Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante G irang | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
Saat Aku sedang menonton tv dikamar, saat itu juga Rini baru keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian baju tidur, dan dia sebelum tidur selalu menyempatkan diri untuk cuci muka, kamar tidur kami memang dilengkapi dengan kamar madni dalam dan TV, sehingga kami bisa tidur sambil tiduran, saat ini Rini sedang berbaring disampingku dan dia mau memejamkan mata untuk tidur.
"Rini! Kok langsung tidur sih?”
“Mm..?”
Cerita Sex Terpanas - Rini membuka matanya. Lalu ia duduk dan menatapku. Kemudian ia tersenyum manis. Woow.. burungku semakin mengeras. Rini mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tangannya yang lembut halus membelai wajahku. Jantungku berdetak cepat. Kurangkul tubuhnya yang mungil dan hangat. Terasa nyaman sekali. Rini mencium pipiku. “Cupp..!”
“Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.
Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.
"Rini! Riiinn..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.
“Umm.. udah maleem.. Rini ngantuk niih..”
Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.
Begitulah Rini. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup. Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”.
Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Rini, entah kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks. Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Rini bukannya tidak tahu. Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.
Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa saja Rini untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega. Kuciumrambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Rini. Siapa tahu dalam mimpi, Rini mau memuaskanku? Hehehe..
Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall. Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Yuni, sahabatku dan Rini semasa kuliah dahulu. Kulihat Yuni bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Yuni tidak punya adik. Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Yuni. Sella namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya kami makan satu meja.
Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Sella seperti juga Yuni, tipe yangmudah akrab dengan orang baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku. Ketika aku menanyakan tentang Zul (suami Yuni, sahabatku semasa kuliah), Yuni bilang bahwa Zul sedang pergi ke Surabaya sekitar duaminggu yang lalu untuk suatu keperluan.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Yuni. Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Zul, dan bukan halyang aneh kalau Zul ada main dengan wanita lain disana. Saat Sella permisi untuk ke toilet, Yuni langsung bertanya padaku. “Fer, loe ama Rini gimana?”
“Baek. Kenapa?”
“Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur ama Rini?” Aku diam saja.
Aku dan Rini memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti setiap hari aku minta jatah dari Rini. Tapi kalau Rini dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali!
Itu juga harus main paksa. Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Rini. Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?
“Kok diem, Fer?” pertanyaan Yuni membuyarkan lamunanku.
“Nggak kok..”
“Loe lagi punya masalah ya?”
“Nggaak..”
“Jujur aja deh..” Yuni mendesak.
Kulirik Yuni. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Zul. Karena nafsuku sudah sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.
“Cerita Sex ABG doong..!” Yunikembali mendesak.
“Yun.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Yuni kelihatan kaget.
“Eh? Loe jangan macem-macem ya Fer!” kecam Yuni. Aduh.., kelihatannya dia marah.
“Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.
Tiba-tiba Yuni tertawa kecil.
“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemulagi di sini ya? Gue juga di rumah nggak ada kerjaan.”
Saat itu Sella kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke kantor.
Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering. Dari Yuni, menanyakan dimana aku berada. Setelahbertemu, Yuni langsung mengajakku naik ke mobilnya. Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Yuni langsung menanyaiku tanpa basa-basi.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Fer, loe lagi butuh seks ya?”
Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”
“Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Rini kenapa?”
Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.
“Yun.. Rini itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon. Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!
Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”
Yuni tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri diperkosa sih?”
“Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”
“Mana ada perkosa nggak kasar?” Yuni tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak marah, perkosa aja dia tiap hari.”
“Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
“Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”
“Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Rini lagi ya?”
“Oke.. kita juga hampir sampe nih..”
Aku heran. Ternyata Yuni menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat. Dari tadi aku tidak menyadarinya.
“Yun, apartemen siapa nih?”
“Apartemennya Sella. Pokoknya kita masuk dulu deh..”
Sella menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Sella dan Yuni masuk ke kamar. Tidak lama kemudian Yuni memanggilku dari balik pintu kamar tersebut. Dan ketika aku masuk,
Si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Ami dan Sella tidak memakai pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang wajahnya mirip sedang bertelanjang bulat di depanku. Mimpi apa aku?
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Kok bengong Fer? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Yuni lembut.
Aku menurut bagai dihipnotis. Sella duduk bersimpuh di ranjang.
“Ayo berbaring disini, Mas Ferdi.”
Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Sella. Kulihat dari sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Sella yang menggantung mempesona. Ukurannya lumayan juga. Sella langsung melucuti pakaian atasku, sementara Yuni melucuti pakaianku bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan nafsuku yang bergolak.
“Gue pijat dulu yaa..” kata Yuni.
Kemudian Yuni menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Yuni tersenyum kepadaku. Aku hanya mengamatibagaimana kedua payudara Yuni yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.
“Enak kan, Fer?” Yuni bertanya.
Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”
Sella meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia membungkuk, sehingga kedua payudaranyamenggantung bebas di depan wajahku.“Fer, perah susu gue ya?” pintanya nakal. Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti memerah susu sapi, sehingga Sella merintih-rintih.
“Ahh.. awww.. akh.. terus.. Fer.. ahh.. ahh..” Payudara Sella terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yangdilayani dua wanita cantik. Akhirnya Yuni menghentikan pijatan spesialnya. Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.
“Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Yuni, dan kemudian dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.
Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Yuni, tengah disedot dan dimainkan dengan lidahnya. Tidak hanya itu, Yuni juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang nikmat. Sedotan mulut Yuni benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung kemaluanku dengan kuat. Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan sperma.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Yun.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”
Yuni semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluanku menyemprotkan sperma berkali-kali ke dalam mulut Yuni. Lemas badanku dibuatnya. Tanganku yang beraksi pada payudara Sella pun akhirnya berhenti. Yuni terus mengulum dan menyedot kemaluanku, sehinggamenimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.
“Aahh.. Yuni.. udahan dulu dong..!”
“Kok cepet banget keluar?” ledeknya.
“Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.” aku membela diri.
“Oke deh, kita istirahat sebentar.” Cerita Sex Tante
Yuni lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat menerpa wajahku. Sella mengambil posisi diselangkanganku, menjilati kemaluanku. Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Yuni hingga akhirnya aku menemukan daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Yuni mendesah perlahan. Kugunakan jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. Desahan Yuni semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Sella terus saja menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Sella mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.
Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku, menindih Yuni yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang kemaluanku. Yuni mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim Yuni. Aku mulai mengocok maju mundur. Yuni melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Sella yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam kenikmatan bersetubuh. Yuni mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.
Kucabut batang kemaluanku dari vagina Yuni, dan langsung kuraih tubuh Sella. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Sella. Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Sella mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur payudaranya, kanandan kiri. Sella meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu. Setelah kurasakan cukup merangsang Sella, aku bersedia untuk main course.
Sella nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya yang dihiasi bulu-bulu keriting Nampak sudah basah kuyup. Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Sella merintih-rintih keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Sella.Hangat sekali, lebih hangat dari milik Yuni. Setelah itu kumulai menyodok Sella maju mundur.
Sella memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang. Tapi aku suka juga mendengarnya.Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan kami. Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan langsung kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat Sella semakin keras mengeluarkan suara. “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Sella dengan lantang.
Sella terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Sell.. gue mau keluar nih..”
Sella langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Sella, yang ditelan oleh Sella sampai habis.
Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Yuni berbaring di sisiku. Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku.Sella masih membersihkan batang kemaluanku dengan mulutnya.
“Gimana Fer? Puas?” Yuni bertanya.
“Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”
“Gue mandi dulu ya?” Sella memotong pembicaraan kami. Lalu ia menuju kamar mandi.
“Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Zul udah dua minggu pergi. Nggak tau baliknya kapan.” Yuni menjelaskan.
“Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue nggak keberatan.”
“Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, Cuma pengen balas dendam ama Zul. Dia suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”
Aku diam saja. Yuni bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.
“Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Rini bingung lho!”
Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamit dengan Sella, Yuni mengantarku kembali ke Citraland. Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Rini menanyakan darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.
“Yaa.. padahal Rini udah siapin makan malem.” Rini kelihatan kecewa. Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.
“Ya udah, Ferdi makan lagi aja deh.. tapi Ferdi mau mandi dulu.” Kataku sambil mencium dahinya.
Rini kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.
Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Heni | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
Saat Aku sedang menonton tv dikamar, saat itu juga Rini baru keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian baju tidur, dan dia sebelum tidur selalu menyempatkan diri untuk cuci muka, kamar tidur kami memang dilengkapi dengan kamar madni dalam dan TV, sehingga kami bisa tidur sambil tiduran, saat ini Rini sedang berbaring disampingku dan dia mau memejamkan mata untuk tidur.
"Rini! Kok langsung tidur sih?”
“Mm..?”
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
Cerita Sex Terpanas - Rini membuka matanya. Lalu ia duduk dan menatapku. Kemudian ia tersenyum manis. Woow.. burungku semakin mengeras. Rini mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tangannya yang lembut halus membelai wajahku. Jantungku berdetak cepat. Kurangkul tubuhnya yang mungil dan hangat. Terasa nyaman sekali. Rini mencium pipiku. “Cupp..!”
“Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.
Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.
"Rini! Riiinn..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.
“Umm.. udah maleem.. Rini ngantuk niih..”
Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.
Begitulah Rini. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup. Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”.
Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Rini, entah kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks. Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Rini bukannya tidak tahu. Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.
Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa saja Rini untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega. Kuciumrambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Rini. Siapa tahu dalam mimpi, Rini mau memuaskanku? Hehehe..
Baca Juga : Cerita Sex Customer Hotel Mengajakku Ikut Bercinta
Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall. Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Yuni, sahabatku dan Rini semasa kuliah dahulu. Kulihat Yuni bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Yuni tidak punya adik. Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Yuni. Sella namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya kami makan satu meja.
Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Sella seperti juga Yuni, tipe yangmudah akrab dengan orang baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku. Ketika aku menanyakan tentang Zul (suami Yuni, sahabatku semasa kuliah), Yuni bilang bahwa Zul sedang pergi ke Surabaya sekitar duaminggu yang lalu untuk suatu keperluan.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Yuni. Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Zul, dan bukan halyang aneh kalau Zul ada main dengan wanita lain disana. Saat Sella permisi untuk ke toilet, Yuni langsung bertanya padaku. “Fer, loe ama Rini gimana?”
“Baek. Kenapa?”
“Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur ama Rini?” Aku diam saja.
Aku dan Rini memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti setiap hari aku minta jatah dari Rini. Tapi kalau Rini dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali!
Itu juga harus main paksa. Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Rini. Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?
“Kok diem, Fer?” pertanyaan Yuni membuyarkan lamunanku.
“Nggak kok..”
“Loe lagi punya masalah ya?”
“Nggaak..”
“Jujur aja deh..” Yuni mendesak.
Kulirik Yuni. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Zul. Karena nafsuku sudah sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.
“Cerita Sex ABG doong..!” Yunikembali mendesak.
“Yun.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Yuni kelihatan kaget.
“Eh? Loe jangan macem-macem ya Fer!” kecam Yuni. Aduh.., kelihatannya dia marah.
“Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.
Tiba-tiba Yuni tertawa kecil.
“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemulagi di sini ya? Gue juga di rumah nggak ada kerjaan.”
Saat itu Sella kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke kantor.
Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering. Dari Yuni, menanyakan dimana aku berada. Setelahbertemu, Yuni langsung mengajakku naik ke mobilnya. Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Yuni langsung menanyaiku tanpa basa-basi.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Fer, loe lagi butuh seks ya?”
Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”
“Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Rini kenapa?”
Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.
“Yun.. Rini itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon. Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!
Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”
Yuni tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri diperkosa sih?”
“Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”
“Mana ada perkosa nggak kasar?” Yuni tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak marah, perkosa aja dia tiap hari.”
“Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
“Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”
“Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Rini lagi ya?”
“Oke.. kita juga hampir sampe nih..”
Aku heran. Ternyata Yuni menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat. Dari tadi aku tidak menyadarinya.
“Yun, apartemen siapa nih?”
“Apartemennya Sella. Pokoknya kita masuk dulu deh..”
Sella menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Sella dan Yuni masuk ke kamar. Tidak lama kemudian Yuni memanggilku dari balik pintu kamar tersebut. Dan ketika aku masuk,
Si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Ami dan Sella tidak memakai pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang wajahnya mirip sedang bertelanjang bulat di depanku. Mimpi apa aku?
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Kok bengong Fer? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Yuni lembut.
Aku menurut bagai dihipnotis. Sella duduk bersimpuh di ranjang.
“Ayo berbaring disini, Mas Ferdi.”
Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Sella. Kulihat dari sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Sella yang menggantung mempesona. Ukurannya lumayan juga. Sella langsung melucuti pakaian atasku, sementara Yuni melucuti pakaianku bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan nafsuku yang bergolak.
“Gue pijat dulu yaa..” kata Yuni.
Kemudian Yuni menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Yuni tersenyum kepadaku. Aku hanya mengamatibagaimana kedua payudara Yuni yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.
“Enak kan, Fer?” Yuni bertanya.
Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”
Sella meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia membungkuk, sehingga kedua payudaranyamenggantung bebas di depan wajahku.“Fer, perah susu gue ya?” pintanya nakal. Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti memerah susu sapi, sehingga Sella merintih-rintih.
“Ahh.. awww.. akh.. terus.. Fer.. ahh.. ahh..” Payudara Sella terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yangdilayani dua wanita cantik. Akhirnya Yuni menghentikan pijatan spesialnya. Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.
“Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Yuni, dan kemudian dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.
Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Yuni, tengah disedot dan dimainkan dengan lidahnya. Tidak hanya itu, Yuni juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang nikmat. Sedotan mulut Yuni benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung kemaluanku dengan kuat. Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan sperma.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Yun.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”
Yuni semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluanku menyemprotkan sperma berkali-kali ke dalam mulut Yuni. Lemas badanku dibuatnya. Tanganku yang beraksi pada payudara Sella pun akhirnya berhenti. Yuni terus mengulum dan menyedot kemaluanku, sehinggamenimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.
“Aahh.. Yuni.. udahan dulu dong..!”
“Kok cepet banget keluar?” ledeknya.
“Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.” aku membela diri.
“Oke deh, kita istirahat sebentar.” Cerita Sex Tante
Yuni lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat menerpa wajahku. Sella mengambil posisi diselangkanganku, menjilati kemaluanku. Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Yuni hingga akhirnya aku menemukan daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Yuni mendesah perlahan. Kugunakan jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. Desahan Yuni semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Sella terus saja menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Sella mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.
Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku, menindih Yuni yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang kemaluanku. Yuni mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim Yuni. Aku mulai mengocok maju mundur. Yuni melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Sella yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam kenikmatan bersetubuh. Yuni mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.
Kucabut batang kemaluanku dari vagina Yuni, dan langsung kuraih tubuh Sella. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Sella. Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Sella mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur payudaranya, kanandan kiri. Sella meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu. Setelah kurasakan cukup merangsang Sella, aku bersedia untuk main course.
Sella nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya yang dihiasi bulu-bulu keriting Nampak sudah basah kuyup. Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Sella merintih-rintih keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Sella.Hangat sekali, lebih hangat dari milik Yuni. Setelah itu kumulai menyodok Sella maju mundur.
Sella memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang. Tapi aku suka juga mendengarnya.Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan kami. Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan langsung kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat Sella semakin keras mengeluarkan suara. “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Sella dengan lantang.
Sella terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.
Cerita Sex Teman Istri Lebih Mengerti Kebutuhan Seks Ku
“Sell.. gue mau keluar nih..”
Sella langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Sella, yang ditelan oleh Sella sampai habis.
Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Yuni berbaring di sisiku. Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku.Sella masih membersihkan batang kemaluanku dengan mulutnya.
“Gimana Fer? Puas?” Yuni bertanya.
“Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”
“Gue mandi dulu ya?” Sella memotong pembicaraan kami. Lalu ia menuju kamar mandi.
“Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Zul udah dua minggu pergi. Nggak tau baliknya kapan.” Yuni menjelaskan.
“Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue nggak keberatan.”
“Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, Cuma pengen balas dendam ama Zul. Dia suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”
Aku diam saja. Yuni bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.
“Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Rini bingung lho!”
Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamit dengan Sella, Yuni mengantarku kembali ke Citraland. Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Rini menanyakan darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.
“Yaa.. padahal Rini udah siapin makan malem.” Rini kelihatan kecewa. Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.
“Ya udah, Ferdi makan lagi aja deh.. tapi Ferdi mau mandi dulu.” Kataku sambil mencium dahinya.
Rini kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.
Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di JBMBET! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di JBMBET
Cerita Sex | Cerita Bokep | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Pemerkosaan | Cerita Sex ABG | Cerita Sex Tante | Cerita Bikin Sange | Cerita Tante Heni | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Crita Nentot SPG | Cerita Sex Pramugari
0 komentar:
Posting Komentar