JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Maret 10, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in ,
Posted by Tips Hoki on Maret 10, 2019 with No comments | Categories: ,
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

Itu dibuktikan Nando saat mereka berbincang berdua sambil menunggu mas Dedi yang bekerja lembur. Berdua mereka duduk di sofa ruang tengah, di depan televisi. Mereka mengobrol banyak, mulai dari sekolah Nando hingga saat-saat intim mereka berdua yang menjadi semakin sering.

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot


Cerita Sex Terpanas - ”Kamu nggak bosen nenen sama Umi?” tanya Nisa sambil membelai rambut Nando yang lagi-lagi tenggelam ke belahan buah dadanya.
Dengan mulut penuh payudara, Nando berusaha untuk menjawab, ”Eh enggak, Mi. Susu umi enak banget!”

”Saat aku kocok gini, enak juga nggak?” tanya Nisa yang tangannya mulai menerobos ke dalam lipatan sarung Nando.

Nando melenguh pelan saat merasakan jari-jari Nisa melingkupi batang kemaluannya dan mulai mengocok pelan benda coklat panjang itu. ”Hmm, enak, Mi.” sahutnya jujur.

Nisa tersenyum, dan melanjutkan aksinya. Terus ia permainkan batang penis sang putra angkat hingga Nando melenguh kencang tak lama kemudian. Badan kurusnya kejang saat spermanya berhamburan mengotori sarung dan tangan Nisa. Mereka terdiam untuk beberapa saat. Nisa memperhatikan tangannya yang belepotan sperma, dan selanjutnya mengelapkan ke sarung Nando. Lalu dipeluknya bocah itu penuh rasa sayang.

”Terima kasih, Mi.” gumam Nando di sela-sela pelukan mereka.

Nisa mengecup pipinya lalu membimbing anak itu untuk pindah ke kamar, sekarang sudah waktunya untuk tidur. Tapi Nando tidak langsung beranjak, ia tetap duduk di sofa, sementara Nisa sudah berdiri di hadapannya. Nando menengadah memandangnya dengan tatapan sayu. Dengan nada bergetar, bocah itu berucap, ”Nando sayang Umi,” sambil mulutnya mendekat untuk mencium kemaluan Nisa.

Baca Juga : Cerita Sex Terpanas Berbagi Memek Pacar Dengan Sahabat di Malam Natal


Nisa jadi bingung, mau menolak, tapi takut membuat Nando kaget dan malu. Dibiarkan, ia tahu apa yang diinginkan bocah kecil itu. Belum sempat menjawab, tangan Nando sudah menyusup ke balik dasternya untuk mengusap paha Nisa dari luar. Dan terus makin ke atas hingga menemukan CD yang membungkus pantat bulatnya.

Nisa sedikit terhentak saat Nando memegang dan menarik turun kain mungil itu. ”Ah, Nando! Apa yang kamu lakukan?” teriaknya, tapi tetap membiarkan sang putra angkat menelanjangi dirinya. Ia berpikir, mungkin Nando hanya akan menciumnya sesaat saja.

Tapi tebakannya itu ternyata salah. Memang Nando cuma mencium pelan, hanya bagian luar yang dijamah oleh bocah kecil itu. Tapi itu cuma awal-awal saja, karena selanjutnya, saat melihat tidak ada penolakan dari diri Nisa, iapun melakukan yang sebenarnya,

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | Nando mengangkat salah satu kaki Nisa ke sandaran sofa hingga kini selangkangan sang ibu angkat terbuka jelas di depan matanya. Diperhatikannya kemaluan Nisa yang basah merona kemerahan untuk sesaat, sambil tangannya meremas dan mengelus-elus bongkahan pantat Nisa dengan gemas.

