JBMsex Menyajikan Cerita Sex Tante | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Pemerkosaan | Film dewasa
jbmbet'
Februari 07, 2019 Posted by Tips Hoki No comments Posted in ,
Posted by Tips Hoki on Februari 07, 2019 with No comments | Categories: ,
Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas

Vina yakni satu orang gadis 20 tahunan yg bekerja di suatu bank negara di kota Bkl. Dia tinggal di rumah kos dgn satu orang teman wanitanya, Ita, yg serta bekerja di bank yg sama biarpun terhadap cabang yg tidak serupa. Dirinya mempunyai badan yg kencang. Wajahnya pass manis dgn bibir yg penuh, yg senantiasa dipoles bersama lipstik warna jelas. Pasti saja sbg satu orang teller di bank penampilannya mesti senantiasa dijaga. Beliau senantiasa tampil manis & harum.

JBMSEX


Karyawan Bank di Perkosa Gang Bang


JBMSEX Sebuah hri di sore hri Vina terperanjat menyaksikan kantornya sudah gelap. Berarti pintu sudahdikunci oleh Pak Ujang & Anto, satpam mereka. Beliau tadi berangkat ke Kloset apalagi lalusebelum dapat pulang. Barangkali mereka mengira dirinya telah pulang. Baru saja beliau dapatmenggedor pintu, kebanyakan para satpam duduk di pintu luar. Ada informasi para satpam di kantor bank tersebut bakal diberhentikan lantaran pengurangan karyawan, Vina merasa kasihannamun tidak mampu berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berartitidak sedikit pun korban PHK kali ini.

Ingin kemana Vina? tiba-tiba satu orang menegurnya dari kegelapan meja teller. Vina terperanjat, ada Ujang & Anto.

Mereka menyeringai. Eh Pak, kok telah dikunci? Saya ingin pulang, lalu Vina menyapa mereka berdua yg mendekatinya. Vina, kami dapat diberhentikan besok.., Ujang bicara. Iya Pak, saya pun nggak dapat apa apa.., Vina menjawab. Di luar hujan mulai sejak turun.
Seandainya demikian.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak, tiba-tiba Anto yg lebih belia menjawab sambil menatapnya tajam.
I.., iya.., besok saya belikan kenang-kenangan.., Vina menjawab.

Tiba-tiba beliau merasa gugup dan cemas. Ujang mencekal lengan Vina. Sebelum Vina tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka. “Aah! Jangan Sampai Pak!”. Anto menarik blus warna ungu milik Vina. Gadis itu terkejut & tersentak saat kancing blusnya berhamburan. “Sekarang aja Vina. Kenang-kenangan utk seumur hidup!”. Ujang menyeringai menonton Anto merobek kaos dalam katun Vina yang berwarna putih berenda. Vina berikhtiar meronta. Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat ke luar. “Jangannnn! Lepaskannn!”, Vina berikhtiar meronta.

Hujan turun dengan derasnya. Anto diwaktu ini berupaya menurunkan celana panjang ungu Vina. Kedua lelaki itu sudah sejak lama
memperhatikan Vina. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka tak jarang mengintipnya waktu ke kamar mandi. waktu ini mereka sudah tak tahan lagi. Vina menyepak Anto dgn keras. “Eit, melawan pun si Mbak ini..”, Anto hanya menyeringai. Vina di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas seluruhnya peralatan di meja itu berhamburan bersih. “Aahh! Jangan Pak! Jangannn!”, Vina sejak mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu. Sementara kedua tangannya terus dicekal Ujang, Anto sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Vina. Sepatunya terlepas.

Baca Juga : Pengalaman Ngentot Dengan Tante Nita Dan Anaknya


Diperlakukan seperti itu, Vina pula mulai merasa terangsang. ia sanggup merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan
celananya telah terlepas jatuh. Vina lemas. Perihal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan enteng mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Vina. Vina mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Vina yang kencang mulai sejak sejak ditepuk oleh Ujang bertubi-tubi, “Plak! Plak!”.

Tubuh Vina memang lah kencang menggairahkan. Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini dirinya nampak amat sangat menggairahkan. Anto menjambak rambut Vina sehingga bisa menyaksikan wajahnya. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya. “Sret!”, Vina tersentak kala celana dalamnya telah ditarik robek. Menyusul branya ditarik dgn kasar. Vina memang lah merasa terhina. Beliau dibiarkan hanya bersama mengenakan stocking sewarna bersama kulitnya. Sementara penis Ujang yang gede dan keras sejak sejak mulai
melesak di vaginanya. “Ouuhh! Adduhh..!”, Vina merintih. Seperti anjing, Ujang sejak mulai sejak menyodok nyodok Vina dari belakang.
Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Vina hanya bakal menangis tak berdaya.

Tiba-tiba Anto mengangkat wajahnya, setelah itu menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Vina membuka mulutnya. Vina memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Anto memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Ujang mendesak dari belakang, Anto menyodok dari depan. Bibir Vina yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Anto yang masih ke luar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Ujang mencabut kemaluannya dan menarik Vina. “Ampuunnn…, hentikan Pak..”, Vina menangis tersengal-sengal. Ujang duduk di atas sofa tamu. Selanjutnya dgn dibantu Anto, Vina dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.

“Slebb!”, kemaluan Ujang kembali masuk ke vagina Vina yang sudah basah. Vina menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Ujang kembali memeluk Vina sambil memaksa melumat bibirnya. Setelah Itu mulai mengaduk aduk vagina gadis itu. Vina terus tersengal-sengal melayani serangan mulut Ujang dikala dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Anto sejak mulai sejak memaksa menyodominya. “Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm…!”, Vina berupaya meronta, tetapi tidak
berdaya.

Ujang tetap melumat mulutnya. Sementara Anto memperkosa anusnya. Vina lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat ia kelihatan erotis dan merangsang. Serta rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin serentak dan dalam mendadakberakhir. Vina ditelentangkan bersama tergesa kemudian Ujang menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Vina gelagapan disaat Ujang mengocok mulutnya setelah itu mendadak kepala Vina dipegang erat dan… “Crrrt! Crrrt!”, cairan sperma Ujang muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi. Vina merasa bakal muntah. Tapi Ujang terus menekan hidung Vina hingga dirinya terpaksa menelan cairan kental itu. Ujang terus memainkan batang kemaluannya di mulut Vina hingga bersih. Vina tersengal sengal mengupayakan menelan seluruh cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.

Mendadak Anto ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Vina. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Vina terlalu lemah untuk berontak. Dirinya pasrah hingga kembali cairan sperma isikan mulutnya. Masuk ke tenggorokannya. Vina menangis sesengggukan. Anto memanfaatkan celana dalam Vina untuk membersihkan sisa spermanya. “Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..”, ujar Ujang sambil membuka pintu belakang. Tak lama seterusnya 3 orang satpam lain masuk. “Ayo, waktu ini giliran kalian!”, Vina terkejut menonton ke-3 satpam bertubuh kekar itu. Dirinya akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan sohib sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang tengah tengah malam ini lantaran harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya.

Vina ditarik ke tengah lobby bank itu. Dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah mengakses pakaiannya masing-masing hingga Vina dapat menonton batang kemaluan mereka yang telah mengeras. “Ayo Vina, kulum punyaku!”, Vina yang hanya mengenakan stocking itu
dipaksa mengoral mereka bergiliran. Tubuhnya tiba-tiba di untuk dalam keadaan seperti merangkak. dan sesuatu yang keras sejak sejak mulai melesak paksa di lubang anusnya. “Akhh…, mmmhhh.., mhhh…”, Vina menangis tak berdaya. Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram. “Akkkghhh! Isep teruss…!, Ayooo”. Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang kala cairan spermanya muncrat mengisi mulut Vina. Gadis itu gelagapan menelannya
hingga habis. Kepalanya dipegangi dgn sangat erat. dan lelaki lain cepat menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya.
Vina dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran. Mereka pun bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Vina bergiliran.

Badan Vina yg sintal itu basah berbanjir peluh & sperma. Stockingnya sudah penuh noda-noda sperma kering. Hasilnya Vina ditelentangkan di sofa, setelah itu para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Vina & mengocoknya disana, sampai dengan cara bergiliran sperma mereka muncrat di semua wajah Vina.

Waktu sudah selesai Vina telentang & tersengal-sengal lemas. Badan & wajahnya belepotan cairan sperma, keringat & air matanya
sendiri. Vina pingsan. Tetapi para satpam itu nyata-nyatanya belum puas. “Belum pagi nih”, tutur salah seseorang dari satpam itu. “Iya, saya tetap belum puas…”. Hasilnya muncul gagasan mereka yg lain.

Badan telanjang Vina diikat erat. Setelah Itu mereka membawanya ke belakang kantornya. Bidang belakang bank itu memang lah masihlah sepi & tidak sedikit semak belukar. Vina yg tetap dalam kondisi lemas diletakkan demikian saja di suatu pondok lanjut umur ruang para pemuda berkumpul kala tengah malam. Hujan sudah mogok tapi hawa tetap demikian dinginnya. Mulut Vina disumpal bersama celana dalamnya. Dikala tengah malam makin larut baru Vina tersadar. Beliau tersentak menyadari tubuhnya tetap dalam kondisi telanjang bulat & terikat tidak berdaya. Dia memang merasa dilecehkan sebab stockingnya tetap terpasang.

Tiba-tiba saja terdengar nada sekian banyak cowok. & mereka terperanjat saat masuk.
“Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental ke luar dari mulut mereka. Vina berupaya meronta waktu mereka mulai sejak menggerayangi badan sintal telanjangnya. Tetapi dia tidak berdaya. Ada 8 orang yg datang. Mereka cepat menyalakan lampu listrik yg remang-remang. Badan Vina sejak mulai dijadikan bulan-bulanan. Vina cuma sanggup menangis pasrah & merintih terhambat.

Beliau ditunggingkan diatas lantai bambu selanjutnya para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Seluruhnya lubang di tubuhnya dengan cara bergiliran & bersamaan disodok-sodok bersama amat kasar. Kembali Vina bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada & wajahnya. Tiap-tiap kali bakal pingsan, seorang bakal menampar wajahnya sampai beliau kembali tersadar.
“Ini kan teller di bank depan?”

Mereka tertawa-tawa sambil tetap memperkosa Vina bersama beraneka posisi. Vina yg masihlah terikat & terbungkam cuma sanggup pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih & merah kekuningan mengalir dari lubang pantat & vaginanya yg sudah memerah akibat dipaksa menerima demikian tidak sedikit batang penis. Dikala satu orang sedang sibuk menyodominya, Vina tidak tahan lagi & hasilnya pingsan. Entah telah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruhnya badan Vina sebelum hasilnya meninggalkannya demikian saja sesudah mereka puas.

Cerita Sex,Cerita Bokep,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pemerkosaan,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Bikin Sange.Cerita Tante Girang,Cerita Dewasa,Cerita Panas

0 komentar:

JBM