Jbmsex.blogspot.com, Indonesia - Cerita Sex Merayu Anak Tetangga Ketika Istri Pulang Kampung, Minggu sore hampiir pukul empat. Sesudah menonton CD dewasa sedari pagi kemaluanku tak mau diajak kompromi. Sii adek kecil ini keppingin segera disarungkan ke kemaluan wanita.
Cerita Sex Merayu Anak Tetangga Ketika Istri Pulang Kampung
Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Isteriku pulang kampung sedari kemarin sampaii dua hari mendatang, kerana ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut mamahnya.
Aqu mencoba menenangkan diri dgn mandi, lalu berbaring di ranjang. Namun kemaluanku tetap tak berkurang reaksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagiian ujungnya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri uga sih nonton CD dewasa seharian”, gumamku.
Aqu bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghiidupkan tape deck. Lumayan, tegangan sedikit mereda. Namun ketika ada viideo klip musiik barat sedikit seronok, kemaluanku kembali berdenyut-denyut. Nah, beliingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Akan tetapi cepat kuurungkan. Taqut kena penyakiit kelamin. Salah-salah biisa ketularan HIIV yg belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi Isteriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adek kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang miinta jatah..”. Sembari terus berusaha menenangkan diri, aqu duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yg belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aqu mengalihkan pandangan ke arah suara. Yeni anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah. ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
Baca Juga : Cerita Sex Jepitan Vagina Rina Bikin Ketagihan
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sembari menelusuri badan wanita yg mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah Cerita Sex terbaru..”
“Tabloid apa sich?”, tanyaqu. Mataku tak lepas dari dadanya yg terlihat mulaii menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yg terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalem. Dia sedikit ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aqu berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah monitor itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Yeni segera jongkok di depan monitor membongkar-bongkar tumpukan tabloid di situ. Piikiranku mulai usil. Kunontoni dgn leluasa badannya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG umurnya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayg di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalo saja bisa menikmati badan yg mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Namun sekarang, ketika kemaluanku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga sudah mulai mengkal. Mataku mengikuti Yeni yg tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaqu,
“nilah kesempatan bagi kemaluanmu agar berhenti berdenyut-denyut. Akan tetapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dgn itu semua, yg penting hasratmu terlampiaskan”.
Akhirnya aqu bangkit menyusul Yeni. Di dalem kamar kunonton anak itu berjongkok membongkar tabloid di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Yen?” tanyaqu.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau nonton CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filemnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Wanita itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aqu memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan monitor kamar.
“Filem apa sih Om?”
“Nonton saja. Pokoknya bagus”, kataku sembari duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh prasangka.
“IIhh..”, jeritnya begitu menonton intro berisi potongan-potongan adegan orang bersebadan.
“Bagus kan?”
“Ini kan Filem dewasa Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, namun tak berusaha memalingkan pandangannya. Memasuki adegan kedua aqu tak tahan lagi. Aqu memeluk wanita itu dari belakang.
“Kamu pingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya akan tetapi tak berusaha mengurai tanganku yg melingkari leher Yeni. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Akan tetapi.. akan tetapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aqu tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar kemaluannya, dia mengerang. Terlihat hasratnya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang namun kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yg masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sembari berusaha merapatkan kedua kakinya. Namun aqu tak peduli. Malah celana dalemnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aqu terpana menonton pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu kemaluannya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk lubangnya yg sempit. Wah masih virgin dia. Yeni terus menggelinjang sembari melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaqu, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalem dan lebih keras lagi.
“Oke Er” Maka lidahku pun makin dalem menggeraygi dinding kemaluannya yg mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dgn mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aqu merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Sesudah kuremas-remas buah dadanya yg masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yg kecil.
“Ahh..” keluh wanita itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yg mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaqu sembari menatap wajahnya.
“IIii.. iya Om. Akan tetapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aqu segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia terlihat telentang pasrah. Kemaluanku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aqu harus hati-hati. Dia masih virgin sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di kemaluannya. Sesudah kebasahannya kuanggap cukup, kemaluanku yg sudah tegak kutempelkan ke bibir kemaluannya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Yeni makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yg masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalem. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala kemaluanku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar kerana dia terlihat menahan nyeri.
“Kalo sakit bilang ya”, kataqu sembari mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aqu akan menjebol virginnya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher kemaluanku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Yeni menjerit tertahan.
Aqu berhenti sejenak menunggu lubang kemaluannya terbiasa menerima kemaluanku yg berukuran sedang. Satu menit kemudian aqu maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aqu maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aqu merasa kemaluanku menembus sesuatu. Wah aqu sudah memerawani dia. Kunonton ada sepercik darah membasahi sprei.
Aqu meremas-remas buah dadanya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Sesudah sedikit tenang aqu mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh”, dia mengerang dan melenguh ketika aqu mulai turun naik di atas badannya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aqu makin bernafsu menyetubuhi wanita itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om.”
Sebenarnya aqu pingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Akan tetapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilaqukan.
Sekitar satu jam aqu menggoyg badannya habis-habisan sebelum air maniqu muncrat membasahi perut dan buah dadanya. Betapa nikmatnya menyetubuhi virgin. Sungguh-sungguh beruntung aqu ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaqu sembari memeluk badannya yg lunglai sesudah sama-sama mencapai klimaks.
“Akan tetapi taqut Om..”
“Nggak usah taqut. Takut apa sih?”
“Bunting” Aku ketawa.
“Kan air mani Om nyemprot di luar kemaluanmu. Nggak mungkin bunting dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aqu tersenyum puas bisa meredakan adek kecilku.
“Kalo pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalo ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian hasratku bangkit lagi. Kali ini Yeni kugenjot dalem posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Kemaluanku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.
Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Agen Judi Indonesia Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Heni | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
0 komentar:
Posting Komentar