”Ehm,” Nisa melenguh, tubuh sintalnya mulai bergetar. Ia yang awalnya ingin menolak, kini malah terdiam mematung. Nisa pasrah saja saat bibir kemaluannya mulai disentuh oleh Nando, dari mulai jilatan yang sopan hingga semakin lama menjadi semakin gencar. Akhirnya Nisa malah merapatkan kemaluannya ke bibir Nando dan tanpa sadar mulai menggoyangkan pinggulnya. Aksinya itu membuat Nando semakin leluasa menciumi lubang kemaluannya.

”Ough…” Nisa merasakan lidah Nando semakin kuat menari dan menjelajahi seluruh lekuk kemaluannya.

Ia merasakan cairan kewanitaannya semakin deras mengalir seiring dengan rangsangan Nando yang semakin kuat. Entah darimana bocah itu belajar, tapi yang jelas, jilatan dan hisapannya sungguh terasa nikmat. Tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh mas Dedi membuat Nisa merintih kegelian, namun terlihat sangat menyukai dan menikmatinya. Ia elus-elus kepala Nando yang terjepit diantara pangkal pahanya, hingga akhirnya tubuhnya mengejang dan menekuk kuat tak lama kemudian.

Nando yang tidak mengetahui kalau Nisa akan mencapai puncak, terus menghisap kuat-kuat disana.

“Uuhh…” didengarnya sang ibu angkat melenguh sambil menghentak-hentakkan pinggulnya. Dari dalam lubang surga yang tengah ia nikmati, mengalir deras cairan bening yang terasa agak sedikit kecut.

Baunya pesing, seperti bau air kencing. Cepat Nando menarik kepalanya, tapi tak urung, tetap saja beberapa tetes air mani itu membasahi mukanya. Diperhatikannya Nisa yang saat itu masih merapatkan kaki dengan tubuh mengejang-ngejang pelan. Selanjutnya, tanpa suara, istri Dedi itu jatuh lunglai ke atas sofa, menindih badan kurus Nando ke dalam pelukannya.

Mereka terdiam untuk beberapa saat. Nisa berusaha untuk mengatur nafasnya, sementara Nando dengan polos melingkarkan tangan untuk mengusap-usap bokong bulat Nisa yang masih terbuka lebar.

”D-darimana kamu b-belajar seperti i-itu, Ndo?” tanya Nisa saat gemuruh di dadanya sedikit mulai tenang. Nando memandangnya,
”Dari Umi,” jawabnya polos.
“Jangan ngawur kamu, Umi nggak pernah ngajarin yang seperti itu.” sergah Nisa sedikit berang.
“Memang nggak pernah, tapi Umi pernah memintanya.” sahut Nando.
“Meminta? Maksud kamu…”

Nando pun berterus terang. Kemarin ia memergoki kedua orang tua angkatnya bercinta di ruang tengah, di sofa dimana mereka tengah berpelukan sekarang. Saat itu Nisa meminta agar mas Dedi mengoral kemaluannya, tapi laki-laki itu menolak dengan alasan jijik dan dilarang oleh ajaran agama.

Nisa memang kelihatan kecewa, tapi bisa mengerti. Nando yang terus mengintip jadi menarik kesimpulan; perempuan suka jika kemaluannya dijilat. Dalam hati Nando berjanji, ia akan melakukannya untuk membalas budi baik Nisa yang selama ini sudah merawat dan menyayanginya.

”Kamu sudah salah paham, Ndo,” di luar dugaan, bukannya senang, Nisa malah terlihat ketakutan.
”Kenapa, Mi?” tanya Nando kebingungan.
“Setelah menjilat, kamu pasti akan melakukan hal lain, seperti yang kamu tonton kemarin malam. Benar kan?” tuduh Nisa.

Nando terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Memang sempat terbersit di hati kecilnya untuk melakukan apa yang sudah diperbuat kedua orang tua angkatnya. Sepertinya nikmat sekali. Sebagai seorang remaja yang baru tumbuh, ia jadi penasaran, dan ingin merasakannya juga. Nando sama sekali tidak mengetahui kalau itu sangat-sangat dilarang dan tidak boleh.

“Ah, ini salah Umi juga.” keluh Nisa, pelan ia menarik tubuhnya dan duduk di sisi Nando.

Tangan Nando yang terulur untuk memegangi bongkahan payudaranya, ditepisnya dengan halus. Nando jadi terdiam dan menarik diri. Nisa merapikan bajunya kembali.

“M-maaf, Mi.” lirih Nando dengan muka menunduk, sadar kalau sudah melakukan kesalahan besar.
“Tidak apa-apa. Tapi mulai sekarang, jangan nenen sama Umi lagi, kamu sudah besar.” putus Nisa
sambil bangkit dan beranjak menuju kamar, meninggalkan Nando sendirian di ruang tengah menyesali kebodohannya.

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | Esoknya, Nisa menyiapkan sarapan dalam diam. Dia yang biasanya ramah dan ceria, hari ini terlihat seperti menanggung beban berat. Mas Dedi bukannya tidak mengetahui hal itu, tapi dia mengira Nisa cuma lagi PMS saja. Tapi setelah ditunggu berhari-hari, dan sang istri tercinta tetap cemberut saja, bahkan cenderung keras hati, iapun mulai curiga.

”Ada apa, Nis? Kuperhatikan, kamu berubah akhir-akhir ini. Ceritakanlah, siapa tahu aku bisa membantu.”Nisa menggeleng,
”Ah, nggak, Mas. Tidak ada apa-apa, aku cuma lagi capek aja.”
”Jangan bekerja terlalu keras. Ingat, kita kan lagi program hamil.” Mas Dedi mengingatkan.

Nisa berusaha untuk tersenyum, ”Iya, Mas.” Dan saat sang suami merangkul lalu mengecup bibirnya untuk diajak menunaikan sunnah rasul, iapun berusaha melayani dengan sepenuh hati. Siapa tahu, dengan begitu ganjalan di relung hatinya bisa cepat sirna.

Tapi harapan tetap tinggal harapan. Bukannya hilang, hatinya malah semakin resah. Apalagi saat melihat Nando yang mulai menjauhinya. Bukan salah bocah itu juga, Nisa juga jarang mengajaknya bicara berdua seperti dulu. Sejak peristiwa di ruang tengah itu, mereka jadi seperti dua orang asing, hanya saat benar-benar perlulah mereka baru bertegur sapa.

Di sisi lain, Nisa juga seperti kehilangan sesuatu. Penis Nando yang besar dan panjang terus menghantui pikirannya, juga jilatan dan hisapan bocah itu di atas gundukan payudaranya, dan yang terutama, kuluman Nando di lubang vaginanya yang sanggup mengantar Nisa meraih orgasmenya.

Semua itu ia rindukan, meski dalam hati terus berusaha ia bantah. Tapi tak bisa dipungkiri, pesona Nando sudah menjerat nafsu birahinya. Kalau dia yang beriman saja merasa seperti ini, bagaimana dengan Nando yang ingusan? Bocah itu pasti lebih menderita.

Nisa mulai meneteskan air mata. Pikirannya kacau, campur aduk antara ingin menolak dan minta ditiduri oleh Nando. Ada rasa ingin merasakan, tapi juga ada rasa takut akan dosa. Tapi adzan subuh yang berkumandang lekas menyadarkannya, cepat ia menghapus air mata dan mengambil air wudhu. Ia harus tegar. Ini perbuatan maksiat. Sangat salah dan berdosa. Tidak boleh diteruskan. Kalau tidak, akan percuma lantunan tobatnya selama ini.

Tapi benarkah seperti itu?
Semuanya berubah saat Nisa menerima surat panggilan dari sekolah keesokan harinya. Nando memberikannya dengan takut-takut, ”M-maaf, Mi.” gagap bocah kecil itu.
Tidak menjawab, Nisa menerimanya dan membacanya di kamar. Siangnya, bersama Nando, ia pergi ke sekolah. mau dapat bonus setiap hari?

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | ”Nilai-nilainya turun, Bu. Sangat jelek sekali.” kata ibu kepala sekolah yang gemuk berjilbab.
Nisa berusaha untuk tersenyum dan meminta maaf.
”Mungkin ada masalah di rumah?” tanya ibu kepala sekolah. ”Dulu Nando itu sangat pintar, salah satu yang terpandai di kelas. Tapi sepertinya sekarang lagi mengalami penurunan motivasi.”
”Emm, sepertinya tidak ada.” jawab Nisa berbohong, padahal dia sangat tahu sekali apa yang dipikirkan anak angkatnya itu.
”Baiklah, saya harap ibu membantu kami untuk mengembalikan semangat belajarnya. Kalau begini terus, ia bisa tidak naik kelas.” pesan ibu kepala sekolah sebelum mengakhiri pertemuan itu.

Nisa pun mengucapkan terima kasih dan memohon diri. Dilihatnya Nando yang meringkuk ketakutan di sampingnya. Dipeluknya bocah kecil itu dan berbisik, ”Umi tunggu di rumah, belajar yang rajin ya…”

Nando mengangguk. Mereka pun berpisah, Nisa kembali ke rumah, sementara Nando meneruskan pelajarannya.

Sorenya, saat pulang dari sekolah, Nando mendapati ibunya menyambut di ruang tamu. Wanita itu memeluknya dengan erat.
”Maafkan Umi, Ndo. Gara-gara Umi, kamu jadi begini.” kata Nisa lirih sambil berlinang air mata.

Belum sempat Nando berkata, Nisa sudah menunduk dan melumat bibirnya dengan lembut. Dicium untuk pertama kali, tentu saja membuat Nando jadi gelagapan, tapi ia cepat belajar. Saat bibir Nisa terus mendecap dan menempel di bibirnya, iapun mengimbangi dengan ganti melahap dan menghisapnya rakus. Dinikmatinya lidah sang bunda yang kini mulai menjelajah di mulutnya.

”Ehmm… Mi,” Nando melenguh, sama sekali tak menyangka kalau akan diberi kejutan menyenangkan seperti ini.
”Sst…” Nisa kembali membungkam bibirnya. ”Diam, Sayang. Umi ingin menebus kesalahan kepadamu.” Pelan Nisa menarik tangan Nando dan ditempelkan ke arah gundukan payudaranya.
”Kamu kangen ini kan?” tanyanya sambil tersenyum manis.

Dengan polos Nando mengangguk dan mulai meremas-remas pelan. Jari-jarinya memijit untuk merasakan tekstur bulatan yang sangat menggairahkan itu. Seperti biasa, ia tidak bisa mencakup seluruhnya, payudara itu terlalu besar. Nando bisa merasakan kalau Nisa tidak memakai BH, tubuh sintalnya cuma dibalut daster hijau muda yang sangat tipis sehingga ia bisa menemukan putingnya dengan cepat.

“Mi,” sambil memanggil nama sang bunda, Nando meneruskan jelajahannya. Ia tarik tali daster Nisa ke bawah hingga baju itu turun ke pinggang, menampakkan buah dada sang bunda yang sungguh besar dan menggiurkan. Nando memandanginya sebentar sebelum lehernya maju untuk mulai mencucup dan menjilatinya, sambil tangannya terus meremas-remas pelan.

Nisa merebahkan diri di sofa, dibiarkannya Nando menindih tubuhnya dari atas. Bibir bocah itu terus menelusur di sepanjang bukit payudaranya, mulai dari pangkal hingga ujungnya, semuanya dihisap tanpa ada yang terlewat. Beberapa kali Nando membuat cupangan-cupangan yang membikin Nisa merintih kegelian. bandar judi bola terpercaya

Terutama di sekujur putingnya yang mulai kaku dan menegang, baik yang kiri maupun yang kanan. Nando menghisap benda mungil kemerahan itu dengan begitu rakus, ia mencucupnya kuat sekali seolah seluruh payudara Nisa ingin dilahap dan ditelannya bulat-bulat. Tapi tentu saja itu tidak mungkin.

“Ehmmm…” merintih keenakan, Nisa membimbing salah satu tangan Nando untuk turun menjamah kemaluannya yang sudah sangat basah. Ia sudah menanti hal ini dari tadi. Sepulang sekolah, Nisa berpikir dan merenung, Nando jadi malas belajar karena perseteruan mereka tempo hari. Maka, untuk meningkatkan kembali semangat bocah kecil itu, inilah yang bisa ia lakukan. Nisa akan memberikan tubuhnya!

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | Jangan dikira mudah melakukannya. Nisa sudah menimbang dengan matang, memikirkan segala resikonya, dan tampaknya memang inilah jalan yang terbaik. Selain bagi Nando, juga bagi dirinya sendiri. Karena tak bisa dipungkiri, Nisa menginginkannya juga, hari-harinya juga berat akhir-akhir ini.

Pesona kemaluan Nando yang besar dan panjang terus mengganggu tidur malamnya. Mas Dedi yang selalu setia menemani di atas ranjang, mulai tidak bisa memuaskannya. Memang penisnya juga besar dan panjang, tapi entahlah, dengan Nando ia seperti mendapatkan sensasi tersendiri. Sensasi yang membuat gairah dan birahinya berkobar kencang. Sama seperti sekarang.

Bergetar semua rasa tubuh Nisa begitu Nando mulai memainkan jari di lubang vaginanya. bocah itu menggesek-gesek kelentitnya pelan sebelum akhirnya menusukkan jari ke dalam lubangnya yang sempit dan gelap. ”Ough,” Nisa merintih nikmat. Di atas, bibir Nando terus bergantian menjilati puting kiri dan kanannya sambil sesekali menghisap dan menggigitnya rakus.

Nisa mendorong kepala bocah kecil itu, meminta Nando untuk beranjak ke bawah. Nando yang mengerti apa keinginan sang bunda, segera menurunkan ciumannya. Ia jilati sebentar perut Nisa yang masih langsing dan kencang sebelum mulutnya parkir di kewanitaan perempuan yang sudah membiayai hidupnya itu.

”Jilat, Ndo!” Nisa meminta sambil membuka kakinya lebar-lebar, memamerkan kemaluannya yang sudah becek memerah pada Nando.

Si bocah menelan ludah, memandangi sebentar lubang indah yang terakhir kali dilihatnya sebulan yang lalu itu. Perlahan mulutnya turun saat Nisa menarik kepalanya. Nando menjulurkan lidah dan mulai menciuminya. Ia lumat bibir tipis yang tumbuh berlipat-lipat di tengah permukaannya.

Bulu kemaluan Nisa yang tercukur rapi juga diciuminya dengan senang hati. Nisa merasakan Nando membuka bibir kemaluannya dengan dua jari. Dan saat terkuak lebar, kembali lorongnya dibuat mainan oleh bocah kecil itu.

Lidah Nando bergerak liar, juga cepat dan sangat dalam. Namun yang membuat Nisa tak tahan adalah saat lidah bocah itu masuk diantara kedua bibir kemaluannya sambil menghisap kuat-kuat kelentitnya. Lama tidak bertemu, rupanya Nando jadi tambah lihai sekarang.

Diam-diam Nisa bersyukur dalam hati, rupanya ia tidak salah membuat keputusan. Memang, ia tahu ini dosa -salah satu dosa besar malah- tapi kalau rasanya senikmat ini, ia sama sekali tidak menyesal telah melakukannya. agen bola terpercaya

Nando terus memainkan kemaluan Nisa. Mulutnya menghisap begitu rakus dan kencang, hingga dalam beberapa menit, membuat sang bunda jadi benar-benar tak tahan. ”Auw… arghh!” Mengejang keenakan, Nisa pun berteriak sekuat tenaga sambil mengangkat pantatnya tinggi-tinggi. Kelentitnya yang sedang dijepit oleh Nando, berkedut kencang saat cairannya menyembur deras membasahi lantai ruang tamu.

”Hah, hah,” terengah-engah, Nisa meremas pelan rambut Nando yang duduk berjongkok di lantai.

”Enak, Mi?” tanya bocah kecil itu dengan polos, matanya menatap sang bunda sebelum beralih memandangi selangkangan Nisa yang masih mengucurkan sisa-sisa cairan orgasmenya.

Nisa mengangguk, ”Nikmat banget, Sayang.” bisiknya sambil berusaha untuk bangkit.

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | ”Mau kemana, Mi?” tanya Nando cepat, takut tidak mendapatkan jatahnya.
”Kita pindah ke kamar, disini terlalu berbahaya, nanti dipergoki sama tetangga.” sahut Nisa.
Ditariknya tangan sang putra untuk masuk ke dalam rumah. Beriringan mereka menuju kamar.
”Kamarmu,” kata Nisa saat melihat Nando ingin berbelok ke kiri. Nando segera memutar langkahnya, kamar mereka memang berseberangan.

Di dalam, tanpa menunggu lama, Nando segera menelanjangi diri. Begitu juga dengan Nisa. Dengan tubuh sama-sama telanjang, mereka naik ke atas tempat tidur.

”Kamu pengen nenen?” tanya Nisa sambil mendekap kepala Nando dan lekas ditaruhnya ke atas gundukan payudaranya. bandar poker terpercaya

Tanpa menjawab, Nando segera mencucup dan menciumi dua benda bulat padat itu. Dihisapnya puting Nisa dengan begitu rakus sambil tangannya bergerak meremas-remas pelan. Di bawah, penisnya yang sudah ngaceng berat terasa menyundul-nyundul lubang kelamin Nisa.

”Ndo, ayo masukkan!” pinta perempuan cantik itu. Ia membuka pahanya lebar-lebar sehingga terasa ujung penis Nando mulai memasuki lubangnya.
”Gimana, Mi, didorong gini?” tanya Nando polos sambil berusaha menusukkan penisnya.
”Yah, begitu… oughhh!” Nisa melenguh, penis Nando terasa membentur keras, tapi tidak mau masuk. Dengan pengalamannya, Nisa bisa mengetahui penyebabnya.

Maka dengan cepat ia bangkit berdiri dan meraih penis Nando, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya.

“Ahh, Mi!” Nando menjerit, sama sekali tak menyangka kalau sang bunda akan berbuat seperti itu.

Dan asyiknya lagi, rasanya ternyata begitu nikmat, lebih nikmat daripada dikocok pake tangan. Nando mulai mengerang-erang dibuatnya, tubuhnya kelojotan, dan saat Nisa menghisap semakin kuat, iapun tak tahan lagi. Penisnya meledak menumpahkan segala isinya yang tertahan selama ini. Begitu banyak dan kental sekali.

”Ahh,” Nisa yang sama sekali tidak menyangka kalau Nando akan keluar secepat itu, jadi sangat kaget. Beberapa sperma si bocah sempat tertelan di mulutnya, sisanya yang sempat ia tampung, lekas ia ludahkan ke lantai.

“M-maaf, Mi.” kata Nando dengan muka memerah menahan nikmat, lelehan sperma tampak masih menetes dari ujung penisnya yang mengental.

Nisa tersenyum penuh pengertian, “Tidak apa-apa. Bukan salahmu, sebulan tidak dikeluarkan pasti bikin kamu nggak tahan.”

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | Penuh kelegaan, Nando menyambut sang bunda yang kini berbaring di sebelahnya.Mereka saling berpelukan dan berciuman. Tapi dasar nafsu remaja, begitu payudara Nisa yang besar menghimpit perutnya, sementara paha mereka yang terbuka saling bergesekan, dengan cepat penis Nando mengencang kembali.

“Eh, udah tegang lagi tuh.” kata Nisa gembira sambil menunjuk penis Nando yang perlahan menggeliat bangun.

“Iya, Mi.” Nando ikut tersenyum. agen judi online terpercaya

Nisa mengocoknya sebentar agar benda itu makin cepat kaku dan menegang. Saat sudah kembali ke ukuran maksimal, ia lekas mempersiapkan diri. Rasanya sudah tidak sabar lubang vaginanya yang gatal dimasuki oleh kemaluan muda itu. Nisa memejamkan mata saat Nando mulai mendekap sambil terus menciumi bibirnya, ia merasakan bibir kemaluannya mulai tersentuh ujung penis si bocah kecil.

”Tunggu dulu,” Nisa menjulurkan tangan, sebentar ia usap-usapkan ujung penis Nando ke bibir kemaluannya agar sama-sama basah, barulah setelah itu ia berbisik,
”Sudah, Ndo, masukkan sekarang!” Nisa memberi jalan.

Nando mulai mendorong. Pelan Nisa mulai merasakan bibir kemaluannya terdesak menyamping. Sungguh luar biasa benda itu. Ohh, Nisa benar-benar merasakan kemaluannya nikmat dan penuh sesak. Nando terus mendorong, sementara Nisa menahan nafas, menunggu pertautan alat kelamin mereka tuntas dan selesai sepenuhnya.

”Ahh,” Nisa mendesah tertahan saat penis Nando terus meluncur masuk, membelah bibir kemaluannya hingga menjadi dua, memenuhi lorongnya yang sempit hingga ke relungnya yang terdalam, sampai akhirnya mentok di mulut rahimnya yang memanas.

Mereka terdiam untuk sejenak, saling menikmati rangsangan kemaluan mereka yang kini sudah bertaut sempurna, begitu erat dan intim. Rasanya sungguh luar biasa. Nando bergidik sebentar saat merasakan Nisa yang mengedutkan-ngedutkan dinding rahimnya, memijit batang penisnya dengan remasan pelan. Nando membalas dengan kembali mencium bibir dan payudara sang bunda, sambil tangannya tak henti-henti meremas-remas bulatannya yang padat menggoda.

Beberapa detik berlalu. Saat Nisa sudah merasa cukup, iapun meminta Nando untuk mulai menggerakkan pinggulnya.

”Pelan-pelan aja, nggak usah buru-buru. Kita nikmati saat-saat ini. Abi-mu masih lama pulangnya, dia lembur malam ini.” kata Nisa.

Mengangguk mengerti, Nando pun mulai memompa pinggulnya. Gerakannya begitu halus dan pelan, meski terlihat agak sedikit kaku. Maklum, masih pengalaman pertama. Tapi itu saja sudah sanggup membuat Nando merintih keenakan, ia benar-benar cepat terbawa ke puncak kenikmatan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Nafasnya sudah memburu, terengah-engah. Sementara tubuhnya mulai bergetar pelan.

Nisa yang melihatnya jadi panik. ”Tahan dulu, Ndo. Tahan sebentar!” bisiknya, ia tidak mau permainan ini berhenti begitu cepat. Ia baru mulai merasa nikmat. bandar judi online terpercaya

Tapi apa mau dikata, jepitan kemaluan Nisa terlalu nikmat bagi seorang perjaka seperti Nando. Diusahakan seperti apapun, bocah itu sudah tak mampu lagi. Maka hanya dalam waktu singkat, Nando pun menjerit dan kembali menumpahkan spermanya. Kali ini di dalam kemaluan Nisa. Cairannya yang kental berhamburan saat Nando ambruk menindih tubuh bugil sang bunda dengan nafas ngos-ngosan.

”Ah, Nando!” meski terlihat kecewa, namun Nisa berusaha untuk memakluminya.

Ia belai punggung Nando dengan lembut. Penis bocah itu yang masih menancap di lorong vaginanya, masih terasa berkedut-kedut, menguras segala isinya. Nisa merasakan liangnya jadi begitu basah dan penuh.

Mereka terus berpelukan untuk beberapa saat hingga tiba-tiba Nisa menjerit kaget, ”Ah, Ndo!” tubuh montoknya sedikit terlonjak saat merasakan penis Nando yang tiba-tiba saja kaku dan menegang kembali.

”Cepet banget!” pujinya gembira. Diciumnya bibir bocah itu sebagai hadiah.

Nando cuma tersenyum dan kembali memperbaiki posisi. Ia sudah siap untuk beraksi. Sambil melumat bibir dan leher Nisa, ia mulai menggerakkan pinggulnya.Remasan tangannya di payudara sang bunda juga kembali gencar, secepat tusukannya yang kini sudah mulai lancar dan tahan lama.

”Ahhh… terus, Ndo. Yah, begitu!” Nisa yang menerimanya, merintih dan menggeliat-geliat tak terkendali.

Cerita Sex Terpanas Mama Angkat Mengajari Ngentot | Tubuh montoknya menggelepar hebat seiring goyangan Nando yang semakin kuat. Dengan tusukannya yang tajam, bocah itu membuat vagina Nisa menegang dan berdenyut pelan, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah ia alami selama enam tahun pernikahannya dengan mas Dedi.

Ohh, sungguh luar biasa. Nisa jadi tak ingat apa-apa lagi selain kepuasan dan kenikmatan. Dosa dan neraka sudah lama hilang dari pikirannya. Hati dan kesadarannya sudah tertutup oleh nafsu birahi.

“Ndo, ooh… oohh… terus… arghhh…” Nisa sendiri terkejut oleh teriakannya yang sangat kuat. Pelan tubuhnya bergetar saat cairan kenikmatannya menyembur keluar.

Nando yang juga kesetanan terus memompakan kemaluannya berulang kali, dan tak lama kemudian ikut menggelepar. Wajahnya yang tampan menengadah, sementara kedua tangannya mencengkeram dan menekan payudara Nisa kuat-kuat. Di bawah, spermanya yang kental kembali meledak di dalam vagina sang bunda, memancar berulang kali, hingga membuat rahim Nisa jadi begitu basah dan hangat.

”Oh,” Nisa melenguh merasakan banyak sekali cairan kental yang memenuhi liang vaginanya.

Setelah selesai, Nando memiringkan tubuh sehingga tautan alat kelamin mereka tertarik dan terlepas dengan sendirinya. Tangannya kembali meremas lembut payudara Nisa sambil bibirnya menciumi wajah wanita yang sangat dikasihinya ini. Nisa senang dengan perlakuan Nando terhadap dirinya.

“Ndo, kamu sungguh luar biasa.” puji Nisa kepada putra angkatnya.
”Cepet banget tegangnya, padahal barusan keluar.”
Nando tersenyum, ”Trims, Umi. Nando senang bisa membuat Umi bahagia.” casino online

”Tapi kamu juga nikmat kan?” goda Nisa.
”Tentu saja, Mi.” Nando mengangguk.
“Mau lagi?” tawar Nisa.
”Umi nggak capek?” Nando bertanya balik.
”Seharusnya umi yang tanya begitu,” sahut Nisa, dan mereka tertawa berbarengan.

Sejak saat itu, hubungan mereka pun berubah. Bukan lagi seorang ibu dan anak, tetapi berganti menjadi sepasang kekasih yang selalu berusaha untuk memuaskan nafsu masing-masing. Kapanpun dan dimanapun.

Prestasi Nando kembali meningkat, bahkan lebih dari sebelumnya. Sementara Nisa, mendapat hikmah yang paling besar. Ia kini hamil, sudah jalan 2 minggu. Sudah jelas itu anak siapa, tapi sepertinya mas Dedi tidak curiga.

Malah laki-laki itu kelihatan sangat senang dan gembira, sama sekali tidak curiga saat Nisa kelepasan ngomong, ”Selamat, Ndo, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah,”

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM