JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Juni 13, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in
Posted by Tips Hoki on Juni 13, 2019 with No comments | Categories:
Jbmsex.blogspot.com, Indonesia - Cerita Seks Aku Relakan Perawan di Tangan Bossku, Saya merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasta di kawasan Kuningan, Jakarta, Perusahaan tempat saya berkerja bergerak dalam bidang ekspor impor, di perusahaan tersebut saya memiliki sebuah jabatan yang cukup membuat iri bagi rekan kerja saya di perusahaan tersebut.

Cerita Seks Aku Relakan Perawan di Tangan Bossku

Cerita Seks Aku Relakan Perawan di Tangan Bossku

Dalam umur 27 tahun saya sudah menjabat kedudukan sebagai Direktur utama di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, saya masih tak ingin mencari calon istri. Saya masih ingin merasakan kehidupan saya sebagai laki laki lajang yang sukses dengan segala apa yang saya miliki. Segala yang saya inginkan dapat dengan mudah saya miliki.

Saya tinggal disebuah perumahan yang cukup elite untuk warga Jakarta yang mengetahuinya. Menteng.

Sesehari dirumah hanya di temani oleh 2 pembantu yang mengurusi segala kebutuhan saya sehari hari.

Pengalaman seks ini saya dapatkan ketika saya mencari seorang sekretaris untuk membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya di perusahaan tersebut.

Mungkin kriteria saya dalam memilih seorang sekretaris sama dengan banyak laki laki lajang pada umumnya di kota jakarta ini. Kecantikan adalah utama, kulit putih bersih, paras yang ayu, serta mungkin kemolekan atas lekuk tubuhnya.

“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya.
“Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”
“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Handi tanpa menoleh kepada bawahannya.

Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.

“Masuk…”
“Siang pak…”
“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Handi tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Handi memang sedang asik membaca berita berita fresh news di Forum kecintaannya di Bluefame.com.

“Tolong sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali Handi yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.

“Nama saya Helen, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Helen dengan lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview.

Baca Juga : Cerita Seks Desahan Tante Tere Membuat Adikku Berdiri


Saat itu Helen mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakainannya. Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya. Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Helen. Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris dibandingkan menjadi seorang model karena Helen memiliki segala kriteria seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa. Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang memandang. Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Helen sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sepintas Handi tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila membuka forum Bluefame.com.
Tatapannya bagaikan menelanjang Helen, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Helen saat itu.

“Pak… apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan. Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Helen setelah menyadari tatapan Handi yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Handi yang ingin mengetahui status pelamarnya saat itu.

“Belum pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Helen dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Handi yang terus menatapnya.

“Selain kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan sekali bagi seorang sekretaris saya.”

“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.”

Perlahan Helen berjalan mendekati tempat Handi, dengan menampilkan paras muka nakalnya Helen membuka retsleting celana Handi dan mengeluarkan naga saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Handi dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.

Dengan lidah nakalnya Helen memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Handi dengan diameter cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap Helen menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Handi.

Merasa kemaluannya sedang di oral oleh Helen dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Handi pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu.

Merasa tak ingin sensasi ini terganggu, Handi melepaskan genggaman buah dada Helen yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Helen sebagai sekretarisnya yang baru. saat ini ia memberitahukan juga bahwa ia sedang memberikan tugas kepada Helen tentang tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.

Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Handi kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda.

Kemudian Helen melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Handi mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk berkerja di perusahaan ini.

Helen duduk di atas meja kerja Handi dan merenggangkan kedua kakinya tepat dihadapan Handi yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda.

Menurunkan celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Handi yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia saksikan.

Tak ingin berlama lama memandangnya. Handi langsung memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Helen dan melahap harumnya liang kemaluan Helen yang terawat itu. Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Helen juga tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa.

Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Handi.

“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Helen mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati setiap jengkal jilatan Handi terhadap vaginanya. Cerita Sex ABG
Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Handi yang sedang menikmati.

“Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang kembali Helen saat Handi memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menekan nekan kepala Handi tanpa memperdulikan bahwa Handi adalah atasannya saat itu.

Jilatan demi jilatan menjelajahi vagina Helen, hingga tak sanggup lagi Helen menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya.

Nafas yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Handi kedap suara, jadi tak kwatir sampai terdengan oleh karyawannya di luar sana.

Beberapa menit kemudian Helen mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Handi yang sedang terbenam menjilati bongkahan vagina Helen. Akhirnya Helen mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan tersebut Full AC namun Helen masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam dirinya atas rasa yang barukali ini ia dapatkan.

Masih dengan posisi Helen duduk di atas mejanya. Handi membuka seluruh celana serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia banggakan itu.

Menyadari hal itu Helen menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati oleh atasan barunya.

Handi mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir vagina Helen yang telah basah bercampur liur Handi dan mani Helen yang tadi keluar.


Perlahan Handi menekan kepala kemaluannya ke dalam vagina Helen yang menantang ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Handi. Vagina yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya. Semakin membuat gemas Handi yang memandangnya. Dengan dibantu Helen yang membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Handi untuk segera menerobos masuk.

“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Helen ketika merasakan mahkota keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka Helen yang mengigit bibir sensualnya.

“Tahan sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya.

Helen hanya mengangguk kecil kepada Handi yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu.

Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Handi, Helen menahan dorongan Handi yang terus berusaha.

Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vagina Helen perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang kemaluannya masuk semua. Handi tak langsung menariknya kembali. Sesaat didiamkan dulu batang kemaluannya didalam vagina sempit Helen yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vagina Helen terhadap batang kemaluannya.

Sensasi wajah Helen yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Handi semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Helen.

Pelan pelan Handi menarik kembali batang kemaluannya dari dalam vagina Helen dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan berulang ulang hingga Helen merasakan birahinya kembali bangkit bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Handi kepada liang kewanitaannya.

“Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Helen meminta agar Handi semakin cepat memompa vaginanya.

Setiap tekanan yang dilakukan Handi terhadap vagina Helen, mengakibatkan klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu indah.

Merasa Vagina Helen telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Handi pun semakin genjar keluar masuk kedalam vagina Helen.

Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Helen telah keluar sebanyak 4 kali.

“Pak… sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….” desah Helen semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.

“Paaaakkk… Helen tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…”

Mendengar seruhan Helen yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Handi pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini Handi ingin mengakhiri dengan bersama sama.

“Tahan sebentar Helen… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Handi yang semakin genjar memompa vagina Helen yang tak memperdulikan perih yang dirasakan Helen pada bibir vaginanya yang semakin memerah itu.

Akhirnya….

“Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang Handi yang bersamaan dengan erangan Helen pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing.

Seusai persenggamahan mereka. Helen bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan Handi atasan barunya. Tak lupa Helen mengambil secarik Tissue basah dari tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di muncratkan Handi didalam liang kewanitaannya.

Sepulang kerja Handi menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Helen pulang ke rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Setibanya Helen dan Handi didepan rumahnya. Helen dikejutkan dengan hal yang membuat Helen untuk meninggalkan Handi sendiri dirumahnya bersama dengan adiknya Friska. Kepergian Helen yang tiba tiba itu dikarena ada salah satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.

Dan Helen tak sungkan meminta pertolongan Handi untuk menunggunya di rumahnya bersama Friska adiknya yang masih kuliah di Universitas Gunadarma. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Helen telah meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini menjanda.

Dengan spontan Handi menawarkan Helen untuk mengunakan mobil Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Handi pun tak sia sia kan. Helen bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang berada cukup jauh daritempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang Handi tawarkan.

Kecantikan Friska tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka Friska mungkin dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan kakaknya Helen. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu, dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya. Postur tubuh Friska lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang langsing.

Postur tubuh Friska membuat Darah muda Handi kembali terbakar setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Helen ini.

“Mimpi apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik seperti Helen dan Friska. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.” Kata Handi dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya saat ini. Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Helen serta mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Helen siang tadi didalam ruangannya.

“yuk masuk… kita tunggu mama dan kak Helen didalam saja.” “Oh yah, perkenalkan nama saya Friska, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Friska panggil siapa yah sama….” Oceh Friska yang terus menerus sambil berjalan kedalam rumahnya.

“Nama saya Handi Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Helen. Panggil saja kak Handi.” Ujar Handi buru buru karena belum sempat memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Friska wanita yang membuat mata Handi terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika berjalan tepat dibelakangnya.

“Oh… jadi boss baru kak Helen yah… wah kak Helen beruntung sekali yah memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Hannnddiii…” “Friska juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Handi.” Ujar Friska yang panjang lebar.

“Kak… sebentar yah, Friska mau menyegarkan badan Friska dulu. Bau nih, seharian kena terik matahari. Kak Handi kalau mau minum ambil saja sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Friska sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Handi.

Gila sungguh mengiurkan tubuh Friska adiknya Helen ini. Beruntung sekali bila ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya Helen.

Merasa haus… Handi berjalan mencari kulkas untuk mengambil sebotol minuman ringan menghapus dahaganya.

Baca Juga : Cerita Seks Pesona Kakak Ipar Membawa Gairah


Sambil kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Helen. Handi kembali dikagetkan dengan kehadiran Friska yang hanya mengenahkan gaun tidur putih tipis tiga jari dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.

Begitu indah pemandangan yang sekarang Handi saksikan, sayang bila matanya harus mengedip meski hanya sekejap. Friska mengunakan gaun putih dengan celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.

Tak terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Handi kembali mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada luar celananya.

“Loh kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju tidur yang Friska pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Friska setelah melihat tatapan Handi yang kaget melihatnya keluar dari dalam kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.

“Tidak… tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Handi dengan gugup karena tertangkap basah melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya.

“Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget malihat Friska mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut Friska sambil mengoda Handi yang merasa malu karena melihatnya begitu seksi.

Dengan agak gugup Handi menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu sangat dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana jeans.” Tutur Handi.

“Trus setelah itu…”
“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu. Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.”

Tiba tiba deringan Handphone Friska berbunyi. Ternyata yang menelphone itu adalah kakaknya. Helen.

“Hallo… kenapa Kak Helen.” Sahut Friska menjawab panggilan itu.
“Friska. Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman ternyata sedang mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif dirumah sakit RSCM, Salemba. Kak Handi masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam segini. Kak Handi nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar Helen memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang malam ini.

“Iya… kak Handi masih disini sedang ngobrol dengan Friska.” Jawab Friska kembali.
“Friska ingat yah… kak Handi adalah milik kakak. Jadi jangan kamu sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.” Ancam Helen yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran Handi malam ini disaat ia tak ada disana.
“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…” ejek Friska kepada Helen di telphone.
“Awas kamu kalau macam macam yah…”

“Gimana… apakah Helen pulang malam ini…” Tanya Handi yang ingin tahu apakah Helen pulang malam ini.
“Kak Helen tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Friska sambil meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan itu. Cerita Seks Tante

“Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Handi… kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Handi yang duduk depannya dan duduk tepat disampingnya.

“Ah gak ini bisa lah… kalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta jatah…” canda Handi menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya.

“Kayaknya kalau diusap usap sama tangan Friska mungkin bisa lebih besar lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya kak Handi.” Seru Friska sambil memegang batang kemaluan Handi diluar celana panjangnya.

Karena merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang mulai menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Handi mulai meraba halus paha Friska yang putih mulus itu. perlahan namun semakin berjalan menuju titik temu nikmatnya.
Antara bibir Handi dan Friska saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi.

Tak kala desahan Friska semakin menjadi saat tangan kekar Handi mulai menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Friska. Mengorek… mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang dilakukan Handi membuat Friska mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen.

Merasa tak ingin disaingi kegesitannya. Friska pun segera melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Handi dan menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang membalut bagian bawah Handi.

Dengan posisi Friska berjongkok di bawah. Friska dengan bebasnya menikmati batang kemaluan Handi bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Friska mengulup kepala serta batang kemaluan Handi… naik turun keluar masuk mulutnya.
Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Handi saat Friska mengesikkan batang kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian.

“Gila nih cewek… kayaknya Friska lebih berpengalaman dibandingkan dengan kakaknya Helen… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun nikmatnya gak bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Handi dalam hati sambil menikmati setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Friska.

Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Handi menarik tubuh Friska dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya.

Dengan gencar Handi menyapu vagina Friska yang sama sama nikmatnya dengan Helen. Namun vagina Friska seakan menebarkan bau yang sungguh membuat Handi semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga setiap cair yang keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh Handi.

Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Friska dengan jari telunjuk Handi, kemudian dengan leluasa lidah Handi bermain… berputar putar… dan menekan nekan menerobos liang kewanitaan Friska yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa dan sensasi yang berbeda.

Merasa mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di turunkan tubuh Friska yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir vagina Friska berada.

Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir vagina Friska. Batang kemaluan Handi berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vagina milik kakaknya Helen.
Sesaat ketika batang kemaluan Handi telah tertancap penuh didalam vagina Friska.

“Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.”
“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Helen takut tinggalin kak Handi sendiri di sini dengan Friska. Ternyata kak Helen tergila gila dengan punya kak Handi yang sungguh perkasa ini…” ujar Friska sambil mengoyangkan pinggulnya maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Handi yang mengaduk liang kewanitaannya.

“kalau begini nikmatnya… Friska mau selama 1 bulan nonstop dient*t setiap hari sama kak Handi yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Friska dengan bahasa yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan sodokan kejantanan laki laki.

Kenyataannya ternyata Friska sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Helen saat pertama kali Handi menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya.

“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Friska kedalam. Please…” pinta Friska sambil mencium puting susu Handi yang berbulu itu.

“Dengan senang hati sayang… kak akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan. Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Helen.” Sahut Handi sambil berdiri dengan mengendong Friska di pangkuannya tanpa melepaskan batang kemaluannya keluar dari dalam vagina Friska.

Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Handi mengendong Friska menuju kamarnya. Desahan dan erangan Friska semakin menjadi karena hentakan hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Friska.

Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Friska kala bersenggama dengan Handi, tak sungkan sungkan Friska mengigit pundak Handi hingga bertanda…

Hingga tiba pula didalam kamarnya… Handi merebahkan tubuh Friska diatas ranjang springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Friska ke atas dan yang satunya tetap di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan Handi dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vagina Friska tanpa merasa terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu.

“plak… plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di lakukan oleh Handi menyodok vagina Friska bertubi tubi.

“Kak… truuus… beri Friska kenikmata seperti kakak berikan buat kak Helen…”

“uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Friska yang mengila sambil mencakar punggung Handi.

Handi tak memperdulikan Friska. Sekarang yang ada di pikirannya adalah mengalahkan Friska di atas ranjang. Handi ingin merasa selalu perkasa diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori seleranya.

Seakan Handi tak memberi ruang istirahat untuk Friska sesaat. Handi terus menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Friska sendiri wanita yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam diri Handi.

Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta.

Akhirnya Friska pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan seksual Handi yang hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa lelah sedikitpun.

“Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Friska sampai….” Erang Friska panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Handi yang kekar itu.

Tak memperdulikan keadaan Friska yang telah lemas ditindih tubuhnya… Handi tetap terus menhantam vagina Friska bertubu tubi… masuk keluar tak henti hentinya…

Namun tak lama kemudian Handi merasakan denyut denyut yang keras sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu Handi pun mencabut batang kemaluannya dari dalam liang vagina Friska dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Handi membimbing batang kemaluaannya ke mulut Friska dan memasukkan kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya. Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau tertumpah keluar dari mulut Friska. Karena Handi menyuruh Friska untuk menikmati setiap tetes sperma yang keluar dari kemaluannya. Kalau tidak maka Handi tak’kan mengulanggi persetubuhan ini lagi kepada Friska. Meski Handi sendiri memiliki kelebihan dalam hal seks yang lama dengan lawan jenisnya.

Tak terasa Handi melirik jam yang masih melekat di lengan tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Friska yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Agen Judi Indonesia Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET

Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Heni | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari

0 komentar:

JBM