JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
April 30, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in
Posted by Tips Hoki on April 30, 2019 with No comments | Categories:
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante G irang | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari

Pengalamanku saat bermain bertiga dengan Vira dan keponakannya, Sarah membuat Yudi penasaran. Agaknya ia mendengar dari Vira bagaimana Sarah dan aku bermain begitu rupa, hingga ia yang pernah juga main dengan Sarah dan Vira, suatu ketika meminta istrinya untuk mengajak Sarah dan aku bermalam di rumah mereka. Karena Sarah mau ujian semester selama dua minggu, kami tidak mengusiknya. Kesempatan kami untuk bertemu terjadi pada suatu malam minggu setelah Sarahi selesai ujian.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita


Cerita Sex Terpanas - Vira dan Yudi menyiapkan jamuan makan mewah, sebab masakan yang dipesan dari salah satu restoran mahal di bilangan Jakarta ini. Dengan mengenakan celana panjang coklat tua dan kaos berleher berwarna coklat muda, aku tiba di rumah mereka pukul 18 dan melihat Sarah telah ada di sana.

Yudi mengenakan celana panjang hitam dan hem biru muda bertangan pendek. Vira mengenakan gaun warna biru muda, seperti warna hem suaminya, agak ketat membungkus tubuhnya yang seksi, gaun itu tergantung di pundaknya pada dua utas tali, sehingga memperlihatkan sebagian payudaranya.

Sarah tak ubahnya seorang putri, memakai gaun berwarna merah muda, ketat menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya yang menggairahkan, juga dengan belahan dada agak rendah dengan potongan setengah lingkaran. Keduanya seolah-olah ingin menunjukkan keindahan payudaranya di depanku dan Yudi untuk menyatakan payudara siapa yang paling indah. Payudara kedua perempuan itu memang tidak terlalu besar, tetapi cukup merangsang buatku.

Milik Vira lebih kecil sedikit daripada milik Sarah. Hal itu sudah kubuktikan sendiri ketika mencoba menelan payudara keduanya. Payudara Sarah masih tersisa lebih banyak daripada payudara Vira, waktu kuisap sebanyak-banyaknya ke dalam mulutku.

Kami berempat duduk di ruang makan menikmati jamuan yang disediakan tuan rumah. Hidangan penutup dan buah-buahan segar membuat kami sangat menikmati jamuan tersebut.

Dari ruang makan, kami beranjak ke ruang keluarga. Vira menyetel musik klasik, sedangkan Yudi mengambil minuman bagi kami, ia menuangkan tequila buat Vira dan Sarah, sedangkan untuknya dan aku, masing-masing segelas anggur Prancis, agak keras kurasa alkoholnya. Rona merah membayang pada wajah mereka bertiga, dan kupikir demikian juga denganku, akibat pengaruh minuman yang kami teguk.

Percakapan kami yang semula ringan-ringan di seputar kerja dan kuliah Sarah makin beralih pada hal-hal erotis, apalagi waktu Vira melihat ke arahku dan berkata, “Wah, pengaruh anggur Prancis sudah membangunkan makhluk hidup di paha Agus. Lihat nggak tuh Sar?” Sarah menengok ke bagian bawah tubuhku dan membandingkan dengan Yudi, “Lho, yang satu ini pun sudah mulai bangkit dari kubur, hi… hi….hi…”

Sarah yang duduk di dekatku menyenderkan kepalanya pada bahu kananku. Vira mengajak suaminya berdiri dan berdansa mengikuti irama lagu The Blue Danube-nya Strauss. Entah pernah kursus atau karena pernah di luar negeri, mereka berdua benar-benar ahli melakukan dansa.

Setelah lagu tersebut berlalu, terdengar alunan Liebestraum. Yudi melepaskan pelukannya pada pinggang Vira dan mendekati Sarah, lalu dengan gaya seorang pangeran, meminta kesediaan Sarah menggantikan Vira menemaninya melantai, sementara Vira mendekatiku.

Baca Juga : Cerita Sex ABG Kecanduan Ngentot


Aku yang tak begitu pandai berdansa menolak dan menarik tangan Vira agar duduk di sampingku memandang suaminya berdansa dengan keponakannya. Rupanya Sarah pun tidak jelek berdansa, meskipun tak sebagus Tantenya, ia mampu mengimbangi gerakan Yudi.

Saat alunan lagu begitu syahdu, mereka berdua saling merapatkan tubuh, sehingga dada Yudi menekan payudara Sarah. Di tengah-tengah alunan lagu, wajah Yudi mendekati telinga Sarah dan dengan bibirnya, ia mengelus-elus rambut di samping telinga Sarah dan dengan kedua bibirnya sesekali cuping telinga Sarah ia belai.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita
Tatapan Sarah semakin sayu mendapati dirinya dipeluk Yudi sambil dimesrai begitu. Lalu bibir Yudi turun ke dagu Sarah, menciumi lehernya. Kami dengar desahan Sarah keluar dari bibirnya yang separuh terbuka. Lalu ia dengan masih berada pada pelukan Yudi di pinggangnya, mengarahkan ciuman pada bibir Yudi. Mereka berpagutan sambil berpelukan erat, kedua tangan Yudi melingkari pinggul Sarah, sedangkan kedua tangan Sarah memeluk leher Yudi. Permainan lidah mereka pun turut mewarnai ciuman panas itu.

Yudi lalu membuka gaun Sarah hingga terbuka dan melewati kedua pundaknya jatuh ke lantai. Kini Sarah hanya mengenakan kutang dan celana dalam berwarna merah muda. Tangan Sarah ikut membalas gerakan Yudi dan membuka hemnya,

kemudian kulihat jari-jarinya bergerak ke pinggang Yudi membukai ikat pinggang dan risleting celana Yudi. Maka terlepaslah celana Yudi, ia hanya tinggal memakai celana dalam. Lalu jari-jari Sarah bergerak ke belakang tubuhnya, membuka tali kutangnya, hingga menyembullah keluar kedua payudaranya yang sintal.

Keduanya masih saling berpelukan, melantai dengan terus berciuman. Namun tangan keduanya tidak lagi tinggal diam, melainkan saling meraba, mengelus; bahkan tangan Yudi mulai mengelus-elus bagian depan celana dalam Sarah. Sarah mendesah mendapat perlakuan Yudi dan mengelus-elus penis Yudi dari luar celana dalamnya, lalu dengan suatu tarikan, ia melepaskan pembungkus penis tersebut sehingga penis Yudi terpampang jelas memperlihatkan kondisinya yang sudah terangsang.

Yudi mengarahkan penisnya ke vagina Sarah dan melakukan tekanan berulang-ulang hingga Sarah semakin liar menggeliatkan pinggulnya, apalagi ciuman Yudi pada payudaranya semakin ganas, dengan isapan, remasan tangan dan pilinan lidahnya pada putingnya. Sarah terduduk ke karpet diikuti oleh Yudi yang kemudian meraih tubuh Sarah dan membaringkannya di sofa panjang. Dengan jari-jari membuka celah-celah celana dalam Sarah, mulutnya kemudian menciumi vagina Sarah. Erangan Sarah semakin meninggi berganti dengan rintihan. “Yud, ayo sayang ….. ooooohhhh …. Yahhh, gitu sayang, adddduhhhh … nikmat sekali ….. aaakkkhhhh …. ”

Setelah beberapa saat mengerjai vagina Sarah, Yudi berlutut dekat Sarah dengan kaki kanan bertelekan di lantai, sedangkan kaki kirinya naik ke atas sofa, ia arahkan penisnya ke vagina Sarah dari celah-celah celana dalam Sarah. Lalu perlahan-lahan ia masukkan penisnya ke vagina Sarah dan mulai melakukan tekanan, maju mundur, sehingga penisnya masuk keluar vagina Sarah.

Vira yang duduk di sebelah kiriku terangsang melihat Yudi dan Sarah, lalu mencium bibirku. Kubalas ciumannya dengan tak kalah hebat sambil mengusap-usap punggungnya yang terbuka. Vira memegangi kedua rahangku sambil menciumi seluruh wajahku, lidahnya bermain di sana-sini, membuat birahiku semakin naik, apalagi ketika lidahnya turun ke leherku dan dibantu tangannya berusaha membuka kaosku. Kuhentikan gerakannya meskipun ia membantah, “Ayo dong Gus?”

“Tenang sayang …. ” kucium bibirnya sambil menunduk dan dengan tangan kiri menahan lehernya, tangan kananku mengangkat kakinya hingga ia jatuh ke dalam boponganku dan kugendong menuju kamar tidur mereka. Kami tak pedulikan lagi Yudi dan Sarah yang semakin jauh saling merangsang. Kurebahkan tubuhnya di ranjang dan kubuka seluruh pakaianku.

“Cepet banget Gus, udah sampai ke ubun-ubun ya sayang?” tanya menggoda sambil berbaring.

“Udah berapa minggu nich, kangen pada tubuhmu …” jawabku sambil mendekati dirinya.

Kembali kulabuhkan ciuman pada bibirnya sambil jari-jariku mengelus pundaknya yang terbuka sambil membukai kedua tali di pundaknya. Lidahku mencari payudaranya dan mengisap putingnya. Isapan mulutku pada putingnya membuat Vira mengerang dan menggelinjang, apalagi ketika sesekali kugigit lembut daging payudaranya dan putingnya yang indah, yang sudah tegang.

Mungkin karena pengaruh minuman keras dan tontonan yang disajikan Sarah dan Yudi barusan, kami berdua pun semakin liar saling mencium tubuh yang lain satu sama lain. Pakaian kami sudah terlempar kesana kemari. Ciuman bibir, elusan jari-jari dan bibir, remasan tangan, jilatan lidah menyertai erangan Vira dan aku. Kami berdua seolah-olah berlomba untuk saling memberikan kepuasan kepada yang lain.

Apalagi ketika Vira menindih tubuhku dari atas dengan posisi kepala tepat pada pahaku dan mengerjai penisku dengan ganasnya. Vaginanya yang tepat ada di atas wajahku kuciumi dan kujilati, klitorisnya kukait dengan lidah dan kugunakan bibirku untuk mengisap klitoris yang semakin tegang itu.

Setelah tak tahan lagi, Vira segera bangkit lalu menungging di depanku. Rupanya ia mau minta aku melakukan doggy style posisi yang sangat ia sukai. Dari ruang keluarga, kudengar rintihan Sarah dan erangan Yudi. Mungkin mereka sudah semakin hebat melakukan persetubuhan.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita
Kuarahkan penisku ke vagina Vira. Kugesek-gesekkan kepala penis hingga ia kembali merintih, “Guuussss, jangan permainkan aku! Ayo masukin dong, aku nggak tahan lagi, sayaaaanngg!” pintanya.

Penisku mulai masuk sedikit demi sedikit ke dalam vaginanya. Kupegang pinggulnya dan memaju-mundurkan tubuhnya mengikuti alunan penis masuk keluar vaginanya. Sekitar lima menit kulakukan gerakan begitu, ia belum juga orgasme, begitu pula aku. Kemudian kuraba kedua payudaranya yang menggantung indah dari belakang. Kuremas-remas sambil merapatkan dadaku ke punggungnya. Ia mengerang, mendesah dan merintih.

“Ahhhh ….. sshsshh, ouuughhhh, nikmatnyaaaa …… sayangkuuuuu. ….” Mendengar suaranya dan merasakan geliat tubuhnya di bawah tubuhku, membuatku makin terangsang. Lalu kutarik kedua tangannya ke belakang tubuhnya. Kupegang lengannya dengan sentakan kuat ke arah tubuhku hingga ia mendongakkan kepalanya.

Kedua tangannya berusaha menggapai payudaranya dan meremas-remas payudaranya sendiri. Kami berdua kini dalam posisi bertelekan pada lutut masing-masing, agak berlutut, ia tidak lagi menungging, penisku membenam dalam-dalam ke vaginanya. Rintihan Vira semakin tinggi dan saat kuhentakkan beberapa kali penisku ke dalam vaginanya, ia menjerit, “Aaaaahhhhhh ….. oooooggghhh …..” Penisku terasa diguyur cairan di dalam.

Aku tak kuat lagi menahan nafsuku dan menyusul dirinya mencapai puncak kenikmatan. Ia lalu menelungkup dengan aku menindih punggungnya yang sesekali masih memaju-mundurkan penisku di dalam vaginanya. Keringat bercucuran di tubuh kami, meskipun pendingan kamar itu cukup dingin ketika kami baru masuk tadi. Cerita Sex ABG

Kemudian kami berbaring berpelukan, aku menelentang sedangkan Vira merebahkan tubuhnya di atasku. Di ruang sana tak terdengar lagi suara Yudi dan Sarah, mungkin mereka juga sudah orgasme. Tanpa sadar, aku tertidur, juga Vira. Aku terjaga ketika merasakan ciuman pada bibirku. Kubalas ciuman itu, tetapi aromanya berbeda dengan mulut Vira. Kubuka kelopak mataku, kulihat Sarah masih telanjang membungkuk di atas tubuhku sambil menciumi aku. Mataku terbuka lebar sambil memagut bibirnya memainkan lidahku di dalam mulutnya, ia membalas perlakuanku hingga lidah kami saling berkaitan.

Sedangkan Yudi kulihat mendekati Vira dan menciumi payudara istrinya. Vira menggeliat dan membalas ciuman dan pelukan suaminya. Tangannya mengarah ke bagian bawah tubuh Yudi meraih penis suaminya yang sudah melembek. Ia rabai dan kocok penis itu, hingga kuperhatikan mulai bangun kembali.

Sarah yang semula hanya menciumi bibirku dan memainkan lidahnya, menurunkan ciumannya dan mencari dadaku, di sana putingku diciumi dan digigitnya lembut. Lama-lama gigitannya berubah semakin buas, hingga membuatku merintih sakit bercampur nikmat, “Kenapa, sayang? Sakit ya?” tanyanya menghentikan permainannya sambil menatapku. Aku menggelengkan kepala dan memegang kepalanya agar kembali meneruskan ulahnya.

Lidahnya kembali terjulur dan bermain di putingku bergantian kiri dan kanan. Setelah itu, ia turunkan ciumannya ke penisku yang masih ada sisa-sisa sperma dan cairan vagina Vira. Ia lumat dan masukkan penisku ke dalam mulutnya. Penis yang sudah lembek itu kembali tegang mendapat perlakuan mulutnya.

Tangannya memegang pangkal penisku melakukan gerakan mengocok. Bibirnya dan lidahnya juga bermain di testisku dan “Uuuuhhhh ….” aku mendesah, sebab kini lidahnya menjilati analku tanpa rasa jijik sedikit pun. Setelah itu kembali mulutnya bermain di testisku dan memasukkan kedua testis itu bergantian ke dalam mulutnya. Sedotan mulutnya membuat birahiku kembali muncul. Sementara rintihan Vira kembali terdengar. Kuintip mereka, Yudi kini menciumi paha istrinya, sama seperti perbuatan Sarah padaku.

Sarah melihat penisku makin tegang, tetapi kemudian ia melangkah ke bufet kecil di samping ranjang. Tak lama kemudian ia kembali ke ranjang sambil memegang dildo berwarna merah di tangannya. Penis buatan itu memiliki tali yang kemudian ia ikatkan ke pinggangnya sehingga kini Sarah terlihat seperti seorang laki-laki, tetapi memiliki payudara.

Yudi masih terus menciumi paha isterinya ketika Sarah memegang rambut Yudi dan meminta Yudi menciumi payudara isterinya, sedangkan penis buatan sudah ia arahkan ke vagina Vira. Yudi menoleh sekilas ke arah Sarah, tetapi ia tidak menolak dan meremas-remas payudara istrinya sambil menciumi dan memilin putingnya.

Desahan Vira semakin kuat disertai geliat tubuhnya, apalagi saat dildo Sarah mulai memasuki vaginanya yang kembali basah. Sarah kemudian memaju-mundurkan tubuhnya hingga dildo itu masuk keluar vagina Vira. Vira mengerang dan meracau dengan tatapan mata sayu. Kudekati wajahnya dan kupagut bibirnya sambil turut membelai payudaranya membantu suaminya yang masih terus meremas dan menciumi payudaranya.

Beberapa saat dengan posisi itu, membuat Vira kembali naik birahi. Sarah kemudian membalikkan tubuhnya ke samping sambil memegangi pinggang Vira agar mengikuti gerakannya. Aku membantu gerakannya dan menggeser tubuh Vira hingga kini berada di atas tubuh Sarah dengan dildo Sarah yang tetap menancap pada vagina Vira.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita
Vira yang ada di atas Sarah kini, menduduki perut Sarah sambil melakukan gerakan seakan-akan sedang menunggang kuda. Desahan Vira semakin kuat sebab dildo itu benar-benar masuk hingga pangkalnya ke dalam vaginanya. Sarah tidak banyak bergerak, hanya pasif, tetapi jari-jarinya bermain di sela-sela vagina Vira merangsang klitoris Vira. Aku memeluk Vira dari belakang punggungnya, sedangkan Yudi dari arah depan tubuh Vira meremas-remas dan sesekali menciumi dan menjilati payudara Vira.

“Gus, masih ada lubangku yang nganggur, ayo sayangg….. oooohhhh, nikmatnya” desahnya memohon.

Aku menyorong tubuh Vira agar rebah di atas tubuh Sarah, lalu kusentuh lubang analnya. Kubasahi dengan sedikit ludah bercampur cairan vaginanya sendiri. Lalu setelah cukup pelumas, kumasukkan penisku ke dalam analnya. Kugerakkan penisku maju mundur, sedangkan Vira dan Sarah saling berciuman, dan Yudi meremas-remas payudara kedua perempuan itu bergantian. Rintihan kedua perempuan itu semakin kuat terdengar.

Mungkin karena merasa tindihan dua tubuh di atasnya agak berat, Sarah agak megap-megap kulihat, sehingga kuajak mereka berdua melakukan gerakan ke samping. Aku kini berbaring terlentang. Penisku yang tegang dipegangi tangan Vira dan diarahkannya masuk ke dalam analnya sambil merebahkan tubuhnya terlentang di atasku.

Lalu Sarah kembali berada di atas tubuh Vira memasukkan dildo pada pangkal pahanya ke dalam vagina Vira. Gerakan Sarah kini aktif, berganti dengan aku yang pasif pada anal Vira. Tak lama kemudian Vira orgasme disertai rintihan panjangnya. Kupeluk ia dari bawah, sedangkan bibirnya diciumi oleh Sarah dengan ganasnya. Yudi masih terus meremas-remas payudara kedua perempuan itu. Lalu Sarah mencabut penis buatan dari vagina Vira dan berbaring di sampingku, sementara Yudi meletakkan tubuhnya di samping Sarah sambil memeluk tubuh Sarah dan mencium bibirnya.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Vira bangun dari atas tubuhku dan membuka tali yang mengikat dildo pada pinggang Sarah.

Diperlakukan seperti tadi, rupanya membuat Vira juga ingin mencoba apa yang dilakukan oleh Sarah terhadap dirinya. “Mas, Gus, pegangi tangan dan kaki Sarah. Yuk buruan, jangan berikan kesempatan buat dia!” katanya memerintah kami berdua.

Sarah yang masih kecapekan karena mengerjai Vira tadi mencoba meronta-ronta ketika tanganku memegangi kedua tangannya dan mementangkan lebar-lebar, sedangkan Yudi memegangi kedua telapak kakinya sehingga kedua paha dan kakinya terpentang lebar. “Ah, Tante curang, masak pake pasukan mengeroyok ponakannya …” katanya protes.

“Biarin, abis ponakan nakal kayak gini. Masak Tantenya dihabisi kayak tadi?” gurau Vira sambil berlutut di antara kedua paha Sarah. Ia lalu menundukkan wajahnya menciumi dan menjilati vagina Sarah. Sarah benar-benar tidak bisa berkutik, meskipun ia menggeliat-geliat, apalah artinya, sebab tangan dan kakinya dipegangi oleh dua lelaki dengan kuatnya. Puas menciumi vagina Sarah, Vira mengangkangkan pahanya di luar paha Sarah, lalu menujukan dildo pada pahanya ke dalam vagina Sarah.

Setelah dildo tersebut masuk, kedua pahanya bergerak ke arah dalam ke bawah kedua paha Sarah, sehingga kedua paha Sarah semakin rapat mengunci dildo yang sudah masuk dengan mantap ke dalam vaginanya. Sedangkan di bawah, kedua tungkainya mengunci kedua tungkai Sarah. Kini tanpa dipegangi oleh tangan Yudi pun, kaki Vira sudah mengunci paha dan kaki Sarah dengan ketatnya.

Mulut Vira mengarah pada payudara Sarah dan melumat habis kedua payudara keponakannya. Sedangkan aku, sambil mementangkan kedua tangan Sarah, mencium bibirnya dan memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Sesekali kuangkat wajahku dan berciuman dengan Vira.

Erangan Sarah yang tak menduga serangan Tantenya semakin dahsyat, terdengar semakin berubah menjadi rintihan. Apalagi Tantenya semakin cepat menggerakkan dildo ke dalam vaginanya. Beberapa kali ia malah menghentakkan dalam-dalam dildo tersebut ke vagina Sarah.

Mungkin karena sudah sering melihat bagaimana gerakan penis suaminya atau penisku masuk keluar vaginanya, ia pun tergoda untuk melakukan aksi serupa. Cuma sekitar lima menit diserang begitu, Sarah tak kuasa lagi bertahan, ia merintih lirih, “Tante Viraaaa, aku dapet ….. aaahhhhhh …… nikmattt …… sssshhhhh .…… ooouuugghhh ….. aaaakkkhhh.”

agen judi online terpercaya

Vira masih terus merojok vagina Sarah, hingga Sarah memaksaku melepaskan kedua tangannya dan menolakkan tubuh Tantenya, “Tante, udah dong, bisa pecah ntar memiawku!! Ahhh … sadis deh Tante!!” katanya. Kami tertawa mendengar kalimatnya, sebab tahu mana mungkin pecah vaginanya dengan alat yang mirip penisku dan penis Yudi. Vira merebahkan tubuh di samping Sarah seraya mencium bibir Sarah dengan lembut. Keduanya berciuman agak lama dan kembali berbaring terlentang berdampingan. Aku dan Yudi mengambil tempat di samping mereka berdua.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita
Setelah itu, Vira memintaku menyetubuhinya dengan posisi ia di atas dan aku berbaring di bawah, kemudian ia minta lagi Sarah untuk memakai penis buatan tadi ke dalam analnya lalu meminta penis suaminya untuk ia lumat habis-habisan. Sarah yang ingin membalas perbuatan Tantenya, tidak menolak.

Dengan cepat diikatkannya tali dildo itu dan menyerang anal Tantenya. Rintihan Vira kembali terdengar di sela-sela lumatan bibir dan mulutnya pada penis suaminya. Yudi masih mau diperlakukan demikian beberapa kali, tetapi mungkin karena tak tahan melihat ada vagina menganggur, ia kemudian mendekati bagian bawah tubuh kami dan kulihat mengusap-usap pantat Sarah. Lalu ia memasukkan penisnya ke dalam vagina Sarah.

Empat tubuh telanjang berkeringat kini saling bertindihan. Yudi paling atas menyetubuhi Sarah, sementara Sarah dengan dildo-nya mengerjai vagina Vira, dan aku paling bawah mengerjai anal Vira dengan penisku yang tegang terus. Sprey ranjang sudah acak-acakan oleh tingkah kami berempat, tapi kami tak peduli lagi pada kerapihan.

Masih dengan napas tersengal-sengal, Sarah membisikkan sesuatu ke telinga Yudi. Yudi yang sudah melepaskan dirinya dari tubuh Sarah, memeluk tubuh istrinya melepaskan analnya dari hunjaman penisku. Sarah kemudian mendekati aku dan berbisik, “Gus, kita kerjai Tante lagi yuk? Sekarang coba masukin penis kalian berdua ke memiawnya, ntar aku bantu dengan dildo pada analnya.”

Wah ide yang unik, pikirku sambil mengangguk. Kemudian kuraih tubuh Vira, “Ada apa sich Gus, aku masih capek sayang!” Tapi penolakannya tak kuhiraukan. Kutarik tubuhnya rebah menelungkup di atas tubuhku sambil menggenggam penis yang kuarahkan pada vaginanya. Dasar vaginanya masih merekah, dengan mudahnya penisku melesak ke dalam, membuatnya kembali mendesah.

Tak lama kemudian, Yudi mendekati kami dan mengarahkan penisnya ke dalam vagina Vira. Penisku yang masih berada di dalam vagina Vira, bergesekan dengan penis Yudi yang mulai menyeruak masuk keluar ke dalam. Mata Vira yang tadinya sayu mendapat seranganku, membeliak merasakan nikmat akibat dimuati dua penis pada vaginanya. Ia tak kuasa melawan walaupun semula merasa vaginanya begitu padat dimasuki dua penis sekaligus.

Kemudian kulihat Sarah memperbaiki letak dildo yang masih ia kenakan. Lalu dengan hati-hati ia menempatkan dirinya di antar tubuh Yudi dan pantat Vira. Yudi memberikan ruang gerak padanya dengan mencondongkan tubuhnya ke arah belakang dan menahan berat badannya dengan kedua tangannya, sehingga Sarah bebas memasukkan dildo ke dalam anal Vira.

Aku dan Yudi menghentikan gerakan dengan tetap membiarkan kedua penis kami berada di dalam vagina Vira. Begitu dildo Sarah masuk ke dalam analnya, Yudi mulai menggerakkan penisnya lagi, merasakan gerakan itu, aku mengikuti irama mereka berdua. Rintihan Vira meninggi saat dildo Sarah memasuki analnya bersamaan dengan kedua penis kami. Kututup rintihannya dengan mencium bibir Vira.

Ia memagut bibirku dengan kuat, bahkan sempat menggigit bibirku dan mengisap lidahku kuat-kuat. Mungkin pengaruh desakan dua penis sekaligus pada vaginanya dan penis buatan pada analnya, membuat Vira melayang-layang mencapai puncak kenikmatan yang lain dari biasanya.

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan 2 Wanita
Ia tidak lagi mengerang atau mendesah, melainkan merintih-rintih dan bahkan sesekali menjerit kuat. “Auuuhhh …. Ooooohhhhh …. gila ….. kalian bertiga benar-benar gila! Uuuukhhhh ….. sssshhhhh ….. aakkkkhhhh …..” rintihnya sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya menerima serangkan kami bertiga. Pagutan bibirku menutup rintihannya dengan lilitan lidah yang menjulur memasuki rongga mulutnya.

Sarah merapatkan tubuhnya ke punggung Tantenya dan kedua tangannya bergerak meremas-remas kedua payudara Tantenya. Vira merintih menikmati serangan di sekujur tubuhnya terutama pada bagian-bagian vitalnya. Entah sudah berapa puluh kali penisku dan penis Yudi bergerak masuk keluar vagina Vira dan analnya dirojok dildo Sarah.

Sementara kedua tangan Yudi masih menyangga tubuhnya, ia tak bisa berbuat apa-apa walaupun kulihat beberapa kali mencoba meraih punggung Sarah untuk meremas-remas kedua payudaranya dari belakang, tapi posisinya tidak menguntungkan. Ia kemudian memusatkan pikiran pada gerakan penisnya yang semakin cepat kurasakan bergesekan dengan penisku di dalam vagina Vira yang sudah semakin becek.

Rintihan Vira semakin tinggi berubah menjadi jeritan. Ia memiawik-mekik nikmat, ketika mencapai orgasme. Yudi menyusul menghentakkan penisnya kuat-kuat ke dalam vagina istrinya, tapi kedua tangan Vira menahan pantat suaminya, agar tetap melabuhkan penisnya di dalam vaginanya. Ia seakan tidak rela penis kami keluar dari vaginanya, meskipun ia sudah orgasme. Tak lama kemudian, suaminya menyerah, mencabut penisnya.

Aku masih bertahan dan meminta Sarah berbaring dengan Tantenya terlentang di atas tubuhnya dan dildo yang dipakainya ia masukkan ke anal Vira, sementara aku menancapkan penisku ke vagina Vira. Meskipun Sarah berada di bawah tubuh Tantenya, tubuh Vira kupegangi agar tidak membebani Sarah. Kuraih pundaknya agar merapat ke tubuhku. Tangan Vira bermain di kedua payudara Sarah sambil menikmati hunjaman dildo Sarah pada analnya dan penisku pada vaginanya yang barusan sudah mencapai kenikmatan.

Yudi berbaring di sisi Sarah sambil membantu Vira membelai dan meremas-remas payudara Sarah dan sesekali mencium bibir Sarah. Tangan Yudi bermain di bagian bawah tubuh Sarah, rupanya ia mengorek-ngorek vagina Sarah, hingga gadis itu tidak hanya menancapkan dildo ke vagina Tantenya, tetapi juga menaiki anak tangga kepuasan oleh permainan tangan Yudi.

Sarah menggeliat-geliat di bawah dengan dildo*-nya menancap dengan dalam pada vagina Vira, sambil menikmati ulah jari-jari Yudi pada vaginanya. Rintihan Sarah semakin kuat bercampur dengan jeritan Vira yang kuserang habis-habisan dengan gerakan sekuat-kuatnya dan sedalam-dalamnya membenamkan penisku ke dalam vaginanya. Ia menjerit-jerit seperti waktu penis suaminya bersama penisku masih berada di vaginanya. Cerita Sex Tante

Penisku kupegangi dan kutekan kanan kiri merambah, mengeksplorasi dinding vaginanya dan menarik tanganku hingga penisku masuk hingga pangkalnya. Jari-jariku mencari klitorisnya dan membelai-belainya sedemikian rupa hingga ia tak berhenti memiawik.

Sekujur tubuh Vira bersimbah peluh dan kuperhatikan ada tetesan air keluar dari matanya turun ke pipi. Rupanya saking nikmatnya multiorgasme yang ia rasakan, tanpa terasa air matanya menetes. Tentu saja air mata bahagia. Kukecup kelopak matanya menciumi air matanya dan bibirku turun ke bibirnya, melakukan kecupan yang liar dan panas.

“Ooooooooogggghhhhhhhh ….. Gussssss ……. Uuuhhh ……. Ssssshhhhh …. Sarahaaaa …… nikmatnyaaaaaahhhhhhh …… Aaaahhhhhh!!!” teriakannya terdengar begitu kuat sambil menekankan vaginanya kuat-kuat ke penisku.

Seperti biasanya kalau ia mencapai orgasme yang luar biasa, air seninya ikut muncrat bersamaan dengan cairan vaginanya. Semprotan cairannya membasahi penisku, sela-sela paha Sarah dan sprey di bawah kami. Mulutnya menolak mulutku dan menggigit pundakku hingga terasa giginya menghunjam agak perih di kulitku.

Dari bawah kulihat Sarah juga semakin kuat menekan dildo ke anal Vira. Sarah pun merintih, “Tanteeeee ….. aku …. juga dapeetttt nicchhhh ….. oooohhh, jari-jarimu lincah benar Oooommmm …..” pujiannya keluar memuji perbuatan Yudi terhadap dirinya. Yudi mencium bibir Sarah dan mengelus-elus payudaranya.

Terakhir, aku menghentakkan penisku sedalam-dalamnya dan sambil mengerang nikmat, muncratlah spermaku memasuki vagina Vira. Kutarik tubuh Vira berbaring di atas tubuhku yang berbaring terlentang, sedangkan Sarah memeluk Yudi yang menindih tubuhnya sambil terus berciuman dan memasukkan jari-jarinya sedalam-dalamnya ke dalam vagina Sarah yang pahanya sudah merapat satu sama lain dan menjepit jari-jari dan tangan Yudi dengan kuatnya.

Napas Vira, Sarah dan aku yang terengah-engah semakin mereda sambil mencari posisi yang enak untuk berbaring. Kuamati payudara kedua perempuan itu sudah merah di sana-sini, akibat ciuman dan gigitan Yudi, aku dan mereka berdua satu sama lain. Pundakku yang perih akibat gigitan Vira tadi, diciuminya dengan lembut seraya minta maaf, “Gus, maaf ya, jadi kejam gini sama kamu, abis nggak tau lagi sih mau ngapain. Yah udah, pundakmu jadi sasaran mulut dan gigiku.” Kuelus-elus rambutnya sambil berkata, “Tak apa, sayang. Ntar juga cepat sembuh koq, apalagi sudah kau obati dengan ludahmu.”

Setelah itu, kami berempat terbaring nyenyak setelah beberapa jam main tak henti-hentinya. Kami baru bangun ketika matahari sudah naik tinggi dan jarum jam dinding menunjuk pukul 11.00 WIB. Kami mandi berempat di kamar mandi. Bathtub yang biasanya hanya dimuati satu atau dua tubuh orang dewasa, kini menampung tubuh kami berempat yang sambil berciuman, menggosok, meraba dan meremas satu sama lain, tetapi karena tenaga kami sudah terkuras habis, kami tak main lagi pagi itu.

Namun siangnya, usai makan, Sarah sempat memintaku untuk main lagi dengannya. Yudi dan Vira, sambil tertawa-tawa dan memberi komentar, hanya menonton keponakan mereka main denganku di karpet ruang keluarga mereka. Sarah seolah tak kenal lelah, tidak cukup hanya meminta vaginanya kukerjai, tetapi juga analnya, baik dengan posisi terlentang dengan kedua kakinya kupentang lebar maupun dengan posisi ia menungging dan kutusuk dari belakang.

Jika kuhitung, ada sekitar tiga kali lagi ia orgasme, sementara aku hanya sekali, tetapi untungnya penisku tetap bisa diajak kompromi untuk terus main melayani permintaannya. Tepukan tangan Yudi dan Vira memuji kekuatan kami berdua mengakhiri persetubuhan kami berdua, lalu Vira membersihkan penisku yang dilelehi cairan vagina dan anal Sarah serta spermaku, sedangkan Yudi membaringkan tubuh Sarah di sofa panjang dan membersikan vaginanya dengan bibir dan lidahnya. Pelayanan kedua suami istri itu benar-benar luar biasa terhadap keponakannya, Sarah dan aku.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Heni | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM