Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Girang | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
Di salah satu sudut kota Bandung, berdiri cukup megah sebuah rumah yang sangat besar, Di dalamnya tinggal beberapa orang yang saling terikat hubungan keluarga. Mereka adalah kakek dan nenek, kita panggil saja mereka demikian, lalu keluarga Wawan, anak tertua, dan keluarga Rini, anak ketiga, serta keluarga Nina, anak bungsu.
Cerita Sex Terpanas - Kakek dan nenek sebetulnya mempunyai 6 orang anak. Hanya saja karena tiga anak yang lain kebetulan mempunyai rejeki yang agak mendingan dari tiga anak yang ikut tinggal sekarang, mereka bertiga bisa mempunyai rumah sendiri yang lokasinya berjauhan di daerah lain.
Nardi, 45 tahun, seorang karyawan swasta. Mempunyai istri Mariam, 40 tahun. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Ikbal, 19 tahun, dan Rita, 15 tahun. Rini, 38 tahun, mempunyai suami Marwan, 40 tahun, pegawai swasta. Dikaruniai satu anak, Mila, 17 tahun. Nina, 34 tahun, pegawai swasta, mempunyai suami, Ismu, 36 tahun. Dikarunia satu anak, Budi, 11 tahun. Kehidupan mereka berjalan normal.
Hubungan mereka sebagai satu keluarga besar bisa dibilang baik. Memang sesekali terjadi konflik diantara mereka, tapi dengan segera masalah di antara mereka bisa diselesaikan dengan baik. Nenek dan kakekpun tidak kelihatan pilih kasih kepada mereka semua. Mereka bisa bersikap adil, baik dalam hal kasih sayang maupun dalam bentuk materi.
Ikbal sebagai sepupu paling besar diantara mereka bisa bertindak dan berlaku tegas dalam melindungi adik-adiknya. Bahkan semua saudara sepupunya selalu bicara dan minta pendapat kepada dia bila ada masalah. Walaupun sikap Rickky kadang sangat cuek terhadap lingkungan. Ikbal sangat menjaga semua adik sepupu perempuannya.
“Bal.. Aku mau minta pendapat kamu tentang cowok…” kata Mila.
“Mau nanya apaan?” kata Ikbal.
“Kamu kenal si Juneadi, tidak?” tanya Mila.
“Tentu saja kenal. Anak-anak sini aku kenal semua. Emang ada apa?” tanya Ikbal.
“Mm.. Dia kemarin bilang bahwa dia suka aku. Dia mau aku jadi pacar dia.. Gimana, Bal?” tanya Mila sambil menatap mata Ikbal.
“Kamu suka dia, tidak?” tanya Ikbal lagi.
“Dari fisik sih aku suka, tapi aku takut salah pilih…” kata Mila.
“Gini.. Bukannya aku melarang kamu untuk jalan dengan dia…” kata Ikbal sambil menghisap rokoknya.
“Hanya saja yang aku tahu, Junaedi itu salah satu preman komplek sebelah. Yang lebih parah lagi, yang aku dengar katanya dia jadi pengedar juga…” lanjut Ikbal.
“Aku sih terserah kamu saja.. Yang penting kamu pikir baik-baik resiko dan akibatnya nanti…” kata Ikbal lagi.
Mila terdiam seperti berpikir.. Lalu Mila tersenyum kemudian dengan tiba-tiba mencium pipi Ikbal.
“Terima kasih banyak.. Aku beruntung punya kakak kamu. Bisa kasih pandangan tanpa melarang sesuatu…” kata Mila sambil tersenyum manja.
“Karena aku sayang kamu…” kata Ikbal sambil mencubit pipi Mila.
“Tahu tidak, mama pernah bilang bahwa kalau bisa aku cari pacar yang kayak kamu…” kata Mila.
Ikbal mengerenyitkan dahinya.
“Emang tante Rini bilang apa tentang aku?” tanya Ikbal penasaran.
“Mama bilang kalau kamu itu cakep, pintar, perhatian pada saudara, dan sangat melindungi adik semua.. Jangan geer kamu…” kata Mila sambil tersenyum.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Ikbalpun tersenyum.. Itulah salah satu bukti betapa sayangnya Ikbal pada semua adiknya. Dan masih banyak lagi perhatian dan perlindungan Ikbal terhadap keluarga. Keluarga besar itu sangat memuji dan membanggakan Ikbal. Suatu hari keluarga besar itu sedang berkumpul membicarakan suatu masalah penting.
“Masalah ini harus segera diselesaikan..!” kata kakek.
“Tapi siapa yang harus pergi? Kita semua sibuk dengan kerjaan…” kata Nardi.
“Apa harus Bapak yang pergi sendiri? Kalian kan hanya tinggal datang ke instansi tersebut untuk menyerahkan dokumen ini!” kata kakek sambil membanting map berisi dokumen ke atas meja.
“Biar saya saja yang pergi.. Bapak sudah terlalu tua untuk pergi jauh…” kata Nina.
“Kamu kan kerja, Nan…” kata Nardi.
“Kalau begitu biar saya yang pergi. Bapak buatkan saja surat kuasa untuk saya…” kata Rini menengahi.
Kakek terdiam sambil memandangi putri ketiganya itu.
“Ya baiklah kalau begitu. Kamu yang pergi besok.. Akan Bapak buatkan surat kuasanya segera…” kata kakek.
“Tapi saya minta ada yang mengantar saya ke Garut besok. Saya tidak mau naik angkutan karena sangat makan waktu…” kata Rini.
“Ya sudah, besok Ikbal harus mengantar tantemu ke Garut ya, Rik?!” kata Nardi sambil menatap anaknya yang paling besar itu.
“Iya, Pa…” kata Ikbal pendek.
“Kamu pakai saja motor Papa,” kata Nardi.
“Iya, Pa.. Jangan lupa STNK-nya ya, Pa,” kata Ikbal.
Esok paginya, Ikbal dan Rini sudah siap-siap berangkat ke Garut untuk menyelesaikan masalah keluarga mereka tersebut. Singkat cerita, mereka sudah sampai di kota Garut. Dengan segera Rini menguruskan masalah yang dihadapi dengan suatu instansi. Menjelang tengah hari, Rini terlihat keluar dari kantor instansi yang dimaksud dengan muka cerah.
“Ayo kita pulang, Bal…” ajak Rini kepada Ikbal yang menunggu di looby kantor.
Lalu dengan menggandeng tangan keponakannya itu, Rini dengan gembira melangkah menuju tempat parkir. Cerita Sex Tante
“Eh, kita kita makan siang dulu, Rik.. Tante lapar nih,” kata Rini.
“Sama.. Ikbal juga lapar nih. Makan dimana, tante?” kata Ikbal.
“Dimana enaknya, ya..??” kata Rini sambil menatap Ikbal.
“Ah, begini saja… sekalian capek, sekalian satu arah jalan pulang ke Bandung, kita ke Cipanas saja, Bal…” kata Rini.
“Memangnya tante mau mandi air panas?” kata Ikbal sambil menghidupkan motornya.
“Tidak… tapi kan tempat makan disana lumayan bagus.. Bisa sambil istirahat,” kata Rini sambil naik ke atas motor.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Merekapun segera pergi meninggalkan tempat itu menuju Cipanas Garut. Sesampai di Cipanas, mereka segera memesan makanan.
“Mm.. Lumayan enak, ya…” kata Rini sambil terus mengunyah makanannya.
“Iya tante…” kata Ikbal.
“Juga saya suka tempat makan ini karena di depan kita ada kolam renangnya…” kata Ikbal.
“Yee.. Nakal juga ya mata kamu liatin paha perempuan…” kata Rini sambil tersenyum. Ikbal tertawa lebar.
“Ya lumayanlah.. Iseng-iseng berhadiah…” kata Ikbal. Kini Rini yang tertawa lebar.
“Memangnya kamu lihat wanita yang berenang, suka lihat apa?” tanya Rini.
Ikbal tersenyum, tak menjawab pertanyaan Rini.
“Jawab dong…” kata Rini sambil kakinya menendang pelan kaki Ikbal.
“Ya lihat yang serba terbuka dong, tante…” kata Ikbal cuek.
“Dasar nakal!” kata Rini sambil kembali menendang pelan kaki Ikbal. Ikbal tersenyum..
“Wanita dengan body seperti apa yang kamu suka, Bal?” tanya Rini.
Ikbal tak menjawab, hanya menatap mata Rini sambil tetap mengunyah makanannya.
“Tidak usah malu dengan tante deh, Bal.. Bicara bebas saja dengan tante,” kate Rini.
“Saya suka wanita dengan tubuh bagus seperti wanita itu tuh…” kata Ikbal sambil menunjuk seorang wanita muda yang sedang berenang. Tubuhnya memang bagus dan mulus.
“Bagus amat selera kamu,” kata Rini sambil tersenyum.
“Kalau dengan wanita yang sudah berumur, bagaimana?” kata Rini sambil menatap Ikbal.
“Mm.. Saya tidak tahu,” kata Ikbal sambil tetap mengunyah makanannya.
“Saya belum pernah melihat tubuh wanita yang sudah berumur…” kata Ikbal lagi cuek. Rini diam.
“Kalau menurut kamu, tubuh tante masih menarik tidak?” kata Rini serius.
Ikbal diam sambil menatap Rini.
“Ayolah jawab jujur, Bal.. Biar tante tahu kekurangan tubuh tante apa…” kata Rini lagi.
Ikbal tetap diam sambil menatap mata Rini.
“Tante sangat cantik.. tubuh tante dari luar lumayan bagus…” kata Ikbal serius. Rini terdiam.
“Maksud kamu dengan lumayan bagus apa?” tanya Rini lagi.
“Saya suka cara berpakaian tante. Modis. Itu sangat menarik,” kata Ikbal. Rini tersenyum.
“Kalau tubuh tante ?” tanya Rini lagi.
“Saya tidak tahu karena belum pernah lihat tubuh tante…” kata Ikbal cuek.
Rini terdiam sambil lama menatap keponakannya itu..
“Kalau kamu sudah lihat tubuh tante, kamu mau kan meberikan penilaian kamu dengan jujur?” tanya Rini.
“Ah, tante jangan bercanda.. Tidak mungkinlah…” kata Ikbal sambil menghabiskan sisa makanannya di piring lalu minum. Rini tersenyum.
“Kita berendam air panas, yuk.. Sekalian mengistirahatkan badan..?” kata Rini mengagetkan perasaan Ikbal.
“Ha! Tidak salah dengar nih? Masa sih kita berendam bersama? Malu dong…” kata Ikbal sambil menatap Rini.
“Tidak usah malu dong, Bal.. Kita kan masih saudara. Lagian biar kamu bisa lihat tubuh tante…” kata Rini ringan.
“Kamu nanti harus beritahu tante pendapat kamu tentang tubuh tante…” kata Rini.
“Memangnya kita mau ngapain di dalam sana? Kan cuma berendam saja.. Yuk, ah…” kata Rini sambil bangkit lalu menarik tangan Ikbal. Ikbal serba salah. Tapi akhirnya Ikbal menuruti kemauan Rini.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Sesampai di dalam ruangan berendam air panas, Rini tanpa ragu segera melepas seluruh pakaiannya sampai telanjang. Sementara Ikbal hampir tak berkedip menatap tubuh telanjang Rini yang masih bagus walau sudah agak berumur.
“Ayo, Bal.. Buka pakaian kamu! Kita berendam bersama…” kata Rini.
Ikbalpun dengan malu-malu segera melepas pakaiannya.. Apalagi ketika tinggal celana dalam yang harus dibukanya. Ikbal tampak malu.
“Yee.. Cepatlah buka dan masuk sini! Apakah harus tante yang bukain celana dalam kamu?” kata Rini sambil tersenyum.
“Sebentar dong…” kata Ikbal sambil melepas celana dalamnya.
Ikbal menutupi kontolnya yang masih sedikit ditumbuhi bulu dengan tangan, lalu masuk ke tempat berendam.
“Tidak usah malu begitu, Bal.. Biasa sajalah…” kata Rini sambil tersenyum.
“Iya tante…” kata Ikbal sambil melepas tangannya yang menutupi kontol, lalu dia bersandar ke tepi kolam.
“Nah bagaimana body tante menurut kamu?” tanya Rini.
“Tubuh tante bagus…” kata Ikbal pendek.
“Bagus kenapa?” tanya Rini lagi.
“Tubuh tante putih mulus.. Buah dada cukup besar.. Ramping…” kata Ikbal sambil matanya turun melihat memek Rini yang ditumbuhi bulu yang tidak terlalu banyak.
Rini diam saja sambil menatap Ikbal. Dibiarkannya mata keponakannya menjelajahi seluruh tubuh telanjangnya.
“Lalu apa lagi?” tanya Rini. Ikbal tak menjawab.
“Saya menyukai tubuh tante.. Sexy..” kata Ikbal. Rini tersenyum lebar.
“Kamu pernah memegang tubuh wanita?” tanya Rini.
“Belum.. Belum pernah…” kata Ikbal sambil menatap Rini.
Rini kembali tersenyum sambil menghampiri Ikbal. Hati Ikbal jadi berdebar keras.. Tangan Rini lalu meraih tangan Ikbal. Dibimbingnya tangan Ikbal untuk menjamah buah dadanya.
“Ayo peganglah…” kata Rini.
Ikbal dengan agak ragu memegang buah dada Rini. Dielusnya gundukan daging putih di dada Rini, lama-lama diremasnya buah dada Rini dengan pelan. Telunjuk Ikbal mulai memainkan puting susu Rini. Rini tersenyum sambil merasakan desiran nikmat yang terasa di buah dadanya. Tak kuat menahan rasa yang ada, Rini lalu mencium bibir Ikbal dengan hangat. Tangan Rini segera turun ke badan Ikbal dan langsung memegang dan meremas kontol Ikbal. Ikbal seperti merasakan ada aliran setrum pada tubuhnya. Cerita Sex ABG
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Tubuhnya bergetar sambil merasakan nikmatnya di remas kontol. Tanpa ragu lagi dibalasnya ciuman Rini dengan hangat pula. Tanga Ikbal yang satu lagi mulai berani menyusuri tubuh Rini.Ketika mencapai pantat Rini, tangannya segera meremas pantat Rini yang bulat padat.. Kemudian segera tangannya berpindah ke depan.. Memek Rini diusap dan dielus. Jarinya segera menyusuri belahan memek Rini..
“Mmhh…” desah Rini sambil terus memagut bibir Ikbal. Tak lama..
“Naik ke atas, Bal…” kata Rini.
“Duduk di pinggir kolam sini…” kata Rini lagi.
Ikbal menurut. Segera dia naik ke pinggiran kolan, lalu duduk di pinggirannya. Rini langsung memegang kontol Ikbal, lalu dikocoknya perlahan. Mata Ikbal terpejam menahan nikmat. Tak lama mulut Rini segera melahap dan mengulum kontol Ikbal sambil terus dikocok.
“Ohh.. Tantee.. Mmhh,” desah Ikbal sambil memegang kepala Rini.
Pinggul Rickky bergerak mengikuti hisapan dan jilatan Rini pada kontolnya. Setelah hampir beberapa belas menit Ikbal diberi kenikmatan oleh mulut Rini.
Rini lalu berkata,” Gantian, Bal.. Jilatin tante, ya..”
Ikbal mengangguk dengan nafsu yang semakin besar. Rini segera keluar dari kolam lalu duduk di pinggi kolam. Kakinya dibuka lebar. Ikbal lalu turun ke kolam, kemudian tak lama lidahnya sudah bermain di belahan memek Rini.
“Ohh.. Oohh.. Aahh…” desah Rini menahan nikmat. Pinggulnya sedikit bergoyang.
“Teruss, Bal…” desahnya lagi sambil matanya terpejam.
“Jilati ininya, Bal…” katqa Rini sambil jarinya mengusap kelentitnya. Lidah Ikbal segera menjilati bagian itu.
“Ohh…” desah Rini agak keras.
Setelah beberapa menit..
“Bal, naik sini…” kata Rini sambil menelentangkan tubuhnya di lantai.
Kakinya mengangkang lebar. Ikbal lalu keluar dari kolam., Kontolnya sudah sangat tegak dan keras.
“Cepat masukin sini, Bal.. Setubuhi tante…” kata Rini.
Ikbal tanpa banyak cerita langsung mengangkangi tubuh Rini. Diarahkan kontolnya ke belahan memek Rini. Tangan Rini segera memegang dan menuntun kontol Ikbal ke arah lubang memeknya.
“Tekan dan masukkan pelan-pelan, Bal…” bisik Rini.
Ikbalpun segera melakukan apa yang diminta Rini. Tak lama, bless.. Ikbal merasakan suatu sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa ketika kontolnya masuk ke memek Rini.
“Ohh…” desah Ikbal.
Lalu dipompanya kontol keluar dan ke dalam memek Rini.
“Ohh.. Ohh…” keduanya mendesah bersamaan.
“Enak, Bal..?” bisik Rini.
“Enak sekali tante…” bisik Ikbal sambil mengecup bibir Rini.
Setelah beberapa lama..
“Lutut saya sakit, tante…” kata Ikbal sambil menghentikan gerakannya, sementara kontolnya masih menancap di dalam memek Rini.
“Kena lantai, ya?” kata Rini. Ikbal mengangguk.
“Kita sambil berdiri saya, Bal…” kata Rini.
Ikbal segera mencabut kontolnya lalu berdiri. Rini juga segera bangkit lalu bersender ke dinding ruangan.
“Masukan kontol kamu, Bal…” kata Rini sambil mengangkat salah satu kakinya agar kontol Ikbal mudah masuk.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Ikbalpun segera memasukkan kontolnya. Setelah kontol Ikbal masuk memeknya, Rini menurunkan kakinya lalau berdiri dengan agak berjinjit mengimbangi tinggi tubuh Ikbal. Ikbal langsung mengeluarmasukkan kontolnya ke memek Rini.
“Ohh.. Enak sekali, Bal…” desah Rini. Rini menggerakan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Ikbal. Dengan saling berpelukan mereka terus bersetubuh, sampai akhirnya tubuh Ikbal mengejang, gerakannya makin cepat.. Setelah itu kontol Ikbal didesakan ke memek Rini semakin dalam. Lalu.. Crott! Croott! Croott! Air mani Ikbal tumpah di dalam memek Rini. Tubuh Ikbal bergetar keras menahan nikmat.
“Ohh.. Tantee.. Nikmaatt…” desah Ikbal sambil memeluk Rini erat, sementara kontolnya masih menancap di memek Rini.
Setelah kembali berendam untuk membersihkan diri, lalu berpakaian, mereka segera pulang ke Bandung. Di sepanjang jalan pulang, Rini dengan erat memeluk tubuh Ikbal sambil sesekali tangannya memegang dan meremas kontol Ikbal.
“Kamu hebat, Bal…” kata Rini.
“Kapan kita bisa begituan lagi, tante?” tanya Ikbal.
“Kapan saja…” kata Rini sambil tersenyum lalu memeluk tubuh Ikbal erat di atas motor.
Begitulah, entah sudah berapa puluh kali Rini telah bersetubuh dengan Ikbal. Baik di rumah, di motel, dimanapun tiap ada kesempatan. Sampai suatu saat.. Sebetulnya pihak keluarga sudah sering mendengar kabar dari orang kalau Rini sangat akrab dengan Ikbal, bahkan terlalu akrab. Bahkan ada yang bilang banyak yang melihat mereka keluar dari motel. Tapi keluarga tetap diam karena tidak ada bukti.
Pernah mereka berdua ditanya oleh keluarga mengenai berita yang keluarga dengar dari orang, tapi mereka berdua dengan keras membantah..
Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Girang | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
Di salah satu sudut kota Bandung, berdiri cukup megah sebuah rumah yang sangat besar, Di dalamnya tinggal beberapa orang yang saling terikat hubungan keluarga. Mereka adalah kakek dan nenek, kita panggil saja mereka demikian, lalu keluarga Wawan, anak tertua, dan keluarga Rini, anak ketiga, serta keluarga Nina, anak bungsu.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang
Cerita Sex Terpanas - Kakek dan nenek sebetulnya mempunyai 6 orang anak. Hanya saja karena tiga anak yang lain kebetulan mempunyai rejeki yang agak mendingan dari tiga anak yang ikut tinggal sekarang, mereka bertiga bisa mempunyai rumah sendiri yang lokasinya berjauhan di daerah lain.
Nardi, 45 tahun, seorang karyawan swasta. Mempunyai istri Mariam, 40 tahun. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Ikbal, 19 tahun, dan Rita, 15 tahun. Rini, 38 tahun, mempunyai suami Marwan, 40 tahun, pegawai swasta. Dikaruniai satu anak, Mila, 17 tahun. Nina, 34 tahun, pegawai swasta, mempunyai suami, Ismu, 36 tahun. Dikarunia satu anak, Budi, 11 tahun. Kehidupan mereka berjalan normal.
Hubungan mereka sebagai satu keluarga besar bisa dibilang baik. Memang sesekali terjadi konflik diantara mereka, tapi dengan segera masalah di antara mereka bisa diselesaikan dengan baik. Nenek dan kakekpun tidak kelihatan pilih kasih kepada mereka semua. Mereka bisa bersikap adil, baik dalam hal kasih sayang maupun dalam bentuk materi.
Ikbal sebagai sepupu paling besar diantara mereka bisa bertindak dan berlaku tegas dalam melindungi adik-adiknya. Bahkan semua saudara sepupunya selalu bicara dan minta pendapat kepada dia bila ada masalah. Walaupun sikap Rickky kadang sangat cuek terhadap lingkungan. Ikbal sangat menjaga semua adik sepupu perempuannya.
“Bal.. Aku mau minta pendapat kamu tentang cowok…” kata Mila.
“Mau nanya apaan?” kata Ikbal.
“Kamu kenal si Juneadi, tidak?” tanya Mila.
“Tentu saja kenal. Anak-anak sini aku kenal semua. Emang ada apa?” tanya Ikbal.
“Mm.. Dia kemarin bilang bahwa dia suka aku. Dia mau aku jadi pacar dia.. Gimana, Bal?” tanya Mila sambil menatap mata Ikbal.
Baca Juga : Cerita Sex Terpanas Enaknya Punya Menantu Hypersex
“Kamu suka dia, tidak?” tanya Ikbal lagi.
“Dari fisik sih aku suka, tapi aku takut salah pilih…” kata Mila.
“Gini.. Bukannya aku melarang kamu untuk jalan dengan dia…” kata Ikbal sambil menghisap rokoknya.
“Hanya saja yang aku tahu, Junaedi itu salah satu preman komplek sebelah. Yang lebih parah lagi, yang aku dengar katanya dia jadi pengedar juga…” lanjut Ikbal.
“Aku sih terserah kamu saja.. Yang penting kamu pikir baik-baik resiko dan akibatnya nanti…” kata Ikbal lagi.
Mila terdiam seperti berpikir.. Lalu Mila tersenyum kemudian dengan tiba-tiba mencium pipi Ikbal.
“Terima kasih banyak.. Aku beruntung punya kakak kamu. Bisa kasih pandangan tanpa melarang sesuatu…” kata Mila sambil tersenyum manja.
“Karena aku sayang kamu…” kata Ikbal sambil mencubit pipi Mila.
“Tahu tidak, mama pernah bilang bahwa kalau bisa aku cari pacar yang kayak kamu…” kata Mila.
Ikbal mengerenyitkan dahinya.
“Emang tante Rini bilang apa tentang aku?” tanya Ikbal penasaran.
“Mama bilang kalau kamu itu cakep, pintar, perhatian pada saudara, dan sangat melindungi adik semua.. Jangan geer kamu…” kata Mila sambil tersenyum.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Ikbalpun tersenyum.. Itulah salah satu bukti betapa sayangnya Ikbal pada semua adiknya. Dan masih banyak lagi perhatian dan perlindungan Ikbal terhadap keluarga. Keluarga besar itu sangat memuji dan membanggakan Ikbal. Suatu hari keluarga besar itu sedang berkumpul membicarakan suatu masalah penting.
“Masalah ini harus segera diselesaikan..!” kata kakek.
“Tapi siapa yang harus pergi? Kita semua sibuk dengan kerjaan…” kata Nardi.
“Apa harus Bapak yang pergi sendiri? Kalian kan hanya tinggal datang ke instansi tersebut untuk menyerahkan dokumen ini!” kata kakek sambil membanting map berisi dokumen ke atas meja.
“Biar saya saja yang pergi.. Bapak sudah terlalu tua untuk pergi jauh…” kata Nina.
“Kamu kan kerja, Nan…” kata Nardi.
“Kalau begitu biar saya yang pergi. Bapak buatkan saja surat kuasa untuk saya…” kata Rini menengahi.
Kakek terdiam sambil memandangi putri ketiganya itu.
“Ya baiklah kalau begitu. Kamu yang pergi besok.. Akan Bapak buatkan surat kuasanya segera…” kata kakek.
“Tapi saya minta ada yang mengantar saya ke Garut besok. Saya tidak mau naik angkutan karena sangat makan waktu…” kata Rini.
“Ya sudah, besok Ikbal harus mengantar tantemu ke Garut ya, Rik?!” kata Nardi sambil menatap anaknya yang paling besar itu.
“Iya, Pa…” kata Ikbal pendek.
“Kamu pakai saja motor Papa,” kata Nardi.
“Iya, Pa.. Jangan lupa STNK-nya ya, Pa,” kata Ikbal.
Esok paginya, Ikbal dan Rini sudah siap-siap berangkat ke Garut untuk menyelesaikan masalah keluarga mereka tersebut. Singkat cerita, mereka sudah sampai di kota Garut. Dengan segera Rini menguruskan masalah yang dihadapi dengan suatu instansi. Menjelang tengah hari, Rini terlihat keluar dari kantor instansi yang dimaksud dengan muka cerah.
“Ayo kita pulang, Bal…” ajak Rini kepada Ikbal yang menunggu di looby kantor.
Lalu dengan menggandeng tangan keponakannya itu, Rini dengan gembira melangkah menuju tempat parkir. Cerita Sex Tante
“Eh, kita kita makan siang dulu, Rik.. Tante lapar nih,” kata Rini.
“Sama.. Ikbal juga lapar nih. Makan dimana, tante?” kata Ikbal.
“Dimana enaknya, ya..??” kata Rini sambil menatap Ikbal.
“Ah, begini saja… sekalian capek, sekalian satu arah jalan pulang ke Bandung, kita ke Cipanas saja, Bal…” kata Rini.
“Memangnya tante mau mandi air panas?” kata Ikbal sambil menghidupkan motornya.
“Tidak… tapi kan tempat makan disana lumayan bagus.. Bisa sambil istirahat,” kata Rini sambil naik ke atas motor.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Merekapun segera pergi meninggalkan tempat itu menuju Cipanas Garut. Sesampai di Cipanas, mereka segera memesan makanan.
“Mm.. Lumayan enak, ya…” kata Rini sambil terus mengunyah makanannya.
“Iya tante…” kata Ikbal.
“Juga saya suka tempat makan ini karena di depan kita ada kolam renangnya…” kata Ikbal.
“Yee.. Nakal juga ya mata kamu liatin paha perempuan…” kata Rini sambil tersenyum. Ikbal tertawa lebar.
“Ya lumayanlah.. Iseng-iseng berhadiah…” kata Ikbal. Kini Rini yang tertawa lebar.
“Memangnya kamu lihat wanita yang berenang, suka lihat apa?” tanya Rini.
Ikbal tersenyum, tak menjawab pertanyaan Rini.
“Jawab dong…” kata Rini sambil kakinya menendang pelan kaki Ikbal.
“Ya lihat yang serba terbuka dong, tante…” kata Ikbal cuek.
“Dasar nakal!” kata Rini sambil kembali menendang pelan kaki Ikbal. Ikbal tersenyum..
“Wanita dengan body seperti apa yang kamu suka, Bal?” tanya Rini.
Ikbal tak menjawab, hanya menatap mata Rini sambil tetap mengunyah makanannya.
“Tidak usah malu dengan tante deh, Bal.. Bicara bebas saja dengan tante,” kate Rini.
“Saya suka wanita dengan tubuh bagus seperti wanita itu tuh…” kata Ikbal sambil menunjuk seorang wanita muda yang sedang berenang. Tubuhnya memang bagus dan mulus.
“Bagus amat selera kamu,” kata Rini sambil tersenyum.
“Kalau dengan wanita yang sudah berumur, bagaimana?” kata Rini sambil menatap Ikbal.
“Mm.. Saya tidak tahu,” kata Ikbal sambil tetap mengunyah makanannya.
“Saya belum pernah melihat tubuh wanita yang sudah berumur…” kata Ikbal lagi cuek. Rini diam.
“Kalau menurut kamu, tubuh tante masih menarik tidak?” kata Rini serius.
Ikbal diam sambil menatap Rini.
“Ayolah jawab jujur, Bal.. Biar tante tahu kekurangan tubuh tante apa…” kata Rini lagi.
Ikbal tetap diam sambil menatap mata Rini.
“Tante sangat cantik.. tubuh tante dari luar lumayan bagus…” kata Ikbal serius. Rini terdiam.
“Maksud kamu dengan lumayan bagus apa?” tanya Rini lagi.
“Saya suka cara berpakaian tante. Modis. Itu sangat menarik,” kata Ikbal. Rini tersenyum.
“Kalau tubuh tante ?” tanya Rini lagi.
“Saya tidak tahu karena belum pernah lihat tubuh tante…” kata Ikbal cuek.
Rini terdiam sambil lama menatap keponakannya itu..
“Kalau kamu sudah lihat tubuh tante, kamu mau kan meberikan penilaian kamu dengan jujur?” tanya Rini.
“Ah, tante jangan bercanda.. Tidak mungkinlah…” kata Ikbal sambil menghabiskan sisa makanannya di piring lalu minum. Rini tersenyum.
“Kita berendam air panas, yuk.. Sekalian mengistirahatkan badan..?” kata Rini mengagetkan perasaan Ikbal.
“Ha! Tidak salah dengar nih? Masa sih kita berendam bersama? Malu dong…” kata Ikbal sambil menatap Rini.
“Tidak usah malu dong, Bal.. Kita kan masih saudara. Lagian biar kamu bisa lihat tubuh tante…” kata Rini ringan.
“Kamu nanti harus beritahu tante pendapat kamu tentang tubuh tante…” kata Rini.
“Memangnya kita mau ngapain di dalam sana? Kan cuma berendam saja.. Yuk, ah…” kata Rini sambil bangkit lalu menarik tangan Ikbal. Ikbal serba salah. Tapi akhirnya Ikbal menuruti kemauan Rini.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Sesampai di dalam ruangan berendam air panas, Rini tanpa ragu segera melepas seluruh pakaiannya sampai telanjang. Sementara Ikbal hampir tak berkedip menatap tubuh telanjang Rini yang masih bagus walau sudah agak berumur.
“Ayo, Bal.. Buka pakaian kamu! Kita berendam bersama…” kata Rini.
Ikbalpun dengan malu-malu segera melepas pakaiannya.. Apalagi ketika tinggal celana dalam yang harus dibukanya. Ikbal tampak malu.
“Yee.. Cepatlah buka dan masuk sini! Apakah harus tante yang bukain celana dalam kamu?” kata Rini sambil tersenyum.
“Sebentar dong…” kata Ikbal sambil melepas celana dalamnya.
Ikbal menutupi kontolnya yang masih sedikit ditumbuhi bulu dengan tangan, lalu masuk ke tempat berendam.
“Tidak usah malu begitu, Bal.. Biasa sajalah…” kata Rini sambil tersenyum.
“Iya tante…” kata Ikbal sambil melepas tangannya yang menutupi kontol, lalu dia bersandar ke tepi kolam.
“Nah bagaimana body tante menurut kamu?” tanya Rini.
“Tubuh tante bagus…” kata Ikbal pendek.
“Bagus kenapa?” tanya Rini lagi.
“Tubuh tante putih mulus.. Buah dada cukup besar.. Ramping…” kata Ikbal sambil matanya turun melihat memek Rini yang ditumbuhi bulu yang tidak terlalu banyak.
Rini diam saja sambil menatap Ikbal. Dibiarkannya mata keponakannya menjelajahi seluruh tubuh telanjangnya.
“Lalu apa lagi?” tanya Rini. Ikbal tak menjawab.
“Saya menyukai tubuh tante.. Sexy..” kata Ikbal. Rini tersenyum lebar.
“Kamu pernah memegang tubuh wanita?” tanya Rini.
“Belum.. Belum pernah…” kata Ikbal sambil menatap Rini.
Rini kembali tersenyum sambil menghampiri Ikbal. Hati Ikbal jadi berdebar keras.. Tangan Rini lalu meraih tangan Ikbal. Dibimbingnya tangan Ikbal untuk menjamah buah dadanya.
“Ayo peganglah…” kata Rini.
Ikbal dengan agak ragu memegang buah dada Rini. Dielusnya gundukan daging putih di dada Rini, lama-lama diremasnya buah dada Rini dengan pelan. Telunjuk Ikbal mulai memainkan puting susu Rini. Rini tersenyum sambil merasakan desiran nikmat yang terasa di buah dadanya. Tak kuat menahan rasa yang ada, Rini lalu mencium bibir Ikbal dengan hangat. Tangan Rini segera turun ke badan Ikbal dan langsung memegang dan meremas kontol Ikbal. Ikbal seperti merasakan ada aliran setrum pada tubuhnya. Cerita Sex ABG
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Tubuhnya bergetar sambil merasakan nikmatnya di remas kontol. Tanpa ragu lagi dibalasnya ciuman Rini dengan hangat pula. Tanga Ikbal yang satu lagi mulai berani menyusuri tubuh Rini.Ketika mencapai pantat Rini, tangannya segera meremas pantat Rini yang bulat padat.. Kemudian segera tangannya berpindah ke depan.. Memek Rini diusap dan dielus. Jarinya segera menyusuri belahan memek Rini..
“Mmhh…” desah Rini sambil terus memagut bibir Ikbal. Tak lama..
“Naik ke atas, Bal…” kata Rini.
“Duduk di pinggir kolam sini…” kata Rini lagi.
Ikbal menurut. Segera dia naik ke pinggiran kolan, lalu duduk di pinggirannya. Rini langsung memegang kontol Ikbal, lalu dikocoknya perlahan. Mata Ikbal terpejam menahan nikmat. Tak lama mulut Rini segera melahap dan mengulum kontol Ikbal sambil terus dikocok.
“Ohh.. Tantee.. Mmhh,” desah Ikbal sambil memegang kepala Rini.
Pinggul Rickky bergerak mengikuti hisapan dan jilatan Rini pada kontolnya. Setelah hampir beberapa belas menit Ikbal diberi kenikmatan oleh mulut Rini.
Rini lalu berkata,” Gantian, Bal.. Jilatin tante, ya..”
Ikbal mengangguk dengan nafsu yang semakin besar. Rini segera keluar dari kolam lalu duduk di pinggi kolam. Kakinya dibuka lebar. Ikbal lalu turun ke kolam, kemudian tak lama lidahnya sudah bermain di belahan memek Rini.
“Ohh.. Oohh.. Aahh…” desah Rini menahan nikmat. Pinggulnya sedikit bergoyang.
“Teruss, Bal…” desahnya lagi sambil matanya terpejam.
“Jilati ininya, Bal…” katqa Rini sambil jarinya mengusap kelentitnya. Lidah Ikbal segera menjilati bagian itu.
“Ohh…” desah Rini agak keras.
Setelah beberapa menit..
“Bal, naik sini…” kata Rini sambil menelentangkan tubuhnya di lantai.
Kakinya mengangkang lebar. Ikbal lalu keluar dari kolam., Kontolnya sudah sangat tegak dan keras.
“Cepat masukin sini, Bal.. Setubuhi tante…” kata Rini.
Ikbal tanpa banyak cerita langsung mengangkangi tubuh Rini. Diarahkan kontolnya ke belahan memek Rini. Tangan Rini segera memegang dan menuntun kontol Ikbal ke arah lubang memeknya.
“Tekan dan masukkan pelan-pelan, Bal…” bisik Rini.
Ikbalpun segera melakukan apa yang diminta Rini. Tak lama, bless.. Ikbal merasakan suatu sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa ketika kontolnya masuk ke memek Rini.
“Ohh…” desah Ikbal.
Lalu dipompanya kontol keluar dan ke dalam memek Rini.
“Ohh.. Ohh…” keduanya mendesah bersamaan.
“Enak, Bal..?” bisik Rini.
“Enak sekali tante…” bisik Ikbal sambil mengecup bibir Rini.
Setelah beberapa lama..
“Lutut saya sakit, tante…” kata Ikbal sambil menghentikan gerakannya, sementara kontolnya masih menancap di dalam memek Rini.
“Kena lantai, ya?” kata Rini. Ikbal mengangguk.
“Kita sambil berdiri saya, Bal…” kata Rini.
Ikbal segera mencabut kontolnya lalu berdiri. Rini juga segera bangkit lalu bersender ke dinding ruangan.
“Masukan kontol kamu, Bal…” kata Rini sambil mengangkat salah satu kakinya agar kontol Ikbal mudah masuk.
Cerita Sex Tanteku Yang Masih Hot di Ranjang | Ikbalpun segera memasukkan kontolnya. Setelah kontol Ikbal masuk memeknya, Rini menurunkan kakinya lalau berdiri dengan agak berjinjit mengimbangi tinggi tubuh Ikbal. Ikbal langsung mengeluarmasukkan kontolnya ke memek Rini.
“Ohh.. Enak sekali, Bal…” desah Rini. Rini menggerakan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Ikbal. Dengan saling berpelukan mereka terus bersetubuh, sampai akhirnya tubuh Ikbal mengejang, gerakannya makin cepat.. Setelah itu kontol Ikbal didesakan ke memek Rini semakin dalam. Lalu.. Crott! Croott! Croott! Air mani Ikbal tumpah di dalam memek Rini. Tubuh Ikbal bergetar keras menahan nikmat.
“Ohh.. Tantee.. Nikmaatt…” desah Ikbal sambil memeluk Rini erat, sementara kontolnya masih menancap di memek Rini.
Setelah kembali berendam untuk membersihkan diri, lalu berpakaian, mereka segera pulang ke Bandung. Di sepanjang jalan pulang, Rini dengan erat memeluk tubuh Ikbal sambil sesekali tangannya memegang dan meremas kontol Ikbal.
“Kamu hebat, Bal…” kata Rini.
“Kapan kita bisa begituan lagi, tante?” tanya Ikbal.
“Kapan saja…” kata Rini sambil tersenyum lalu memeluk tubuh Ikbal erat di atas motor.
Begitulah, entah sudah berapa puluh kali Rini telah bersetubuh dengan Ikbal. Baik di rumah, di motel, dimanapun tiap ada kesempatan. Sampai suatu saat.. Sebetulnya pihak keluarga sudah sering mendengar kabar dari orang kalau Rini sangat akrab dengan Ikbal, bahkan terlalu akrab. Bahkan ada yang bilang banyak yang melihat mereka keluar dari motel. Tapi keluarga tetap diam karena tidak ada bukti.
Pernah mereka berdua ditanya oleh keluarga mengenai berita yang keluarga dengar dari orang, tapi mereka berdua dengan keras membantah..
Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Girang | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
0 komentar:
Posting Komentar