akan berbuat jauh, saya cuma mau merasakan keindahan tubuh kamu.”
“Tapi bukan seperti ini caranya.”
“Bukannya kamu juga menikmati Vir?”
“Iya, tetapi Vira takut kalau sampai keterusan, Mas!”
“Percaya deh, Mas tidak akan berbuat ke arah sana.” Vira terdiam dan memandangi wajah saya, lalu saya membelai rambutnya. Saya tersenyum dan dia pun ikut tersenyum. Sepertinya dia percaya akan kata-kata saya. Film telah habis dan saya mematikan komputer. Saya berdiri dan secara tiba-tiba, saya mengangkat tubuh Vira.
“Maass, Vira mau dibawa kemana?” dia berpegangan pada pundak saya.
Baju seragamnya terbuka lagi dan nampak payudaranya yang montok.
“Kita duduk di sofa saja.” Saya angkat Vira dan saya pangku dia di sofa yang ada di dalam ruangan bos.
“Vir kamu cantik sekali..” rayu saya dan dia hanya tersenyum malu.
“Boleh saya mencium bibir kamu..?” dia diam saja dan tersenyum lagi. Semakin cantik saja wajahnya.
“Tapi janji ya Mas Dodi ngga akan berbuat seperti di film tadi?”
“Iya saya janji” Vira terdiam lalu matanya terpejam.
Dengan spontan saya dekati wajahnya lalu saya cium keningnya, terus pipinya yang kiri dan kanan, setelah itu saya cium bibirnya,ternyata dia membalas. Saya masukkan lidah saya ke dalam rongga mulutnya.

Birahinya mulai bangkit lagi. Vira membalas ciuman saya dengan ganas dan nafsunya melumat bibir dan lidah saya. Tangannya meremas-remas kepala dan pundak saya. Ciuman berlangsung cukup lama sekitar 20 menit. Sengaja tangan saya tidak berbuat lebih jauh agar Vira percaya dulu bahwa saya tidak akan berbuat jauh.

Setelah saya yakin Vira sudah lupa, tangan saya mulai meraba perutnya yang telah terbuka. Lalu perlahan-lahan naik ke payudaranya.
“Aaahh.. Mass teruuss..” desahnya. Ternyata birahinya mengalahkan kekuatirannya. Dengan penuh kelembutan saya sentuh putingnya yang sudah mengeras.
“Aaahh.. aahh.. mmhh..” saya semakin meningkatkan kreatifitas saya.
Putingnya saya pilin-pilin. Badan Vira menggelinjang keenakan, bibir saya turun ke bawah, saya jilati lehernya yang jenjang.
“Ooouuhh Mass, teruuss, enaak Maass.” Vira terus mengeluh keenakan membuat libido saya makin meningkat.
Kemaluan saya terasa tegang sekali dan terasa sakit karena tertekan pantat Vira. Lalu saya rebahkan dia di sofa sambil tetap menciumi seluruh wajahnya. Lalu saya jilati payudaranya sebelah kanan.
“Maass Dodio..” Vira berteriak keenakan.
Saya jilati putingnya dan saya hisap dengan keras.
“Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk.” agen judi online

Nampak putingnya semakin memerah. Lalu gantian putingnya yang sebelah kiri saya hisap. Seperti bayi yang kehausan, saya menyedotputingnya semakin keras. Vira makin menggelinjang dan berteriak-teriak. Tangan kiri saya lalu mulai meraba pahanya, saya buka pahanya, terus tangan saya meraba-raba ke atas dan ke arah selangkangannya. Jari saya menyentuh kemaluannya di atas celana dalam yang sudah basah. Awalnya dia bilang
“Oouhh Maass jangaann..” tetapi kemuidan,
“Oouughh Maass terruuss..” Saya masukkan jari tangan saya ke mulut Vira, lalu dihisapnya jari saya dengan penuh nafsu.
“Mmmhh..” mulut saya terus tiada henti menghisap-hisap puting payudaranya secara bergantian.

Tangan saya terus menekan-nekan kemaluan Vira. Sambil saya hisap, tangan kanan meremas-remas payudaranya, sedangkan tangan kiri,saya masukkan jari telunjuk ke sela-sela celana dalamnya.
“Maass.. oohh.. janggaan oughh.. mmhh..” Vira terus mendesah-desah.
Tangannya meremas-remas sofa. Setelah puas meremas-remas payudaranya, saya pegang dan saya tuntun tangannya untuk memegang kemaluan saya yang sudah tegang di balik celana panjang. Tanggan Vira diam saja di atas celana saya, lalu tangannya saya dekap di kemaluan saya. Lama-kelamaan Vira mulai meremas-remas sendiri kemaluan saya.

situ judi online terpercaya

“Oohh Vir.. enak Vir.. terus Vir..” walaupun kaku mengelusnya tetapi terasa nikmat sekali. Jari tangan kiri saya pun terus meraba kemaluannya, terasa bulu-bulu halus dan masih jarang. Jari tangan saya tepat berada di atas vaginanya yang sudah sangat basah, saya tekan tangan saya dan jari telunjuk saya masukkan perlahan-lahan untuk mencari clitorisnya.

Tubuh Vira semakin menggelinjang, pantatnya naik turun. cerita sex terpanas
“Maass, jangan Maas.. Vira ngga kuat Maass.. ooughh.. aahh”
Saya tahu Vira akan mendekati klimak sebab tangannya mencengkeram erat kemaluan saya.
“Maass.. aahh..” tiba-tiba tubuh Vira mengejang hebat, tubuhnya bergetar kuat, tanda dia telah mencapai klimak.
Tubuhnya langsung lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Saya kecup bibirnya dengan lembut, lalu matanya perlahan terbuka.
“Mas.. Vira sayang kamu.”
“Saya juga sayang kamu Vir”
Saya kecup lagi bibirnya dan dia pun membalas sambil tersenyum. Saya lihat di payudaranya terdapat beberapa tanda merah bekas saya hisap.
“Ihh.. Mas nakal, tete Vira dibikin merah..” dibiarkannya dadanya terlihat dengan bebas tanpa ditutupi.
“Habis tete kamu montok dan gemesin sih.. besar lagi.” kataku sambil mengusap wajahnya yang berkeringat.
“Mas, kok anunya ngga keluar cairan kaya di film tadi sih..?” tanyanya tiba-tiba.
Rupanya dia benar-benar belum mengenal seks. Kebetulan nih untuk melanjutkan jurus yang kedua.
“Kamu pengen punyaku keluar air mani?” tanyaku.
“Iya, Vira pengen lihat, kayak apa sih?”
Tanpa pikir panjang, langsung saja saya buka celana panjang dan CD saya. Langsung saja kejantanan saya keluar dengan tegaknya. Ukuran punya saya lumayan besar, besar dan panjang sekitar 18 cm. Vira langsung terbelalak matanya melihat senjata saya yang ingin menagih kenikmatan yang ditunggu-tunggu.

“Ya ampun Mas.. besar banget punya Mas..”
Saya raih tangan Vira dan saya suruh dia meraba dan mengocoknya. Tampak Vira agak gugup dan gemetar karena baru sekali melihat langsung dan memegang burung laki-laki.
“Aah.. Vir enak banget, terus Vir.. ahh..”
Lama kelamaan Vira terbiasa dan merasa pintar mengocoknya. Saya remas-remas payudaranya.
“Mas, ahh.. Vira masih lemas.. ahh..”
“Vir, cium dong punyaku” pinta saya.
Langsung saja dia menciumi batang kejantanan saya, mungkin dia belajar dari film tadi.
“Terus Vir, emut Vir biar keluar aahh.. kamu pintar Vir.. emut Vir..” pinta saya lagi.
“Ngga mau, Vira ngeri, lagian ngga cukup di mulut Vira”
Posisi Vira duduk di sofa, sedangkan saya berdiri menghadap Vira. Saya remas buah dada Vira,
“Ahh Maass..”
Ketika dia membuka mulutnya, langsung saja saya masukkan batang kemaluan saya ke mulutnya dan saya keluar masukkan batang kejantanan saya.
“Mmmhh.. mmhh..” Vira sepertinya kaget, tetapi saya tidak peduli, justru Vira yang sekarang menyedot batang kejantanan saya.
“Aaahh.. Vir kamu pintar Vir.. terus ah.. enaak..”
Saya yang juga baru pertama kali berbuat seperti itu, sebenarnya sudah ingin keluar, tetapi sekuat tenaga saya coba tahan. Vira rupanya sudah lupa diri, dia semakin bernafsu mengulum dan menyedot batang kemaluan saya, sedangkan kedua tangannya memegang pantat saya. cerita panas dewasa

Cepat sekali dia belajar. Saya membungkuk dan kedua tangan meremas paha Vira, lalu saya buka kedua belah pahanya, Vira mengerti lalu merenggangkan pahanya sambil mengangkat pahanya. Segera saya buka resleting roknya dan saya angkat roknya sehingga nampak CD yang berwarna putih. Tangan kanan saya segera meraba dan menekan-nekan belahan vaginanya yang tertutup CD, sudah basah.

“Mmhh.. mmhh..” Vira menggelinjang dan terus mengulum-ngulum, tampak mulutnya yang kecil mungil agak kesusahan. Saya buka baju seragam dan BH-nya, dia melepas kulumannya dan saya rebahkan tubuhnya di sofa panjang. Saya tarik roknya ke bawah sehingga tinggal CD-nya yang tersisa, lalu saya membuka baju sehingga saya telanjang bulat alias bugil. Mata Vira terpejam, segera saya lumat bibirnya dan dia pun membalas.

Tangannya kirinya tetap memegang batang kejantanan saya dan tangan kanannya meremas-remas pundak saya. Sedangkan tangan kanan saya membelai-belai rambutnya dan tangan kiri tetap meraba CD Vira yang sudah sangat basah. Saya masukkan tangan ke dalam CD-nya, terus turun ke bawah tepat di belahan vaginanya, lalu jari-jari saya bermain-main di belahan vaginanya yang sudah banjir.

“Aaahh Maass.. oughh.. ohh..” dia terus menggelinjang. Pantatnya naik-turun mengikuti gerakan tangan. Mulut dan tangan kanan saya langsung mengisap dan meremas-remas tetenya.
“Aaahh Maass.. teruuss.. aahhgghh..” desahnya.
Tangan Vira meremas-remas burung saya yang sudah tegang segera ingin masuk ke sarangya Vira.

Segera saya buka celana dalamnya. Dan mulut saya mulai turun ke bawah mencium perutnya dan perlahan-lahan saya ciumi bulu-bulu halus dan vaginanya. Tangan Vira meremas-remas rambut saya. Saya buka belahan vaginanya dan nampak kelentitnya yang mungil berwarna merah. Segera saya jilat dan hisap kelentitnya.

“Aaagghh Maass oouhh.. oughh..” kepala Vira mendongak dan bergerak ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan yang luar biasa yang baru sekali dialaminya, begitu juga dengan saya. Saya sedot liang vaginanya yang masih perawan dan berwarna merah.
“Oouhh.. Mass, Vira ngga kuat mass.. oohh.. aahh..” tiba-tiba tubuh Vira bergetar hebat, pantatnya bergerak ke atas dan bergetar keras.
“Aaahh..” Vira mencapai klimak yang kedua kalinya.
Saya hisap semua cairan yang keluar dari lubang vaginanya.

Kemudian tubuhnya kembali lemas, matanya terpejam. Segera saya buka pahanya lebar-lebar dan arahkan batang kejantanan saya tepat di liang vaginanya. Vira merasakan sesuatu yang menekan kemaluannya. Matanya terbuka sayu dan lemas.

“Mas.. jangan maass, Vira masih perawan.” katanya tetapi pahanya tetap terbuka lebar.
“Katanya Vira pengen ngelihat punya Mas keluar cairan.”
“Iya, tetapi Vira ngga pernah beginian, Vira ngeri dan takut sakit..”
“Jangan kuatir, Mas pasti pelan-pelan.”
Segera saya basahi batang kemaluan saya dengan ludah, setelah itu saya arahkan ke lubang vaginanya, setelah pas, perlahan-lahan saya tekan masuk, sempit sekali rasanya.
“Achh Mass sakit..” tampak wajahnya menahan sakit
“Pelan-pelan Mas, sakit!” segera berhenti aksi saya mendengar keluhannya. Setelah dia mulai tenang, saya tekan sekali lagi.
“Akhh.. Maass.. pelan-pelan.” tangannya memegang sofa dengan kuat.
“Tenang Vir, jangan tegang, nanti juga enak.”
Kemudian saya lumat bibir Vira, dan dia pun membalas, segera saya tekan lagi sekuat tenaga. Saya mencoba sekali lagi, lalu melenceng keluar. Tidak putus asa, saya coba lagi.
“Achh.. Mass Dodi, sakit!”
Saya tidak peduli dengan teriakannya, dengan lebih agak keras saya tekan kemaluan saya dan, “Bless..” torpedo besar saya masuk setengah, terasa ada yang robek di lubang kemaluannya. cerita sex abg

kepala Vira mendongak ke atas menahan sakit, Saya diamkan beberapa saat, lalu saya tekan lagi dan masuklah semua batang kejantanan saya ke sarang Vira.
“Achh Mas.. sakiitt.. pelan-pelan Mas.” saya berhenti sebentar, lalu saya coba masukkan lagi. Semakin dia berteriak, semakin bertambah nafsu saya. Lalu saya tekan sekuat tenaga dan masuklah semua senjata keperkasaan saya. Saya keluarkan pelan-pelan dan saya masukkan lagi dan seterusnya.

“Ahh.. ahh.. Mass sakit.. teruuss ahh.. mmhh..”
Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Rupanya dia mulai terangsang lagi. Semakin lama, saya percepat goyangan. Tangan saya meremas-meremas payudaranya.

“Ohh Vir.. kamu cantiik Vir..”
“Mass, teruss Mass, akhh.. Vira ngga kuat Mass.. aghh..” pantatnya ikut naik turun mengikuti irama pantat saya yang naik turun. Saya merasakan nikmat yang tiada tara. Terasa ada sesuatu yang kuat ingin keluar dari alat vital saya, rupanya saya akan segera klimaks.
“Maass.. oougghh Mass, Vira ngga tahaan.. oughh Mas Dodio.. aahh!” Vira berteriak histeris sambil tubuhnya bergetar dan pada saat yang bersamaan keluarlah air mani saya menyembur dengan deras ke dalam vagina Vira.
“Ooughh Vir saya keluaarr, oohh.. creet.. crreet.. creett..” sperma saya mengalir dengan kencang, tubuh saya bergetar dan berguncang hebat.

Tangan Vira mencengkeram erat pundak saya dan saya mendekap erat tubuh Vira yang putih mulus. Setelah itu kami berdua langsung lemas. Terasa ada sesuatu yang menarik-narik dan menjepit batang kejantanan saya. Terasa hangat batang kemaluan saya. Banyak sekali cairan yang keluar.

Mata Vira terpejam merasakan kenikmatan yang ketiga kalinya. Tubuhnya benar-benar tidak berdaya dan pasrah. Tubuh kami tetap berpelukan dan kejantanan saya tetap di dalam kemaluannya.

Saya ciumi bibir dan seluruh wajahnya. Setelah itu saya lepas tubuhnya dan dari lihat batang saya dan vaginanya ada cairan darah perawan yang menetes di bibir vagina dan sofa. Sesaat kemudian, nampak Vira menitikkan air mata.

“Mas.. kenapa kita melakukan ini, Vira sudah tidak perawan lagi..” dia terus mengeluarkan air mata. Saya terdiam, dalam hati menyesal, mengapa saya sampai lupa diri dan betapa teganya telah menodai seorang gadis yang bukan milik saya. Saya seka air matanya sambil mencoba menenangkannya.
“Maafkan saya Vir, saya lupa diri, saya akan mempertanggung-jawabkan perbuatan saya Vir.”
“Mas, peluk Vira Mas..” segera saya peluk dia dan cium keningnya. Dia pun memeluk saya dengan eratnya. Tubuh kami masih bugil,
“Vira sayang Mas Dodi”
“Saya juga sayang kamu” jawab saya.
Setelah itu dia tersenyum, tetapi air matanya tetap mengalir, saya seka air matanya. Setelah puas saling berpelukan, kami segera memakai pakaian. Bercak darah Vira mengenai sofa atasan saya. Saya ambil sapu tangan dan mengelap hingga bersih.
“Mas, Vira mohon jangan ceritakan ini pada siapa-siapa!”
“Saya ngga akan cerita pada siapa-siapa, ini adalah rahasia kita berdua.”
Setelah semua rapih, kami kembali berpelukan. Setelah itu kami keluar dari ruangan bos. Tidak begitu lama, teman-temannya masuk dan mengajaknya pulang. casino online

Besok paginya, Vira datang duluan dan ketika saya masuk,
“Selamat pagi Mas” dia memberi salam. Ah, senyumnya manis sekali,
“Selamat pagi sayang”
Saya hampiri dia dan kecup keningnya lalu bibirnya. Dia membalas ciuman tadi. Ah, indah sekali hari ini. Vira masih PKL 2 minggu lagi.

Perbuatan kami kemarin bukan membuat kami insyaf, kami berdua melakukan lagi di ruangan bos, di meja, di kursi, di balik pintu, dengan posisi berdiri atau doggie style, seperti yang pernah kami lihat di film BF.

Terkadang Vira saya suruh membolos dan janjian di hotel. Kami sering melakukannya dari pagi hingga sore. Ternyata Vira orang yang hiperseks dan gampang terangsang.

Benar-benar kenikmatan yang tiada tara, kami tidak pernah menyesali. Setelah 2 minggu berlalu, mereka telah selesai PKL, hubungan kami tetap berlanjut hingga akhirnya, dia di jodohkan oleh orang tuanya.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM