JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
April 07, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in
Posted by Tips Hoki on April 07, 2019 with No comments | Categories:
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

Ketika Pada suatu hari ketika aku ke villa pamanku, aku menemukan sebuah album foto di kamar Tante Devina, yang ternyata berisi foto bugil Tante-Tanteku. Kubolak balik foto-foto tersebut yang menampakkan tubuh-tubuh telanjang Tante-Tanteku, walaupun ada yang ssudah berumur diatas 40 tahun seperti Tante Hanni dan Tante Rani tapi tubuh mereka tidak kalah dengan keempat istri muda yang lain.

Cerita Sex Tante-Tante Ku Bugil Ria Bersama di Villa


Cerita Sex Tante-Tante Ku Bugil Ria Bersama di Villa


Cerita Sex Tante - Membuat aku terangsang dan ingin merasakan hangatnya tubuh mereka. Hingga ada ide gila untuk memperalat mereka melalui foto-foto tersebut. Mulai kususun rencana siapa yang pertama aku kerjain, lalu kupilih Tante Hanni (45 tahun) dan Tante Yessy (37 tahun).

Aku telepon rumah Tante Hanni dan Tante Yessy. Aku minta mereka untuk menemuiku di villa keluarga. Aku sendiri lalu bersiap untuk pergi ke sana. Sampai disana kuminta penjaga villa untuk pulang kampung. Tak lama kemudian Tante Hanni dan Tante Yessy sampai. Kuminta mereka masuk ke ruang tamu.
“Ada apa sih Anto?” tanya Tante Hanni  yang mengenakan kaos lengan panjang dengan celana jeans.
“Duduk dulu Tante,” jawabku.
“Iya ada apa sih?” tanya Tante Yessy yang mengenakan Kemeja you can see dengan rok panjang.
“Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa?”, kataku sambil mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto. Tante Hanni lalu melihat foto apa yang ditunjukkan olehnya.
“Darimana kamu dapatkan foto-foto ini?” tanya Tante Hanni panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.
“Anto.. apa-apaan ini, darimana barang ini?” tanya Tante Yessy dengan tegang.
“Hhhmm.. begini Tante Hanni, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Devina saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-Tante yang aduhai itu,” jawabku sambil tersenyum.

“Baik.. kalau gitu serahkan klisenya?” Kata Tante Yessy.
“Baik tapi ada syaratnya lho,” jawabku.
“Katakan apa syaratnya dan kita selesaikan ini baik-baik,” kata Tante Hanni dengan ketus.
“Iya Teddy, tolong katakan apa yang kamu minta, asal kamu kembalikan klisenya,” tambah Tante Yessy memohon.
“Ooo.. nggak, nggak, saya nggak minta apa-apa, Cuma saya ingin melihat langsung Tante telanjang,” kataku.
“Jangan kurang ajar kamu!” kata Tante Hanni dan Tante Yessy dengan marah dan menundingnya. “Wah.. wah.. jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-Tante sendiri yang ceroboh kan,” jawabku sambil menggeser dudukku lebih dekat lagi.
“Bagaimana Tante?”
“Hei.. jangan kurang ajar, keterlaluan!!” bentak Tante Yessy sambil menepis tanganku.
“Bangsat.. berani sekali, kamu kira siapa kami hah.. dasar orang kampung!!” Tante Hanni  menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.
“Hehehe.. ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto itu diterima paman di kantor, wah bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh!!” kataku lagi.

Baca Juga : Cerita Sex Terpanas Tanam benih Di Rahin Tetangga


Kulihat kananku Tante Hanni tertegun diam, kurasa dia merasakan hal yang kuucapkan tadi. Kenapa harus kami yang tanggung jawab,
“Tante-Tantemu yang lain kok tidak?” tanya Tante Hanni lemas.
“Oh, nanti juga mereka akan dapat giliran,” jawabku.
“Bagaimana Tante? Apa ssudah berubah pikiran?”
“Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Yessy.
“Iya, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawabku.
“Kamu jangan macam-macam Teddy, hardik Tante Hanni.”
“Biarlah Mbakyu, daripada ketahuan,” jawab Tante Yessy sambil berdiri dan mulai melepas pakaiannya, diikuti Tante Hanni sambil merengut marah.

Hingga tampak kedua Tanteku itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Hanni walau ssudah berusia 45 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan sedikit gemuk dengan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang dengan puting susunya juga besar. Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.

Tidak kalah dengan tubuh Tante Yessy yang berusia 37 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.
“Ssudah Teddy?” tanya Tante Hanni  sambil mulai memakai bajunya kembali.
“Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat vagina Tante berdua dengan jelas,” jawabku.
“Kurang ajar kamu,” kata Tante Yessy setengah berteriak.
“Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” jawabku.
“Baiklah,” balas Tante Hanni ketus,
“Apalagi yang mesti kami lakukan?”
“Coba Tante berdua duduk di sofa ini,” kataku.
“Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua,” kataku ketika mereka mulai duduk.
“Begini Teddy, Cepat ya,” balas Tante Yessy sambil membuka lebar kedua pahanya.
Hingga tampak vaginanya yang berwarna kemerahan.
“Tante Hanni juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih,” kataku sambil jongkok diantara mereka berdua.

“Beginikan,” jawab Tante Hanni yang juga mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan rambut kemaluannya kesamping hingga tampak vaginanya yang kecoklatan.
“Anto pegang sebentar ya?” kataku sambil tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Hanni sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Yessy. Kumainkan jari-jari kedua tanganku di vagina Tante Hanni dan Tante Yessy.
“Sudah belum, Teddy.. Ess..,” kata Tante Hanni sedikit mendesah.
“Eeemmhh.. uuhh.. jangan Teddy, tolong hentikan.. eemmhh!” desah Tante Yessy juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.
“Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa?” tanyaku pura-pura sambil terus memainkan kedua tanganku di vagina Tante Hanni dan Tante Yessy yang mulai membasah.
“Eh, ini apa Tante?” tanyaku pura-pura sambil mengelus-selus klitoris mereka.

“Ohh.. Itu klitoris namanya Teddy, jangan kamu pegang ya..,” desis Tante Hanni menahan geli.
“Iya jangan kamu gituin klitoris Tante dong,” dasah Tante Yessy.
“Memang kenapa Tante, tadi katanya boleh,” kataku sambil terus memainkan klitoris mereka. “Sshh.., oohh.., geliss.., To,” rintih Tante Hanni  dan Tante Yessy.
“Ini lubang vaginanya ya Tante?” tanyaku sambil memainkan tanganku didepan lubang vagina mereka yang semakin basah.
“Boleh dimasukin jari nggak Tante?”
Kembali jariku membuka belahan vagina mereka dan memasukkan jariku, slep.. slep.. bunyi jariku keluar masuk di lubang vagina Tante Yessy dan Tante Hanni  yang makin mendesah-desah tidak karuan, Cerita Sex Tante
“Jangan Teddy, jangan kamu masukin jari kamu.. Oohh..,” rintih Tante Yessy.
“Jangan lho Teddy.. sshh..,” desah Tante Hanni sambil tangannya meremasi sofa.
“Kenapa? Sebentar saja kok, dimasukkin ya,” kataku sambil memasukkan jari tengahku ke vagina mereka masing-masing.
“Aaahh.., Teddy..,” desah Tante Hanni dan Tante Yessy bersama-sama mersakan jari Teddy menelusur masuk ke lubang vagina mereka.
“Ssshh.. eemmhh..!!” Tante Hanni dan Tante Yessy mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki vagina dan memainkan klitoris mereka.

“Bagaimana Tante Hanni ,” tanyaku mulai memainkan jariku keluar masuk di vagina mereka.
“Saya cium ya vagina Tante Hanni ya?” tanyaku sambil mulai memainkan lidahku di vaginanya. “Sebentar ya Tante Yessy,” kataku.
“Jangan.., sshh.. Teddy.. ena.., rintih Tante Hanni sambil tangannya meremasi rambutku menahan geli.
“Gimana Tante Hanni , geli tidak..,” tanya Teddy.
“Ssshh.. Teddy.. Geli ss..,” rintihnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sambil tangannya meremasi sendiri kedua payudaranya.
“Teruss.. Teddy,” desis Tante Hanni tak kuat lagi menahan nafsunya.

agen judi online terpercaya

Sementara Tante Yessy memainkan vaginanya sendiri dengan jari tanganku yang ia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Hanni  kian mendesah ketika mendekati orgasmenya dan
“Aaahh ss.., Tante sudah nggak kuat lagi,” rintih Tante Hanni  merasakan lidahku keluar masuk dilubang vaginanya.
“Tante Hanni keluar Teddy..,” desah lemas Tante Hanni dengan kedua kakinya menjepit kepalaku di selangkangannya. Tahu Tante Hanni sudah keluar aku bangkit lalu pindah ke vagina Tante Yessy dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Hanni Tante Yessy juga merintih tidak karuan ketika lidahku mengocok lubang vaginanya.
“Aah ss.., Antoo,.., enak ss..,” rintih Tante Yessy sambil menekan kepalaku ke selangkangannya.

Tante Yessy di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang vagina Tante Yessy, ku sedot-sedot klitoris vagina Tante Yessy yang ssudah basah itu,
“Teruss.., Antoo.., Tante.., mau kelu.. Aah ss..,” rintih Tante Yessy merasakan orgasme pertamanya. Teddy lalu duduk diantara Tante Hanni dan Tante Yessy.
“Gantian dong Tante, punyaku sudah tegangnih,” menunjukkan sarung yang aku pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Hanni dan Bullik Yessy. Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku.
“Kamu nakal Teddy, ngerjain kami,” kata Tante Hanni sambil tangannya membuka sarungku hingga tampak penisku yang mengacung tegang keatas.
“Iya.., awas kamu Teddy.. Tante hisap punya kamu nanti..,” balas Tante Yessy sambil memasukkan penisku kemulutnya.

“Ssshh.. Tante.. terus..,” rintih Teddy sambil menekan kepala Tante Yessy yang naik turun di penisnya. Tante Hanni terus menjilati penisku gantian dengan Tante Yessy yang lidahnya dengan liar menjilati penisku, dan sesekali memasukkannya kedalam mulunya serta menghisap kuat-kuat penisku didalam mulutnya. Sluurrpp.. sluurpp.. sshhrrpp.. demikian bunyinya ketika dia menghisap.
“Sudah.. Tante, Teddy nggak kuat lagi..,” rintih Tante Yessy sambil mengangkat kepalaku dari vaginanya.
“Tunggu dulu ya Tante Hanni , biar saya dengan Tante Yessy dulu,” kataku sambil menarik kepala Tante Hanni yang sedang memasukkan penisku kemulutnya.
“Tante Tina sudah nggak tahan nih,” kataku sambil membuka lebar-lebar kedua paha Tante Yessy dan berlutut diantaranya. Cerita Sex ABG
“Cepatss.. Teddy,” desah Tante Yessy sambil tangannya mengarahkan penisku ke vaginanya. “Asshhss..,” rintih Tante Yessy panjang merasakan penisku meluncur mulus sampai menyentuh rahimnya. Tante Yessy mengerang setiap kali aku menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati “perkosaan” ini, aku tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tanteku sendiri. Kuminta Tante Yessy untuk menjilati vagina Tante Hanni yang jongkok diatas mulutnya.

“Ushhss.. Geli dik,” desis Tante Hanni setiap kali lidah Tante Yessy memasuki vaginanya. Sementara aku sambil menyetubuhi Tante Yessy tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Hanni. Tiba-tiba Tante Yessy mengangkat pinggulnya sambil mengerang panjang keluar dari mulutnya. “Ahhss.. Teddy Tante keluar.. ”
“Sudah keluar ya Tante Yessy, sekarang gilran Bu Hanni  ya,” kataku sambil menarik Tante Hanni untuk naik kepangkuanku.

Tante Hanni hanya pasrah saja menerima perlakuannya. Kuarahkan penisku ke vagina Tante Hanni Lalu Aaahh.. desah Tante Hanni  merasakan lubang vaginanya dimasuki penisku sambil pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Hanni sambil ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.
“Teruss.. Tante, vagina Tante enak..,” rintihku sambil terus dalam mulutku menghisap-hisap puting susunya.
“Penis kamu juga sshh..” rintih Tante Hanni  sambil melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga penisku terasa seperti dipijat-pijat.
“Sebentar Tante, coba Tante balik badan,” kataku sambil meminta Tante Hanni  untuk menungging.

Kusetubuhi Tante Hanni  dari belakang, sambil tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kuakui sungguh hebat wanita seumur Tante Hanni  mempunyai vagina lebih enak dari Tante Yessy yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam aku menggarap Tante Hanni, yang makin sering merintih tidak karuan merasakan penisku menusuk-nusuk vaginanya dan tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan penisku di vaginanya.
“Ssshh.. Teddy, Tante mau keluar..” rintih Tante Hanni.
“Sabarr.. Tante, sama-sama,” kataku sambil terus memainkan pinggulku maju-mundur.
“Aaahh ss.., Tante EnHanni ang keluar..,” melenguh panjang.
“Saya belum, Tante,” kataku kecewa.
“Pake susu Tante aja ya,” jawab Tante Hanni jongkok didepanku sambil menjepitkan penisku yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.
“Terus, Tante enak ss..,” rintihku.

Melihat hal itu Tante Yessy bangun sambil membuka mulutnya dan memasukkan penisku ke mulutnya sambil dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan penisku, mengeluarkan maninya menyempot dengan deras membasahi wajah dan dada Tante Hanni dan Tante Yessy.
“Terima kasih ya Tante,” jawabku sambil meremas payudara mereka masing-masing.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita PSarahs,Crita Nentot SPG,Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM