JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Februari 21, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in
Posted by Tips Hoki on Februari 21, 2019 with No comments | Categories:
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki-aki..” gerutu Vani sambil mengunci pintu kamar kostnya. Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Kodir, si bapak kostnya yang sering bersikap genit dan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Kodir yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding.

Agen Judi Online Terpercaya

Cerita Sex Terpanas Bapak Kost Yang Genit Tapi Kuat


“Sore pak.. lagi ngapain pak..?” sapa Vani demi kesopanan.

“Eh.. mba Vani dah pulang..” sahut Kodir dengan mata berbinar. “Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?”

Cerita Sex Terpanas - Vani yang mau buru-buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh. “Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya.

“Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Vani yang mulus.”nanti saya pegangin tangganya”.

Vani menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar.

Vani mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Kodir yang dengan senyum genit dan mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Kodir merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri.

Baca Juga : Cerita Sex Aku Menikmati Kontol Supirku


Ia menyerahkan lukisan ke Vani untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya.

Dengan sengaja Pak Kodir menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Vani menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya.

Sambil terus menikmati paha Vani yang terbuka kembali, Pak Kodir bersiap-siap. “Eiiihh…eiihh..” Vani menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Kodir menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah.

Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan” Pak Kodir yang mengambil kesempatan itu.

“Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Kodir cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Vani tadi walau sesaat tadi. “Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Vani sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Kodir yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. “Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati. mau dapat bonus setiap hari?

Sudah banyak planning yang kotor, genit darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Vani masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar.

Bila ketemu pasti Vani merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Kodir yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Kodir bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya.

Beberapa kali kalau berpapasan sama Kodir dan berbincang-bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan.“Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Vani dalam hati

Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Vani rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat.

Sungguh merupakan idaman bagi semua laki-laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut.

Agen Judi Online Terpercaya

Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Vani melepas kaitan bra disusul dengan cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan.

“Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun ke arah vaginanya dan sedikit membelainya.

Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat.

Vani menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg-degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu.

“Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga bisa sih nih?” Vani sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga. “Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya

Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju-baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Kodir, Vani memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa.

“Ehh..mba Vani baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian” tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Vani yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu. bandar bola terbaik dan terpercaya

“Ia pak..sekalian makan pak…terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Vani sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. “buset tuh mataaaa…abis gua..” katanya dalam hati.

“Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…” “Makasih ya pak”.

Vani buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya.

Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal.

“Ouuuhh..” akhirnya Vani tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Kodir di situ.

“Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?” “Uuuhh… sssshh.. ehm, i… iya pak..” terkejut Vani karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya..

“Uuuuuffh.. ssshh…” aliran darah Vani berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per.. permisi pak.. uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk

Sedetik ia melihat Kodir hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu.

Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras. “Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Vani, tapi Pak Kodir diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya. bandar togel terpercaya

Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat.

Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Vani yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Vani yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Vani dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari.

Tangan Vani masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya.

“Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Vani, sehingga sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. “Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih-rintih terus

Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Kodir mengelus-elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Kodir menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian-belaian yang dilakukannya ini membuat Vani makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak.

“Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Vani dan menggeseknya dengan liar. “Ouuuuhh… ss.. stoopp… aiiieh… iyaa… ouuhh” ngga jelas Vani mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok-obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Kodir.

Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Kodir menggesek-gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Kodir yang sudah ahli itu.

“aaahh..jgn dilepas..ohh…pak..” jerit Vani saat tangan Kodir mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus-elus pahanya dan meremas pantatnya. “Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Kodir. “Ngeh.. ngeh.. iii yaaa paakk…ouufh..” diantara engahannya “kamu yakin..??” tanya Kodir meyakinkan. “uuhh…ngeh…sssh..” ia hanya mengangguk “kamu mohon dong sama aku..paaak Kodir sayang, tolong obok-obok memek saya…please saya mohon”

Mendengar perintah itu, sekejap Vani merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat.. “ouuh.. ngeh.. Pa.. Pak Kodir sssss…. sayaaang, ooh.. tol.. long obok… obok me… nggeh… memek sayaaaa… pleeeeease… uuuff.. saya mohoooonn…” erang Vani. “Tentu sayang…”

Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Vani yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Vani melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya

“Haaa..ternyata disitu yaaa…” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Vani mendesah-desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik. “Oouuhh…ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Kodir makin menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tidak tahan. sabung ayam online

Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Kodir. “Ouuuuuuhhhhhh….aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dengan teriakan panjang Vani mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras.

Cairan makin deras membahasai liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Kodir menunduk dan mencium bibirnya yang tipis. “mmmmmpphhh…..” Vani mengerang dan sulit menolak saat lidah Kodir memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu.

Sementara tangan Kodir masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Kodir berpindah mencium puting kirinya.. “Auukkh..ssttopp..ssssshh…ssshh..” tapi Vani malah membusungkan dadanya mempermudah Kodir menikmati puting kerasnya.

Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Kodir ke penisnya di balik sarungnya. “oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Vani tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya,

ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Kodir yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya.

Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Kodir, Vani dengan suka rela mengocok-ngocok penis raksasa Pak Kodir itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu.

Kodir mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Vani. “aaaaaaannggghhhhh… pppaaaakkhh…… aaaaaaannggghh…” Vani mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Kodir, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit.

“Sekarang kamu isep punya bapak yaa.. kamu kan jago kalo sama pacar kamu” kata Kodir menyuruhnya. “ouuh..ngga ma.. mau.. ap… aauupphhh.. mmmhh..” Vani yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Kodir menarik lehernya membungkuk ke arah batang “Vanis” nya, tidak memperdulikan protes Vani yang ia tau hanya pura-pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya.

Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. “Oooh.. enak sayaaang… kamu memang jago.. sssshh… kamu suka kan..?” tanyanya. “mmmmmpph… sllluurpp.. mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Vani, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Kodir.

Aroma dan rasa dari penis laki-laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak. “Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur…plaakk..!!” Vani tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Kodir, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis Kodir.

Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya. “Kurang ajar nih aki-aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Kodir yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu.

“Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..” Tanpa berucap Vani mulai menaiki ke atas tubuh tambun Kodir, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Kodir yang memegang pinggangnya yang ramping. bandar poker terpercaya

“Ooooh..” Vani mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Kodir itu.

“Enak kan sayang?”

“Hmmmmm…nggh…” Vani hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Kodir hanya menggesek-gesek liang vagina Vani itu dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Kodir tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” penis Kodir.

Agen Judi Online Terpercaya


“Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain kontol bapak?”

“Huuh?..nggeeeh…aa..paahh…” Vani ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya.

“Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau kontol bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..”

“aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…” Vani sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Kodir saja. Kodir mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Vani di atasanya, merasa perbuatan itu.

“Oouuh ooke..okeeh paaak…ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin kontol ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon…” pinta Vani memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya.

“Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama kontol bapak..”

“Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…”

“Kontol pacar kamu ga ada apa-apanya kan?”

“oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk”

“Hehehe..good…ini dia hadiahnya..”

Kodir lalu menarik ke atas tubuh Vani dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Vani merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Vani kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya.

Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-awang merasakan gesekan-gesekan penis Kodir dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5 menit Vani sudah merasakan akan keluar lagi.

“Ouuh.. gilaaa.. paaakkh.. oouuuhhhhhhhhh..” Vani mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Kodir meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas-remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Vani dengan perut buncit Kodir. casino online

Hampir 15 menit Vani menikmati hunjaman-hujaman penis itu, dalam periode itu Vani sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya.

Kodir juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Vani, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat.

“Uuuaaahh… gilaaaaa… ooouuuhhh…” akhirnya Kodir tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Vani. Kodir merasakan dinding vagina Vani yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Vani turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Kodir yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu.

“Kamu memang hebat hebat cantik…” kata Kodir merayunya. “Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Vani yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Kodir.

Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu. Melihat Vani yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Kodir bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Vani yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk.

“uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan. “hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Kodir lalu menarik tangan Vani dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Kodir. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya.

Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Vani ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar. “uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dengan suara masih serak dan lemah Vani berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan.

Melihat posisi dan kondisi Vani yang menggairahkan itu, Kodir tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Vani yang sebentar saja langsung mengeras. “Ouuh..pak..! lepasin saya pak…kalo ngga sa… aauupphh… mmbbllllmmmmm…” Vani tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Kodir.

Kini kesadaran Vani sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Kodir.

Pandangan matanya mengikuti Kodir seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. “Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film dulu ya…”ujar Kodir sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya.

Mata Vani terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba-tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Kodir dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Kodir. agen judi online terpercaya

Agen Judi Online Terpercaya

Perasaannya makin hancur saat ternyata Kodir tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Kodir untuk mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas.

Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Kodir dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua.

“Percuma kau menangis.. kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana-mana, kamu ngerti…??” tegas Kodir. Vani hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu.

“Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..” Kembali Vani hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Kodir yang memang di atas rata-rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras.

“Sayang… yang punya penis si Kodir itu..” pikirnya. Vani melotot kaget saat Kodir mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Kodir kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Vani terhentak.

“Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Kodir, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Vani menggelinjang saat lidah Kodir menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Vani menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu.

“Ngggeehhhhhhhh…!” Vani menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Kodir memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Kodir menyalakan vibartornyanya. bandar judi online terpercaya

Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu.

Vani melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..” “nngggggghhhhh… mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!”

Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak-ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu.

“Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya…tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya..” kata Kodir, ia hanya ketawa melihat Vani memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat-geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat.

Kodir makin tertawa karena Vani mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Vani yang terus mengerang-erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Vani dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang.

Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM