JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Februari 26, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in
Posted by Tips Hoki on Februari 26, 2019 with No comments | Categories:
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

Malam ini merupakan malam pertama M & K sebagai suami istri. Di kamar, M & K mengganti pakaiannya dengan piyama tidur yang nyaman dan santai dipakainya. Begitu rebah ke ranjang, keduanya langsung saling berpagut. Saat itu Mario merasakan adanya hal yang aneh pada dirinya. Sepertinya jantungnya berdegup lebih cepat dan lebih keras. Semangat libidonya menjadi sangat menyala-nyala. Nafsu birahinya menjadi demikian membara. Malam itu mata Mario yang nampak menjadi merah seakan terbakar menyaksikan Kiki istrinya yang teramat sangat seksi. Saat menyaksikan pengantinnya tergolek di ranjang, dia ingin secepatnya menyetubuhinya.

Cerita Sex Terpanas Di Perkosa Perampok di Depan Suamiku

Cerita Sex Terpanas Di Perkosa Perampok di Depan Suamiku


Cerita Sex Terpanas - Kemudian dengan serta merta tanpa menunjukkan kelembutan atau sentuhan-sentuhan awal, bahkan dengan cara agak kasar, dilucutinya pakaian tidur istrinya Kiki, kemudian juga pakaiannya sendiri. Perasaan yang menggebu-gebu ini ternyata juga melanda Kiki sendiri. Saat Mario melucuti pakaiannya, dengan desahan yang keras Kiki juga menunjukkan ketidaksabarannya.

Diraihnya tonjolan besar pada selangkangan Mario yang nampak menggunung. Sebelum sempat Mario menelanjangi dirinya sendiri, di betotnya Mario dari sarangnya. Langsung di kulumnya. Mereka, para pengantin ini nampak dikuasai nafsu birahi yang sudah tidak dapat mereka kendalikan sendiri. Mereka saling merangsek, saling mencengkeram dan meremas, saling menjilat dan menyedoti, saling melampiaskan dendam birahinya. Suasana riuh rendah oleh desah dan rintih pasangan ini sungguh sangat erotis bagi siapapun yang mendengarnya.

Mungkinkah hal itu disebabkan oleh suasana romantis villa mewah ini. Suasana romantis yang memilik kekuatan untuk mendongkrak libido mereka dengan tajam sehingga nafsu birahi mereka sepertinya begitu terbakar. Nampak Kiki yang telah telanjang bulat menunjukkan buah dadanya yang sangat ranum mengencang. Putingnya yang memerah mencuat keras tegak di bukit ranum kencang itu, seakan menanti siapapun yang bersedia mengulum dan menyedotinya.

Sementara itu Mario demikian pula. Darahnya telah penuh terpompa pada urat-urat batangnya. Mario ngaceng dengan keras sekali. Urat-uratnya bertonjolan di sekeliling batang itu. Kepalanya yang cukup besar berkilatan yang disebabkan darahnya menekan keluar hingga membuat kulitnya tegang dan mengkilat. itu terus mengaduk-aduk wilayah selangkangan istrinya. Dia mencari lubang vagina Kiki yang juga sudah merekah kehausan menunggu Mario untuk menembusnya.

Bcaa Juga : Cerita Sex Terpanas Nikmatnya Memek Adik Iparku


Pagutan, ciuman, gigitan yang disertai erangan, desahan dan rintihan dari Mario dan Kiki saling bersambut. Keduanya benar-benar tenggelam dalam nafsu birahi yang sangat tinggi.
“Ayyooo Marriiioo, masukkan tongkolmuuuu.. ayyooo Mar”.
“Mana memiawmu sayangggg tongkolku sudah tidak dapat tahan nihhh. ingin secepatnya memasuki lubang surganmuuuu Kiiikiiii!”

Tak pelak lagi, dengan penuh ketidak sabaran, mereka, Mario dan Kiki ini sepertinya telah dirasuki kegilaan birahi. Mereka nyaris seperti hewan, yang melampiaskan nafsunya berdasarkan naluri hewaniahnya. Berbagai obsesi seksual yang sesungguhnya bersifat sangat pribadi dan tersimpan dalam-dalam di sanubari masing-masing, tidak dapat tersembunyikan lagi tumpah di malam pertama bulan madu mereka di Villa Forest Green yang sangat romantis ini. Ujung Mario sudah tepat di bibir lubang vagina Kiki ketika tiba-tiba dengan sangat mengejutkan terdengar pintu kamar digedor-gedor dengan sangat kasar dan keras.

“Haaiiiii, yang di dalam kamarrr! Bukaa! Buka pintunyaa! Atau aku yang akan buka dengan paksa! Ayyyooooo bukkaa!”.
Amukan birahi seksual M & K yang sedang memuncak langsung runtuh. Dengan geragapan mereka langsung diserang kecemasan dan ketakutan hebat. Mereka sama sekali tidak pernah memperhitungkan adanya kemungkinan seperti ini. Di villa mewah yang sejuk dan penuh kesan tenang dan aman ini sama sekali tidak menyiratkan kemungkinan-kemungkinan seperti ini. Mario langsung mendekap istrinya yang nampak langsung gagap histeris penuh ketakutan.

Kemudian menyusul gedoran lagi dan gedoran yang semakin kasar lagi. Dengan gemetar dan ketakutan yang hebat kedua pengantin pria dan wanita itu serta merta menarik selimut seakan dapat bersembunyi sambil menutupi ketelanjangannya. Dan akhirnya terdengar tendangan-tendangan yang sangat kuat. Pintu kamar tidur itu jebol. Daun pintunya terbanting ke lantai dengan mengeluarkan suara yang sangat keras. Mario dan Kiki menggigil. Mata mereka terpaku tajam ke arah lubang pintu yang telah jebol tebuka itu.

Mereka melihat ada 2 orang bertopeng setengah telanjang kecuali cawat-cawat mereka yang menutupi aurat mengayun-ayunkan kapak di tangannya. M & K semakin ketakutan, menggigil gemetar. Kedua orang itu menutupi kepalanya dengan semacam rajutan kaos gelap, persis seperti yang terjadi di film-film kriminal atau peristiwa-peristiwa teror di TV. Yang nampak hanya mata mereka yang beringas dan suara mereka yang terdengar keras, kasar dan brutal.
”Ho, ho, ho, ha, ha, ha…, rupanya sepasang pengantin cantik dan tampan ini sedang bercumbu… uhhhh… Uhhh nikmatnya nihhh…”. Kemudian salah satu dari mereka mendekat ke ranjang.
Dengan kekuatan tangannya dia renggut selimut yang menutupi Mario dan Kiki. Dengan sekali renggut selimut itu langsung terbuka dan tampaklah Mario dan Kiki yang bugil saling berpelukan histeris. Langsung dilemparkannya selimut itu ke lantai.

”Ampuuunnnnnnn Paakk… Jangan diapa-apakan kamiii… ampunnnn.. a.. mpuunn …”, Kiki menangis dan gagap karena didera ketakutan yang amat sangat.
Seolah-olah tidak mendengar suara-suara iba tersebut, ketakutan maupun sikap protes dari Mario dan Kiki, kedua orang itu langsung membuka kedoknya. Dan betapa terperanjatnya Mario dan Kiki ketika melihat siapa kedua begundal itu.

Mereka adalah Kevin dan Edi yang sebelumnya dianggap sangat santun dan menyenangkan oleh pasangan M & K ini. Tanpa dapat dicegah lagi Mario yang dalam keadaan bugil langsung bangkit hendak mengamuk dan melawan kedua orang itu. Tapi dari penglihatan sepintas sudah jelas, Mario bukanlah lawan mereka berdua. Tubuh Kevin dan Edi yang kekar dan penuh otot bukan lawan Mario. Dengan mudah dia dilumpuhkan, tangan-tangan kuat Edi meringkusnya kemudian kedua tangan dan kaki Mario diikat dan tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai.

Mereka tidak mengacuhkan segala protes, hujatan dan caci maki Mario. Dengan tertawa penuh kemenangan mereka merasa puas dengan lancarnya perbuatan keji mereka. Selanjutnya Kevin dan Edi lebih tertarik untuk memusatkan perhatian pada pengantinnya yang cantik, yang juga bugil dan tanpa daya tergolek di ranjangnya. Permohonan ampun dan tangisan ketakutan penuh pilu dari bibir mungil Kiki sama sekali tidak menggetarkan hati para begundal itu. Mungkin hati mereka memang telah mereka buang jauh-jauh.

Tangan-tangan Kevin dan Edi tidak sabar lagi untuk menjamah tubuh cantik mulus Kiki itu. Tapi saat Edi mendekat untuk meraih pahanya, tanpa dia duga kaki Kiki menendang matanya. Gelagapan dan kepedihan pada matanya membuat Edi terduduk sambil menutup mukanya. Melihat hal itu dengan sigap Kevin langsung merangkul Kiki. Pengantin yang berontak dan berteriak-teriak histeris ketakutan itu ditindihnya. Tubuh putih mulus telanjang itu dipeluk dan diringkusnya tanpa banyak kesulitan, bahkan nampaknya Kevin ini sangat menikmati apa yang harus dia lakukan. Tangan kanan Kiki direnggutnya. Dia keluarkan tali dari kantongnya. Tangan itu diikatnya kuat-kuat ke tiang bagian atas ranjang itu. Dan tangan kirinya kembali direnggut untuk diikatkan ke tiang ranjang di bagian sebelah atas yang lain.

Tentu saja Kiki yang dilanda ketakutan yang amat sangat langsung berontak dan meronta seperti kuda betina yang liar. Kaki-kakinya menendang-nendang apa saja yang ada di dekatnya. Tapi semua perlawanan itu hanya sia-sia. Kaki-kaki itu, oleh Edi yang sudah baik matanya direnggut dan diikatkannya ke kaki ranjang bagian bawah kanan dan kiri.

Peristiwa itu sungguh menjadi penampakkan yang sangat erotis baginya. Kiki, sang pengantin, bidadari yang mulus, dewi berkulit kuning putih tanpa cacat, perempuan jelita yang mengamuk dengan liar, melawan dua begundal setengah telanjang dengan tubuh hitamnya yang berkilat karena keringatnya. Para begundal brutal itu nampak kewalahan saat meringkus Kiki.

Dengan cara merangkulkan tangan-tangannya serta menekankan wajah-wajah mereka sekenanya pada tubuh yang sangat merangsang birahi milik si jelita, Kevin dan Edi memerlukan kerja keras sambil menikmati sensual tubuh Kiki. Akhirnya sang korban yang jelita itu benar-benar tak berdaya. Dan kini, kaki dan tangan Kiki telah terikat kuat-kuat pada ranjang pengantinnya. Dan untuk keberhasilannya, para pendatang brutal itu langsung disuguhi pemandangan yang sangat spektakuler, merangsang dan erotis sekali. Tangan Kiki yang terikat ke bagian atas kanan dan kiri ranjang membuat ketiaknya yang indah nampak terbuka.

“Uuhhh… Akan kubenamkan hidungku ke lembah ketiakmu yang indah itu.. lidahku, bibirku akan menjilati dan menyedotmu Kikii…”, begitu begitu pikir begundal-begundal tersebut.
Dan paha Kiki yang kini telah mengangkang terbuka, memamerkan memiawnya yang ranum menggunung yang langsung mendongkrak nafsu birahi kedua serigala lapar dan brutal itu. Keduanya tercekat menyaksikan dengan penuh takjub kemaluan Kiki yang ditutupi bulu-bulu tipis merekah yang seakan menunggu jamahan tangan-tangan kasar mereka atau jilatan lidah dan sedotan bibir tebal mereka atau bahkan tusukan – kedua begundal brutal itu. poker online terpercaya

Tak tahan menyaksikan tindakan brutal yang dilakukan Edi dan Kevin pada istrinya, Mario berteriak-teriak dengan harapan ada orang lain yang mendengarkannya di tengah hutan sepi itu. Ulah itu hanya jadi tertawaan para begundal. Kevin menyuruh Edi untuk menyumpal mulut Mario dan menyeretnya ke kamar sebelah. Edi langsung bertelanjang melepas cawatnya sendiri yang dekil dan pesing untuk di sumpalkan pada mulut Mario. Tentu saja Mario jadi gelagapan panik menerima perlakuan kotor Edi itu. Tetapi mana dapat ia melawan dengan kaki dan tangannya yang masih terikat erat-erat.

Dan Kevin juga langsung bertelanjang melepas cawatnya. Dia sumpalkan cawatnya yang sama dekilnya ke mulut Kiki yang langsung berkelojotan karena jijik dan ingin muntah. Tetapi sia-sia pula. Dan akhirnya tanpa daya pasangan M & K ini menjadi tawanan Edi dan Kevin. Dan tanpa terhindarkan, Mario maupun Kiki dihadapkan pada pemandangan yang selama ini dianggapnya sangat tabu. Kedua orang ini menyaksikan lelaki lain, Edi dan Kevin yang telah ngaceng berat. – mereka yang nampak tegak dan kaku itu sungguh luar biasa. Mengingatkan pada pisang tanduk di sepanjang jalan Bogor. Besar dan panjangnya tak kurang dari 20 cm dengan garis tengah sekitar 4,5 cm.

Bagi seorang wanita semacam Kiki, sebesar itu membuat khayalannya langsung melayang. Kiki membayangkan bagaimana rasa pedih dan sakitnya apabila itu dipaksakan menembus memiawnya yang masih perawan. Akankah hal itu akan terjadi pada dirinya yang hingga kini bahkan suaminya pun belum pernah benar-benar menjamah memiawnya itu? Akankah Edi dan Kevin mendahului Mario sebagai pemilik yang sah atas vaginanya secara bergiliran memaksakan – mereka itu menembus memiawnya? Kiki sangat takut dan merasa ngeri dengan pikirannya yang mengkhayal sejauh itu. Dia menggigil kemudian menutup matanya.

Sementara itu bagi Mario, melihat Edi dan Kevin yang memiliki sebesar dan sepanjang itu rasa percaya dirinya langsung runtuh. Dia bayangkan apabila istrinya sempat mereka paksa untuk menerima mereka, dan pada akhirnya Kiki mendapatkan kenikmatan serta kepuasan dengan – sebesar itu, dapat dipastikan dia tidak mungkin mampu mengungguli Edi maupun Kevin. Dan di belakang hari dapat dipastikan Kiki tidak akan pernah puas berhubungan seks dengan dirinya. Kiki akan dengan sebelah mata saja melayani dia sebagai suaminya.

Mario sangat terpukul. Membayangkan istrinya Kiki mendesah serta merintih mendapatkan kenikmatan birahi dari Kevin dan Edi. Hatinya langsung ciut.
“Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka lebih galak lagi”, terdengar Kevin menyuruh Edi.
Kata-kata Kevin itu menjadi pikiran Mario maupun Kiki. Minuman apa itu? Bikin galak lagi” Apakah hal itu yang membuat mereka demikian panas birahinya saat memasuki peraduan setelah makan malam tadi? Mungkinkah Edi dan Kevin memasukkan obat perangsang seks pada makan malam mereka tadi?

Tak lama kemudian Edi balik dengan sebotol cairan berwarna kuning bening. Pertama-tama pada Mario. Tangan Kevin memegangi kepala dan membuka sumpal mulut Mario yang langsung panik ketakutan. Kemudian Edi menjejalkan mulut botol ke mulut Mario dan memaksakan untuk minum. Ketika Mario berusaha menolak dengan cara memalingkan wajahnya, Kevin memeganginya dan membekap hidungnya. Karena tersedak Mario terpaksa menelan cairan dari botol itu. Dia merasakan asin dan pesing. Jangan-jangan air kencing mereka ini. Dengan cara yang sama cairan itu juga dijejalkan pula pada mulut Kiki. mau dapat bonus setiap hari?

agen judi online terpercaya

“Nahhhh, bapak dan ibu, jangan khawatir… Itu adalah minuman demi kesehatan pak Mario yang tampan dan bu Kiki yang jelita…, sebentar lagi bapak dan ibu pasti akan semakin segar, ha, ha, ha…”.
Beberapa saat kemudian, pasangan M & K merasakan dunia seakan berputar-putar. Pandangan matanya mengabur. Jantungnya berdegup lebih kencang. Kiki merasakan darahnya memanas. Dan gambaran – Edi serta Kevin yang luar biasa itu mendekat.

Dia merasakan seakan-akan ujung-ujung mereka menyentuh gerbang bibir vaginanya. Dia merasakan rangsangan birahi yang hebat, seperti halnya saat Mario suaminya menyentuh vaginanya. Sementara itu Mario juga merasakan darahnya yang memanas. Nafsu birahinya meledak-ledak. Ingin rasanya menjilati selangkangan Kiki istrinya yang saat ini terbuka memamerkan nonoknya di atas ranjang pengantinnya. Ingin rasanya dapat secepatnya terbebas dari para begundal itu untuk kemudian melanjutkan apa yang tadi telah hampir dilakukannya, tongkolnya menembus memiaw istrinya.

“Lemparkan Mario ke kamar sebelah”. Si Edi kembali melaksanakan perintah Kevin.
Dengan mulutnya yang kembali tersumpal cawat Edi dan perasaannya yang mabuk dan ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan tadi, Mario diseret ke kamar sebelah. Kemudian pintunya dikunci. Mario sangat penasaran, kesal dan marah. Semula dia berharap dapat tetap sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya matanya masih dapat menikmati tubuh bugil istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan birahinya yang kini melanda nafsunya dapat sedikit tersalurkan.

Di lain pihak Kiki yang ditinggalkan suaminya tak dapat menghindarkan pandangannya pada Edi dan Kevin yang nampak sedemikian besar dan panjangnya. Batang – yang dikelilingi urat-urat itu semakin nampak perkasa. Kepala helmnya yang yang tumpul membulat berkilatan kena cahaya lampu kamar. Kiki sendiri belum pernah menyaksikan secara langsung lelaki dewasa seperti yang dilihatnya sekarang ini. Dia hanya ingat bahwa pernah melihat – sebesar itu dari VCD porno yang disaksikan ramai-ramai bersama teman-temannya pada saat jam istirahat di kantor.

Sewaktu vaginanya siap ditembus Mario dia hanya merasakan ujung yang hangat merangsang bibir-bibir vaginanya. Dia ingat betapa nikmatnya saat birahinya menjadi demikian memuncak yang disebabkan ujung Mario itu. Dia merasakan keinginannya yang sangat kuat agar Mario secepatnya menembus kemaluannya. Bibir vaginanya sangat kehausan untuk melahap batang Mario. Tapi kini Mario tidak lagi berada di kamar ini. Yang nampak kini adalah Edi dan Kevin yang sama-sama telah berbugil ria. Dan – mereka itu, kenapa mata Kiki dibuatnya sangat terpesona” – itu tegak ngaceng dengan kokoh dan tegarnya.

Kiki berpikir akankah mereka juga akan seperti Mario? Menempelkan atau menusukkan – yang luar biasa itu ke bibir vaginanya? Akankah dia akan membiarkan dan menerima kehadiran – yang bukan milik suaminya itu? Akankah dia mampu menerima serangan badai nafsu serigala para brutal itu? Dari celah matanya yang basah karena air mata, Kiki melirik ke para brutal tersebut.

Tiba-tiba perasaan seperti yang terjadi pada saat bersama Mario memasuki kamar usai makan malam tadi melintas. Rasa ingin, ingin, ingin, ingin, keinginan yang kuat, keinginan yang meledak-ledak, ingin Mario melanjutkan tusukan tongkolnya ke lubang kemaluannya, melanjutkan kenikmatan birahi yang mulai memuncak. Mungkinkah itu” Bagaimana mungkin” agen judi bola terpercaya

Yang nampak jelas siap melakukan itu justru Kevin dan Edi yang telah telanjang bulat dengan – keras besar panjang mereka itu. Mereka sangat siap dan sangat mungkin memperkosanya. Ooohh…, alangkah ngerinyaaa… Kiki berusaha menepis perasaan yang sangat menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya dari – itu. Sungguh ngeri membayangkan sebesar dan sepanjang milik para brutal itu menembus memiawnya. Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek vaginanya.

Tetapi darah dan jantung ini” Mengapa darah dan jantung Kiki terus berdegup kencang sejak makan malam tadi seakan ada yang terus merangsangnya. Dan kini bahkan semakin kencang serta kuat memacu darahnya, setelah Kevin dan Edi mencekoki cairan kuning bening tadi. Apakah itu obat perangsang seksual yang membuat dirinya tidak dapat melepaskan pandangannya atau memalingkan wajahnya dari – Edi dan Kevin itu? Ah, sangat mungkin…! Bukankah Edi dan Kevin nampak jelas telah mempersiapkan semua rencana jahatnya ini. Topeng itu, kampak itu, gedoran di pintu itu. Semua merupakan bagian rencana jahatnya. Dengan memberikan obat perangsang birahi seksual, korbannya akan cepat takluk dan mengikuti kemauan bejat seksualnya. Korbannya akan patuh untuk menjadi budak seksualnya.

Kiki akan cepat menyerah dan sangat kehausan untuk secepatnya menikmati – para pejantan itu. Ahhh…, degup jantung ini…, kenapa jadi sulit sekali, membuang keinginannya untuk tidak kembali melirik – pejantan itu.
“Oohh.., jangannnn… jangannnn…!”
Kiki memejamkan matanya untuk menghapus semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat, kemudian memerah, kemudian kembali memucat, kembali memerah. Bayangan akan – besar itu jadi berbalik sangat menggairahkannya.

Perasaan ngeri, takut, cemas tetapi tidak sepenuhnya ingin benar-benar menghindar, rasa birahi yang terus mengejarnyaa, dirasuki dengan penuh kebimbangan dan keraguan, semuanya serba bercampur aduk. Kiki dilanda kebingungan yang amat sangat. Khayalan-khayalan liarnya yang terus memburu tidak dapat dilenyapkan dari kepalanya. Detak dan degup jantungnya juga tak dapat dikendalikannya.
“Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Mariooo…, Mariiiooo…, ampuni akuuuu…, aku tidak mampu mengambil keputusan…, tolongggg…, aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu.. uuuhhhh…”. Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di tangan Kiki.

Begitu terlempar ke kamar buangannya, pertama-tama yang dicari Mario adalah lubang. Lubang atau celah di dinding, dimana dia dapat mengintip istrinya yang telanjang. Pengaruh minuman yang dijejalkan Edi dan Kevin tadi membuat libido Mario terangsang dengan hebat, saat ini yang diperlukan Mario adalah dapat mengintip istrinya telanjang, dia ingin melakukan mastubasi.

Ternyata dia dapatkan, kamar villa yang seluruhnya dibuat dari kayu dan balok itu memberikan celah di antara dua baloknya. Celah itu cukup longgar. Mario serta merta beringsut ke celah itu. Tetapi ternyata celah itu terlampau tinggi di atas kepala Mario. Dengan ikatan tali pada tangan dan kakinya Mario kesulitan untuk berdiri maupun sekedar jongkok. Sementara celah itu dapat dia raih setidak-tidaknya dengan berjongkok. Dia mengamati sekeliling kamar itu. agen judi online terpercaya

Dari kamar sebelah terdengar suara riuh. Terdengar
“hah, huh, hah, huh…”, suara istrinya yang mulutnya terbungkam celana dalam dekil milik Kevin.
Mario jadi panik, dia memastikan sesuatu telah terjadi pada istrinya. Dia gulingkan tubuhnya ke sebuah kotak kayu di pojok kamar itu. Dia coba menendang kotak itu dengan kaki terikat agar dapat didekatkan ke dinding. Berhasil. Mario kembali berguling. Memerlukan perjuangan cukup panjang untuk dapat memanjat kotak itu dengan kaki dan tangan yang terikat.

Sementara itu suara istrinya sudah terdengar berbeda, dalam waktu singkat suara itu telah berubah menjadi desahan dan rintihan, disamping juga terdengar suara Kevin atau Edi atau kedua-duanya. Mereka terdengar berbicara dalam bahasa daerah mereka yang Mario sama sekali tidak memahami artinya, tetapi Mario memastikan mereka sedang melakukan sesuatu hal yang tidak senonoh pada Kiki istrinya yang kini terikat dan telanjang bulat di depan mereka.

Akhirnya setelah berjuang keras untuk memanjat kotak kayu itu, dalam keadaan terikat tangan dan kakinya mata Mario kini dapat menyaksikan Kevin sedang memeluk dan menciumi kedua payudara istrinya. Dan Edi dari arah lain sedang memeluk paha Kiki serta wajahnya tenggelam dalam selangkangannya. Nampak kepala Edi naik turun menjilati arah kemaluan Kiki.

Seketika itu juga seolah-olah ada sejuta petir menghantam kesadaran Mario. Dia langsung terjungkal ke lantai. Mario kehilangan kesadarannya. Tetapi hanya sesaat, dalam keadaan terkapar di lantai nampak kelopak mata Mario yang lelah pelan-pelan terbuka. dan kemudian dengan cepat dia bangkit dan kembali berusaha merangkak ke kotak itu untuk mengintip celah di dinding itu.

Bermenit-menit dia lalui untuk mampu kembali pada posisi dimana dia dapat mengintip kamar istrinya yang saat ini sedang digarap oleh Kevin dan Edi. Suara erangan yang telah berganti menjadi suara desahan dan rintihan istrinya terus terdengar, juga pembicaraan antara Kevin dan Edi yang tidak diketahui maknanya oleh Mario terdengar semakin cepat bersahut-sahutan.

Sementara itu telah terjadi hal yang aneh pada diri Mario, mungkin pengaruh dari makanan dan minuman yang dicekokkan oleh para begundal itu ke mulutnya atau setelah menyaksikan istrinya dikerjai secara brutal oleh dua begundal itu sehingga membuatnya terjungkal ke lantai, atau mungkin juga campuran dari keduanya. Saat dia kembali menaiki kotak itu, dorongan keinginannya sudah berganti. Dia tidak lagi ingin mengintip untuk melihat istrinya yang telanjang atau untuk menyaksikan bagaimana istrinya dengan gigih melawan kedua brutal itu.

Yang diinginkannya sekarang adalah menyaksikan bagaimana kedua brutal itu yang dengan besar dan panjangnya dapat memberikan kenikmatan erotik dan sensasional kepada istrinya. Sekarang dia ingin menikmati pemandangan bagaimana istrinya dientt oleh para begundal itu. Mario kembali ngaceng berat. Lebih sensasional daripada sebelumnya. Dia ingin secepatnya menyalurkan syahwatnya. Dia ingin melakukan masturbasi sambil menonton istrinya dientt para berandal-berandal di kamar sebelah itu. bandar poker terpercaya

Inikah yang disebut “shock terapy”“ Sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu dengan seketika mengubah mental, selera, cara pandang ataupun keyakinan seseorang. Yang mampu mengubah Mario, dari ketakutan serta kekhawatiran yang mencekam, menjadi sesuatu yang justru dia harapkan untuk terjadi” Dari yang awalnya berkeinginan untuk menolong menjadi keinginan untuk ikut menikmati”

Dan itulah yang terjadi. Saat matanya kembali di lubang ingintipan tersebut, kini dia menyaksikan bahwa telah terjadi perkembangan. Nampak sumpal pada mulut istrinya sudah dilepas, walaupun pada tangan dan kakinya masih terikat pada ranjang itu. Nampak istrinya menggeliat-geliat tetapi tidak berteriak menolak. Yang terdengar justru desahan dan rintihan dari mulut Kiki yang terdengar penuh kenikmatan, bahkan mata Kiki nampak memandang Kevin dengan tongkolnya yang sangat besar, sedang memompa kemaluannya.

Mario melihat bagaimana pinggul istrinya sedemikian bergairahnya menjemput keluar masuknya Kevin yang kelewat besar itu. Adakah Kiki juga telah diterkam obat perangsang itu, sehingga membuatnya kini menyerah dalam jarahan seksual para begundal itu?
“Ah masa bodohlah, aku sendiri punya kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh, menyaksikan istriku dientt para begundal itu”, demikian pikir Mario.

Jarak lubang dengan posisi istrinya yang terikat ini tidak lebih dari 1 meter di kamar yang relatif sempit itu. Mario dapat dengan nyata menyaksikan mengkilatnya batang Kevin yang keluar masuk menembus memiaw Kiki istrinya. Tanpa dapat dicegah, air liur Mario menetes saat melihat Kevin yang luar biasa itu. Telinganya yang menangkap suara desahan dan rintihan istrinya yang tidak lagi terbungkam itu sebagai pertanda kenikmatan yang sedang melanda istrinya. Mario tersenyum. tongkolnya yang ngaceng dipepetkannya ke dinding. Pelan-pelan digosok-gosokkannya. Duhh…, nikmatnyaaaa…

agen judi online terpercaya

Dari lubang ingintipan itu, Mario melihat Kevin semakin cepat memompa. Makin cepat, makin cepat, cepat, cepat… Dan,
“AACCHH…”, terdengar teriakan Kevin… Dan sperma Mario muncrat berbarengan dengan air mani Kevin yang tumpah-ruah di kemaluan dan tubuh istrinya Kiki.
Itulah kepuasan seksual pertama sejak perkawinannya dengan Kiki istrinya, pada hari-hari yang seharusnya penuh bahagia, pada hari-hari bulan madunya.

Kemudian Mario lemah terduduk. Tetapi tidak lama. Dia mendengar kembali suara-suara desahan dan rintihan dari kamar sebelah, Mario kembali mengintip. Kini dia melihat Edi menindih tubuh istrinya. Dia melumat leher, ketiak dan dada Kiki. Sementara tangan kanannya memegang tongkolnya yang bukan main indahnya di mata Mario kini, dan tangan kirinya memeluk pinggul Kiki untuk menempatkan lubang kemaluannya persis di ujung tongkolnya.

Dan yang menjadi sasaran birahi Mario sekarang adalah menyaksikan istrinya Kiki menggeliat-geliatkan pinggulnya menahan kenikmatan pada saat vaginanya melahap ujung Edi. Tubuhnya dicekal oleh otot-otot lengan Edi. Dan vagina Kiki dengan penuh kepasrahan menerima tembusan dan tusukan nikmat dari begundal brutal itu. bandar bola terpercaya

Mata Mario melotot melihat adegan-adegan itu. tongkolnya kembali bangkit ngaceng. Obat perangsang yang dicekokkan padanya membuat tongkolnya tidak dapat tidur. Dan kembali dinding kamarnya menerima gosokan Mario. Dan keadaan Kiki sendiri, tak terhindarkan lagi, kebrutalan para begundal itu mulai menjadi, Kiki menyaksikan wajah Kevin langsung tenggelam, dia rasakan sedotan bibir tebal dan jilatan-jialatan lidah kasarnya yang merambahi ketiak, leher, dadanya…

Dia rasakan bagaimana bibir Kevin mencaplok kedua payudaranya. Lidahnya menari-nari pada putingnya. Gigitan kecil tetapi terasa sangat kasar membuat putingnya menjadi perih. Tetapi yang dia rasakan sangat aneh adalah…, perasaan ngeri, takut dan cemas itu, mengapa pupus, ternyata pupus, mengapa yang hadir kini justru rasa haus yang amat sangat. Dia diserang rasa kehausan yang amat sangat. Ingin sekali dia mendapatkan air untuk tenggorokannya. Ingin sekali, ingin sekali. Dia sangat menantikan Kevin mengangkat celana pesingnya yang membungkam mulutnya. Dia sangat menantikan bibir tebal Kevin melumat bibirnya. Dia ingin sekali meminum ludah Kevin langsung dari mulutnya.

“Oohhhh Keviinn ...tolooong… akuuu hauss…, tolong Kevviiinnn, tolongggg…”.
Dan kehausan itu semakin menjadi ketika dilihatnya Edi menyusul menenggelamkan wajahnya ke selangkangannya. Lidah Edi yang juga kuat dan kasar itu langsung menjilat seluruh bibir kemaluannya. Langsung membor lubang vaginanya.

Untung saja Kevin tahu…, Kevin yang telah 55 tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan saat menerima jilatan, sedotan, sentuhan lidah maupun bibir atau sodokan . Dia tahu bagaimana desakan birahi akan membuat tenggorokannya mengering dan seorang perempuan akan meminta agar secepatnya dilumat bibirnya untuk dapat menyedot ludah lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya kemaluannya ditembus besarnya.

Kevin yang sangat berpengalaman itu serta merta meraih celana dalamnya yang sejak tadi disumpalkan pada mulut Kiki. Kemudian secepat kilat bibirnya melumat bibir sensual pengantin cantik itu. Dan serta merta, Kiki langsung menyambutnya dengan penuh kelahapan birahinya. Dia dengan histeris menyedot ludah Kevin. Bahkan dari bibirnya juga keluar bisikan-bisikan kehausannya.
“Keviinn, ayyooo, Kiki udah tidakk tahannn…, ayyooo Keviinnn…, Kiki udah pengin Pak Kevin ituu…, ayoooo Keviinnn…”.

Kevin tahu bahwa Kiki sedang dalam keadaan tersiksa oleh deraan nafsu birahinya sendiri, dia tolak Edi dari keasyikannya melumati kemaluan Kiki, kemudian dirabanya kemaluan indah itu. Cairan birahinya sudah membanjir. Dan Kevin dengan cepat mengambil posisi. Dia kangkangkan selangkangan Kiki, untuk kemudian dia menempatkan tongkolnya di antara selangkangan Kiki itu. Diarahkannya itu langsung ke lubang vagina Kiki, yang telah sangat kehausan menunggunya.

Karena Kiki masih perawan, sejago-jagonya Kevin tetap saja segalanya masih harus diusahakan dengan keras. itu setiap kali meleset dari targetnya. Mungkin licin. Beberapa kali Kevin merasa tongkolnya sudah tepat berada di mulut vagina Kiki, meleset lagi. Dan saat berhasil tembus, Kiki berteriak kesakitan, dan Kevin melihat darah keperawanan Kiki mengalir dari bibir vaginanya. Selaput perawan Kiki telah robek. Kemaluan Kiki sudah berhasil ditembus Kevin. Kemudian Kevin mulai memompa. Pelan…, pelan…, pelan…, tetapi Kiki sendiri yang sudah sangat kegatalan ingin lebih cepat… Dan Kevin menurut untuk mempercepat…

Dari balik kamar, Mario ternyata ikut menyaksikan saat-saat itu. Hingga dia saksikan bagaimana Kevin memuntahkan bermili-mililiter air maninya ke dalam memiaw istrinya Kiki itu. Dan dalam kesempatan itu, Mario juga menyalurkan birahinya hingga spermanya menyemprot dinding tempatnya mengintip istrinya menikmati genjotan Kevin.

Sungguh suatu pengalaman yang sangat dahsyat bagi perawan seperti Kiki ini. Seumur-umur baru kali inilah dia merasakan nikmatnya senggama. Saat Kevin melepas spermanya tumpah di dalam vaginanya, Kiki pun mendapatkan orgasme pertamanya. Kevin masih berada di dalam lubang vaginanya saat Edi datang. Dia menepuk punggung Kevin, mengisyaratkan meminta “jatah”nya.
bandar judi online terpercaya

Kiki menatap kehadiran Edi dengan pandangan penuh gairah dan birahi. Orgasme yang baru saja diraihnya bersama Kevin belum menghabiskan semangat libidonya. Kegatalan birahi pada kemaluannya masih menuntut gesekan batang-batang penuh kejantanan dari para pecundang ini. Dan begitu Edi datang serta langsung menembakkan rudalnya pada memiaw Kiki, ditariknya tubuh Edi. Dia ingin Edi nonoknya dengan bibir tebal Edi tetap melumat bibirnya. Dia ingin menguras ludah dari mulut Edi. Dia ingin mendengarkan desah dan rintih Edi yang merasa kelimpungan oleh jepitan vaginanya langsung di telinganya.

Dia ingin hidungnya mengendus seluruh keringat yang keluar dari tubuh Edi. Dia ingin Edi melumat ketiaknya, payudara dan putingnya. Kini Kiki telah menjadi kuda betina yang binal. Dia tidak lagi memikirkan Mario. Dia hanya ingin Mario bergabung dalam kenikmatan bersama ini. Dia ingin Mario menerima kenyataan dunia ini. Dia ingin Mario untuk tetap setia dan menurut saja pada dewa-dewa jantan yang begundal dan brutal ini. Kiki berkeyakinan kedua brandal begundal brutal ini adalah dewa-dewa jantan yang membawa sejuta kenikmatan. Mario harus patuh dan tunduk pada mereka.

Sementara itu di kamar lain… Mario kini menyadari bahwa Edi dan Kevin telah memberikan kenikmatan tak terhingga pada Kiki istrinya. Dia berfikir sederhana, kalau – Edi dan Kevin itu nikmat bagi Kiki yang dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi Mario yang mencintainya khan? Suatu logika yang sangat rasional. Kalau Kiki meminum dengan rasa segar ludah Edi maupun Kevin, tentunya ludah itu juga akan menyegarkan bagi Mario khan? Dan pada akhirnya semua bagian tubuh Edi maupun Kevin mestinya nikmat dan layak untuk dinikmati semuanya khan?

Kini ganti Mario yang diserang rasa haus… Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh seseorang. Nampak Edi dan Kevin masuk dan memeriksa wajah Mario. Kemudian dia periksa pula tongkolnya. Mereka tersenyum. Kemudian Edi dan Kevin memeriksa dinding di dekat kotak kayu dimana Mario tadi mengintip. Diamatinya dinding itu. Dan saat ditemukannya sperma Mario yang masih meleleh pada dinding, kembali Edi dan Kevin tersenyum puas. Mario berharap sumpal mulutnya dilepaskan seperti halnya Kiki istrinya.

Tapi ternyata tidak. Kedua begundal itu kini menyodorkan mereka ke wajahnya.
“Ooohh…, mereka hendak membuang air kencingnya ke wajahku”, pikir Mario.
Mario menunggunya dengan perasaan penuh birahi. Dia amati Kevin yang ujungnya bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya menganga lebar. Dan Ujung Edi nampak agak belang. Kulupnya masih membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng sempurna.

Dan akhirnya, seerrr… dan seeerrrrr…, kencing Kevin dan Edi langsung mengguyur wajah Mario. Celana dalam Edi itu ternyata langsung menyerap cairan kuning itu. Di dalam mulutnya, Mario merasakan hangat air kencing mereka berdua. Dia berusaha menelannya sebanyak mungkin. Inilah obat haus bagi Mario. Sedemikian banyaknya kencing Edi dan Kevin sehingga membuat Mario tampak seperti mandi. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh air kencing mereka. Bau pesing air kencing itu seakan-akan menjadi bau sedap bagi Mario yang sedang horny.

Setelah selesai, Edi mengambil celana dalam yang menyumpal pada mulut Mario. Mario lega. Akhirnya rahangnya dapat beristirahat setelah sekitar 4 jam menganga. Tetapi ternya urusan masih belum selesai. Edi memerintahkan Mario untuk membuka mulutnya lagi. Diperasnya air kencing Edi dan Kevin yang terserap dalam celana dalam Edi itu ke mulut Mario. Dan tanpa disuruh lagi Mario langsung menjilatinya.

Kemudian Kevin berbicara.
“Kamu sekarang jadi budakku. Tahu”. Mario seakan mendengar berita gembira.
Dia mengangguk angguk senang. Kemudian Edi menuntun menuju kamar dimana Kiki masih terikat di ranjangnya.
“Hai, pelayanku, budakku, anjingku… Bersihkan nonok istrimu dari peju-peju (sperma) kami yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot dengan mulutmu sampai bersih. Cepat”.

Ternyata Kevin dan Edi ini benar-benar seorang ahli kejiwaan yang hebat. Mereka pakar sekali dalam hal mengubah, merusak dab menghancurkan mental orang lain. Dan tampak sekarang…, Mario telah tercuci otaknya menjadi budak yang penurut dan yang siap menunggu perintah tuannya. Dia siap untuk melakukan apapun, termasuk minum air kencing mereka atau bahkan lebih dari itu. Tidak ada lagi rasa tabu, jijik, jorok bagi para budak mereka.

Kiki juga telah diubah sebagai budak seksnya. Pasangan itu akhirnya kembali seperti halnya yang diharapkan oleh para tamu dalam acara pesta kemarin siang,
“Semoga Mario dan Kiki selalu saling melengkapi”. Dengan karakter baru setelah melalui garapan Kevin dan Edi, pasangan Mario dan Kiki tetap saling melengkapi.
Setidak-tidaknya di depan para berandal brutal itu.
casino online terpercaya

Dan kini Mario merangkak di lantai menuju tepian ranjang. Dia datangi nonok Kiki yang masih basah penuh sperma yang meleleh dari lubang vaginanya. Mario harus membersihkan dengan lidahnya. Dia dekatkan bibirnya menuju vagina yang penuh lelehan sperma Edi dan Kevin itu. Lidahnya menjilati dan bibirnya langsung menyedotnya hingga nonok Kiki kembali kosong.

Sejak kehadiran Mario kembali ke kamarnya dan kemudian menjilati kemaluannya dari sisa-sisa sperma yang dibuang Kevin dan Edi ke dalam vaginanya, Kiki hanya dapat menyaksikan dengan diam. Pandangannya pada Mario sudah hambar. Bukannya karena Mario tidak dapat menyelamatkan dia saat-saat menderita. Tetapi Kiki kini yakin bahwa Mario tidak mungkin dapat memberikan kenikmatan ranjang macam Edi dan Kevin. Mario tidak akan mampu merangsang birahinya untuk meraih orgasmenya. Dan di mata Kiki kini, Mario memang hanya pantas menjadi budak atau yang menjilati sperma buangan tuannya.

Semua yang dilakukan Mario sepenuhnya berada dalam pengawasan Edi dan Kevin. Mereka puas melihat Mario. Mereka juga puas melihat Kiki. Kini tali-tali mereka akan dilepaskan. Edi dan Kevin yakin bahwa Mario dan Kiki sekarang bukan lagi Mario dan Kiki pada 4 jam yang lalu.
“Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya melayani kalian. Sekarang kamu menjadi pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak kami, menjadi – yang setia pada kami. Dengar, kami akan bermurah hati melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap menjalankan perintah kami berdua”.

Kemudian tali-tali mereka dilepaskan. Kevin memerintahkan keduanya untuk mandi dan berganti pakaian. Edi dan Kevin akan menunggu mereka untuk makan malam di teras kebun. Tempat itu sengaja dipilih karena malam ini adalah malam purnama. Mario dan Kiki akan disuguhi pemandangan malam yang sangat indah. Kevin membisikkan kepada Mario dan Kiki, bahwa dia telah memasak makanan kesukaan mereka. Sebelum meninggalkan pasangan itu, Edi dan Kevin menyampaikan selamat malam dengan sangat santun.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM